Motif Kotak-kotak Kuffiyah, Simbol Perjuangan Yasser Arafat dan Rakyat Palestina

Selasa, 17 Oktober 2023 10:37 WIB

Poster mantan pemimpin Palestina Yasser Arafat. REUTERS/Abed Omar Qusini

TEMPO.CO, Jakarta - Kuffiyah atau yang sering disebut sebagai 'kufiyah' atau kaffiyeh adalah sepotong kain hitam-putih berpola kotak-kotak yang telah menjadi simbol perjuangan rakyat Palestina. Kain ini tidak hanya sekadar pakaian, melainkan juga sebuah perwujudan makna yang dalam bagi masyarakat Palestina.

Makna Motif Kuffiyah

Tutup kepala ini telah menjadi simbol perjuangan nasional rakyat Palestina yang paling mengesankan. Duta Besar Urusan Kebudayaan dan Pendidikan di Kedutaan Besar Palestina di Qatar, Yahya Zakaria Al-Agha menjelaskan bahwa kuffiyah berasal dari kota Kufah di Irak.

“Kuffiyah Irak berbeda dengan kuffiyah Palestina dalam hal warnanya. Kuffiyah Irak memiliki lebih banyak warna hitam daripada putih, sedangkan kuffiyah Palestina memiliki lebih banyak warna putih daripada hitam,” kata Yahya.

Menurut situs Qatar Foundation, kuffiyah Palestina biasanya dipasang di leher, atau dengan ikat kepala di kepala. Bentuknya persegi – 120 cm x 120 cm – dan dihiasi pinggiran. Biasanya kain ini terbuat dari sutra, katun, atau wol. Satu-satunya pabrik yang memproduksi kuffiyah Palestina ada di kota Al-Khalil, Palestina, di Pabrik Tekstil Hirbawi.

Advertising
Advertising

Meskipun kondisinya kini melankolis, kuffiyah tetap menjadi simbol yang paling dekat di hati rakyat Palestina. Yasser Arafat berhasil menjadikan kuffiyah sebagai simbol perjuangan yang kuat, memberikan semangat baru bagi gerakan nasional Palestina.

Kisah dijadikan Simbol Perjuangan

Kuffiyah Palestina terkait erat dengan sejarah perjuangan negara itu, terutama sejak Pemberontakan Arab di Palestina pada tahun 1936. Kuffiyah Palestina membantu gerilyawan menghindari penangkapan dan melindungi revolusi. Sampai hari ini, kuffiyah terus dipakai oleh warga Palestina untuk alasan sosial dan politik, serta sebagai simbol penentangan terhadap pendudukan, ketidakadilan, penindasan, dan penganiayaan.

Dari pemakaiannya yang khas oleh Arafat hingga peran pentingnya dalam melindungi pejuang dan simbolik politik, kuffiyah terus berdiri sebagai lambang yang menggerakkan semangat perjuangan rakyat Palestina. Dengan kekayaan sejarahnya yang mendalam, kuffiyah akan terus mengingatkan dunia akan tekad dan semangat juang yang tak tergoyahkan dari rakyat Palestina.

Sejak pertemuan berdarah antara Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dan rezim Yordania pada September 1970, kuffiyah Arafat berkembang dan bahkan cara ia memakainya menjadi simbolik. Dalam situasi ketika gerakan nasional Palestina dihadapkan dengan reaksi keras dari dunia Arab, Israel, dan internasional, kuffiyah Arafat tampak semakin kreatif dan kuat sebagai simbol, meskipun lemahnya sosok yang memakainya dan kelemahan gerakan yang dipimpinnya.

Yasser Arafat menjadikan kuffiyah sebagai simbol yang telah menjadi seperti sekarang dan memberinya kehidupan baru. Sejak konfrontasi berdarah antara Organisasi Pembebasan Palestina dan rezim Yordania pada bulan September 1970, kita telah melihat bagaimana kuffiyah Arafat berkembang, bahkan cara dia memakainya menjadi simbolis. Hal ini menjadi lambang proyek nasional yang ambisius.

Semakin keras tanggapan dari dunia Arab, Israel, dan internasional terhadap gerakan nasional Palestina, kuffiyah Arafat tampak lebih kreatif dan kuat sebagai simbol, meskipun pria yang mengenakannya dan gerakan yang dipimpinnya lemah. Kita tidak lagi bisa memisahkan antara kuffiyah, Yasser Arafat, dan Palestina. Media Barat pun mulai menggambarkan Arafat sebagai "Tuan Palestina".

Simbol Perjuangan

Melalui Arafat dan pejuang Palestina, kuffiyah menjadi simbol internasional bagi semua pemberontak terhadap penindasan di seluruh dunia, menciptakan pasar yang besar bagi kain hitam-putih tersebut. Arafat menciptakan gaya berpakaian yang khas dengan kuffiyah, yang menempatkan penutup kepala itu dengan cara tertentu yang menurut Arafat menyerupai peta Palestina, dengan lipatan di bagian atas kepala yang melambangkan Kubah Batu di Masjid Al Aqsa.

Namun, kuffiyah kemudian meredup dan ditinggalkan setelah kekalahan PLO selama invasi Israel ke Lebanon pada 1982. Awalnya, kuffiyah hanya berwarna hitam dan putih. Namun setelah kematian Arafat, warna lain mulai umum digunakan. Hamas memperkenalkan warna hijau.

Abu Ubaidah, juru bicara Brigade Qassam Hamas, menyembunyikan wajahnya di balik kuffiyah merah. Pejuang Jihad Islam mulai mengenakan kuffiyah hitam ala Iran. Namun, tak satu pun dari kuffiyah tersebut mampu meraih suara publik seperti kuffiyah hitam-putih Yasser Arafat, tak satu pun dari mereka yang akan menjadi simbol aspirasi nasional sebagaimana yang dicapai oleh kuffiyah Arafat.

Pilihan Editor: Pakai Kaffiyeh Bella Hadid Turun ke Jalanan New York Ikut Aksi Bela Palestina

Berita terkait

Indonesia Mengecam Perebutan Penyeberangan Rafah di Gaza oleh Pasukan Israel

36 menit lalu

Indonesia Mengecam Perebutan Penyeberangan Rafah di Gaza oleh Pasukan Israel

Kementerian Luar Negeri RI mengecam keras perebutan Israel terhadap Penyeberangan Rafah di sisi Palestina.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

4 jam lalu

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah

Baca Selengkapnya

5 Fakta dari KTT OKI di Gambia, Menlu Retno: OKI Harus Dorong Gencatan Senjata Israel Hamas

12 jam lalu

5 Fakta dari KTT OKI di Gambia, Menlu Retno: OKI Harus Dorong Gencatan Senjata Israel Hamas

Yang mencuat di KTT OKI di Gambia, mulai dari seruan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi soal Palestina dan negara islam lainnya

Baca Selengkapnya

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

12 jam lalu

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

Pengunjuk rasa pro-Palestina mengadakan protes di sekitar acara mode bergengsi Met Gala di Museum Seni Metropolitan, New York.

Baca Selengkapnya

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

14 jam lalu

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

Pejabat PBB mengatakan penutupan perbatasan Rafah dan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) merupakan "bencana besar" bagi warga Palestina di Gaza

Baca Selengkapnya

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

15 jam lalu

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

Ketua PMI Jusuf Kalla meminta Hamas untuk bersatu dengan Fatah ketika bertemu perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

15 jam lalu

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

12 senator AS mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap ICC jika menerbitkan perintah penangkapan terhadap perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

16 jam lalu

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

Suara pro-Palestina, termasuk mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, mengatakan perusahaan Lockheed Martin dan MBDA harus dilarang

Baca Selengkapnya

Profil Gustavo Petro, Presiden Kolombia Tegas Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel

16 jam lalu

Profil Gustavo Petro, Presiden Kolombia Tegas Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel

Gustavo Petro, Presiden Kolombia ini menyatakan sikap negaranya memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel karena genosida di Gaza Palestina.

Baca Selengkapnya

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

16 jam lalu

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

UN Women memperingatkan bahwa serangan darat Israel di Rafah, Gaza, akan memperburuk penderitaan 700.000 perempuan dan anak perempuan Palestina

Baca Selengkapnya