Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Penyebab dan Cara Dokter Mendiagnosis Impotensi

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Ilustrasi disfungsi ereksi. Shutterstock
Ilustrasi disfungsi ereksi. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Impotensi atau disfungsi ereksi (DE) adalah kondisi yang dapat mempengaruhi kualitas hidup seksual seorang pria. Olahraga berlebihan sering dikaitkan dengan penyebab masalah ini. Padahal ada faktor lain yang dapat menyebabkan impotensi pada pria. 

Dikutip dari Mayo Clinic, gairah seksual pria merupakan proses kompleks yang melibatkan otak, hormon, emosi, saraf, otot, dan pembuluh darah. Disfungsi ereksi dapat disebabkan oleh masalah-masalah tersebut. Selain itu, stres dan masalah kesehatan mental juga dapat menyebabkan atau memperburuk disfungsi ereksi.

Terkadang kombinasi masalah fisik dan psikologis menyebabkan disfungsi ereksi. Misalnya, kondisi fisik ringan yang memperlambat respons seksual dapat menyebabkan kecemasan dalam mempertahankan ereksi. Kecemasan yang diakibatkannya dapat menyebabkan atau memperburuk disfungsi ereksi.

Dalam banyak kasus, disfungsi ereksi disebabkan oleh faktor fisik, di antaranya:

  • Penyakit jantung
  • Pembuluh darah tersumbat (aterosklerosis)
  • Kolesterol Tinggi
  • Tekanan darah tinggi
  • Diabetes
  • Kegemukan
  • Sindrom metabolik – suatu kondisi yang melibatkan peningkatan tekanan darah, kadar insulin tinggi, lemak tubuh di sekitar pinggang dan kolesterol tinggi
  • Penyakit Parkinson
  • Sklerosis ganda
  • Obat resep tertentu
  • Penggunaan tembakau
  • Penyakit Peyronie – perkembangan jaringan parut di dalam penis
  • Alkoholisme dan bentuk penyalahgunaan zat lainnya
  • Gangguan tidur
  • Perawatan untuk kanker prostat atau pembesaran prostat
  • Operasi atau cedera yang mempengaruhi area panggul atau sumsum tulang belakang
  • Testosteron rendah.

Otak juga memainkan peran kunci dalam memicu serangkaian peristiwa fisik yang menyebabkan ereksi, dimulai dengan perasaan gairah seksual. Ada beberapa hal yang dapat mengganggu perasaan seksual dan menyebabkan atau memperburuk disfungsi ereksi, termasuk:

  • Depresi, kecemasan, atau kondisi kesehatan mental lainnya
  • Tertekan
  • Masalah hubungan karena stres
  • Komunikasi yang buruk, atau masalah lainnya.

Dilansir dari Healthline, diagnosis impotensi melibatkan beberapa langkah, termasuk pemeriksaan fisik dan wawancara mengenai riwayat kesehatan serta kehidupan seksual. Dokter akan meresepkan tes tambahan untuk mengetahui penyebab mendasar gejala yang dialami.

1. Pemeriksaan Fisik

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam pemeriksaan fisik, dokter akan:

- Memeriksa jantung dan paru-paru.
- Mengukur tekanan darah.
- Memeriksa testis dan penis.
- Melihat tanda-tanda kurangnya aliran darah di area panggul.
- Memeriksa fungsi saraf di daerah panggul.
- Merekomendasikan pemeriksaan dubur untuk memeriksa prostat.

2. Wawancara Psikososial

Dokter akan menanyakan atau meminta pasien untuk mengisi kuesioner mengenai gejala, riwayat kesehatan, dan kehidupan seksual mereka. Jawaban ini membantu mereka menilai tingkat keparahan disfungsi ereksi. Pertanyaan ini termasuk:

- Berapa lama Anda mengalami DE dan apakah itu tiba-tiba atau bertahap?
- Apakah ada masalah dengan hasrat seksual, ejakulasi, atau mencapai orgasme?
- Seberapa sering Anda berhubungan seks, dan apakah frekuensinya berubah?
- Seberapa kuat ereksi Anda dan apakah dipengaruhi oleh situasi tertentu?
- Apakah Anda mengalami ereksi di pagi atau tengah malam?
- Bagaimana hubungan Anda saat ini, termasuk harapan dan perubahan yang mungkin terjadi?
- Apakah Anda mengalami stres baru-baru ini?
- Apa obat yang Anda konsumsi, dan apakah Anda menggunakan tembakau, alkohol, atau obat tanpa resep?
- Apakah Anda memiliki kondisi mendasar atau pernah menjalani operasi atau cedera di area panggul?

Pilihan Editor: Kebiasaan Merokok Hadirkan Setidaknya 10 Penyakit Ini

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Terungkap Alasan Lenny Kravitz Pakai Celana Kulit Ketat saat Olahraga

6 hari lalu

Lenny Kravitz tetap nyentrik dengan celana kulit ketat dan sepatu bot saat latihan angkat beban bersama pelatih pribadinya. Instagram.com/@lennykravitz
Terungkap Alasan Lenny Kravitz Pakai Celana Kulit Ketat saat Olahraga

Video Lenny Kravitz saat latihan beban di gym menjadi viral, gara-gara pilihan busananya. Jadi apa alasannya memakai busana seperti itu?


Olahraga-olahraga Kardio Ini Bisa Dilakukan di Rumah

8 hari lalu

Wanita menggunakan Skipping atau lompat tali. shutterstock.com
Olahraga-olahraga Kardio Ini Bisa Dilakukan di Rumah

Saat dilakukan secara teratur, olahraga kardio dapat meningkatkan daya tahan tubuh secara keseluruhan, membakar lemak dan lainnya.


Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

9 hari lalu

Ilustrasi perempuan olahraga/Asics
Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

Olahraga bisa menjadi investasi kesehatan di masa datang dan penting bagi anak muda zaman sekarang mengubah gaya hidup sehat dengan rajin berolahraga.


Dunia Olahraga Berlari: Berikut 4 Tips Lari Cepat yang Aman

10 hari lalu

Ilustrasi berlari. Shutterstock
Dunia Olahraga Berlari: Berikut 4 Tips Lari Cepat yang Aman

Berlari cepat atau sprint ternyata memiliki segudang manfaat bagi kesehatan tubuh. Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar lari cepat aman


4 Hal yang Perlu Dipersiapkan sebelum Mengikuti Lari Maraton bagi Pemula

11 hari lalu

Pelari Indonesia Agus Prayogo (kiri) berlari pada lomba maraton SEA Games 2023 di kawasan situs warisan budaya dunia UNESCO Angkor Wat, Siem Reap, Kamboja, Sabtu 6 Mei 2023. Pelari asal Jawa Barat tersebut berhasil meraih medali emas pertama untuk cabang atletik. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
4 Hal yang Perlu Dipersiapkan sebelum Mengikuti Lari Maraton bagi Pemula

Berikut langkah-langkah yang perlu dipersiapkan sebelum mengikuti lari maraton bagi para pemula.


Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

11 hari lalu

Ilustrasi anak obesitas berolahraga. Kevin Frayer/Getty Images
Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

Penelitian mengklaim olahraga pada malam hari bisa memberi lebih banyak manfaat kesehatan bagi orang obesitas dan diabetes tipe 2.


Olahraga Yoga Bikin Nyaman Shareefa Daanish

11 hari lalu

Aktris pemeran Film Menjelang Ajal, Shareefa Daanish saat sesi wawancara di Kantor Tempo. Palmerah, Jakarta, Senin, 25 Maret 2024. Film ini siap bergentayangan pada Mei 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Olahraga Yoga Bikin Nyaman Shareefa Daanish

Olahraga Yoga membuat penyakit GERD Shareefa Daanish tidak kambuh.


Mana yang Lebih Baik, Makan Sebelum atau Setelah Olahraga?

15 hari lalu

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com
Mana yang Lebih Baik, Makan Sebelum atau Setelah Olahraga?

Masih seringkali terjadi kebingungan di banyak orang tentang apakah sebaiknya makan sebelum atau sesudah melakukan olahraga.


5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

16 hari lalu

Ilustrasi push up. Freepik.com
5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

Olahraga atau aktivitas fisik secara teratur bermanfaat untuk tubuh dan kesehatan mental


Apa Manfaat Minuman Isotonik Ketika Berolahraga?

17 hari lalu

Jangan Asal Teguk Minuman Isotonik
Apa Manfaat Minuman Isotonik Ketika Berolahraga?

Minuman isotonik merupakan minuman yang memiliki komposisi yang menyerupai cairan tubuh manusia sehingga memperoleh tekanan osmosis yang seimbang.