Dokter Ungkap Kaitan Obesitas dan Haid Tak Teratur

Reporter

Antara

Rabu, 18 Oktober 2023 09:30 WIB

Ilustrasi obesitas. China Photos/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis kebidanan dan kandungan di RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo, Riyan Hari Kurniawan, mengatakan obesitas menjadi salah satu penyebab gangguan hormon yang mengakibatkan pola haid menjadi tidak teratur.

“Salah satu yang menjadi penyebab menstruasi tidak teratur dari pengalaman kami banyaknya gangguan hormonal di usia remaja atau usia muda itu karena problem overweight (kelebihan berat badan) atau obesitas,” ucap Riyan, Selasa, 17 Oktober 2023.

Ia mengatakan penyebab pola haid tidak teratur bisa dicari tahu melalui pemeriksaan oleh dokter kandungan menggunakan ultrasonografi (USG). Dari pemeriksaan USG akan terlihat jika ada benjolan seperti miom atau ada penebalan di rahim dan akan dilakukan tindakan seperti penipisan dinding rahim atau pengobatan membuang miom.

Jika tidak ada tanda-tanda tersebut, bisa disimpulkan haid tidak teratur karena gangguan hormon yang sering kali karena masalah berat badan berlebih. Untuk memperbaiki hormon, pasien biasanya akan diminta mengurangi asupan tinggi karbohridrat dan garam serta mengonsumsi makanan tinggi serat.

“Misalnya makanan-makanan yang tinggi serat, tinggi protein. Kemudian kita hindari makanan yang tinggi karbohidrat kompleks, tinggi lemak jenuh, tinggi garam, perbanyak sayur, buah, menambah aktivitas fisik,” ucap Riyan.

Advertising
Advertising

Batas normal menstruasi
Dia mengatakan batasan normal menstruasi yang teratur setiap bulan adalah 24-38 hari dengan siklus dalam satu bulan maksimal delapan hari haid. Sedangkan volume darah haid yang normal selama siklus bisa dilihat dari seringnya mengganti pembalut. Jika lebih sering mengganti pembalut dalam sehari karena volume darah yang lebih deras dari sebelumnya, juga jika lama haid yang lebih dari dua minggu, Riyan mengatakan itu sudah termasuk gangguan pola haid yang tidak normal.

“Misalnya perempuan ini menstruasinya normal, sebulan sekali kemudian lamanya juga normal lima hari tetapi darahnya banyak, setiap hari bisa ganti pembalut 5-6 kali. Ini juga termasuk gangguan pola haid,” paparnya.

Sementara itu, pada ibu yang sudah melahirkan, pola haid juga bisa berubah dan belum sepenuhnya kembali normal dalam beberapa bulan karena ada pengaruh menyusui. Jika frekuensi menyusui langsung terhitung cukup banyak, yaitu sekitar delapan kali per hari atau setiap tiga jam, dalam enam bulan pertama kemungkinan dia tidak mengalami haid. Namun, setelah selesai masa menyusui, yaitu sekitar 1-2 tahun, siklus menstruasi akan kembali normal seperti sebelum melahirkan.

“Kalau setelah melahirkan setahun atau dua tahun siklus menstruasi tidak kembali ke normal, itu bukan pengaruh melahirkannya. Sebaiknya segera cek ke dokter untuk mencari tahu apa penyebab pastinya,” ucap dokter lulusan Universitas Indonesia itu.

Riyan menyarankan jika wanita merasa siklus haidnya terganggu diharapkan untuk mengecek ke dokter kandungan sebelum mengonsumsi obat-obatan atau minuman pelancar haid. Dokter akan mengecek atau menyarankan untuk memperbaiki pola hidup.

Pilihan Editor: Cara Atasi Obesitas Menurut Dokter, Olahraga sampai Operasi Bariatrik

Berita terkait

Memahami Produksi Adrenalin dan Tugasnya bagi Tubuh

2 hari lalu

Memahami Produksi Adrenalin dan Tugasnya bagi Tubuh

Adrenalin juga dikenal sebagai efinefrin, hormon yang biasanya diproduksi saat tubuh menghadapi situasi yang menegangkan atau bikin stres.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Sebabkan Heat Stroke, Ini yang Perlu Diwaspadai

3 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Sebabkan Heat Stroke, Ini yang Perlu Diwaspadai

Cuaca panas ekstrem yang terjadi di Asia berpotensi menyebabkan heat stroke. Apa saja yang perlu diwaspadai?

Baca Selengkapnya

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

12 hari lalu

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

Penelitian mengklaim olahraga pada malam hari bisa memberi lebih banyak manfaat kesehatan bagi orang obesitas dan diabetes tipe 2.

Baca Selengkapnya

Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

12 hari lalu

Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

Komedian Parto Patrio sedang menjalani pemulihan usai operasi batu ginjal. Lantas, apa yang menyebabkan dan tanda-tanda dari penyakit ini?

Baca Selengkapnya

Mengenal Miom Uteri, Tumor Jinak yang Perlu Diwaspadai

16 hari lalu

Mengenal Miom Uteri, Tumor Jinak yang Perlu Diwaspadai

Gejala miom uteri dapat berupa perdarahan hebat saat menstruasi serta kesulitan untuk hamil bergantung pada lokasi dan ukurannya.

Baca Selengkapnya

10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

18 hari lalu

10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

Ada banyak efek makanan manis yang tidak bagus untuk kesehatan, di antaranya bisa meningkatkan risiko diabetes hingga bertumbuhnya sel kanker.

Baca Selengkapnya

Pengaruh Sering Makan Makanan Olahan pada Menstruasi

19 hari lalu

Pengaruh Sering Makan Makanan Olahan pada Menstruasi

Sering makan makanan olahan dibanding makanan rumahan menjadi salah satu penyebab anak perempuan lebih cepat mengalami menstruasi.

Baca Selengkapnya

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

26 hari lalu

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat

Baca Selengkapnya

Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

26 hari lalu

Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?

Baca Selengkapnya

Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

27 hari lalu

Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, suatu kondisi yang mengakibatkan kurangnya sel darah merah yang sehat.

Baca Selengkapnya