21 Tahun Hari Polio Sedunia, Pahami Seluk Beluk Penyakit Polio dan Perkembangannya

Kamis, 26 Oktober 2023 06:50 WIB

Bidan Puskesmas Cisimeut memberikan vaksin polio kepada seorang anak Suku Baduy Luar di Kampung Kaduketug, Lebak, Banten, Sabtu 23 Juli 2022. Upaya imunisasi jemput bola yang dilakukan Puskesmas setempat tersebut guna meningkatkan kesadaran akan kesehatan anak kepada warga Suku Baduy serta mencegah anak terjangkit berbagai penyakit. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas

TEMPO.CO, Jakarta - Pada 24 Oktober diperingati sebagai Hari Polio Sedunia, berbagai organisasi kesehatan lokal, nasional, dan internasional termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berkumpul dan mengadakan beberapa acara, kampanye, vaksinasi, dan program pendidikan untuk menciptakan kesadaran tentang pentingnya memberikan vaksin kepada anak-anak untuk memberantas polio.

Apa itu penyakit polio? Polio merupakan penyakit yang terutama menyerang anak-anak dan balita yang sangat menular. Virus ini menyebar dari orang ke orang, terutama melalui jalur fecal oral atau lebih jarang melalui benda yang digunakan bersama. Penyakit ini umumnya berkembang biak di usus, dimana ia dapat memasuki sistem saraf dan menyebabkan kelumpuhan.

Meski sangat jarang, virus ini dapat merusak bagian otak hingga menyebabkan kematian. Namun kabar gembiranya, selama 35 tahun terakhir kasus polio liar telah menurun lebih dari 99 persen. Dilansir dari laman Pacehospital.com, dari 3.50.000 kasus per tahun, menjadi berkurang 10 kasus polio liar setiap tahunnya. Diketahui sekitar 80 persen kasus varian polio hanya terjadi di empat wilayah subnasional.

Oleh karena itulah, Hari Polio Sedunia ditetapkan untuk memberantas polio di seluruh dunia serta untuk memastikan masa depan polio bagi semua orang. Tak hanya itu, peringatan ini juga bertujuan untuk mengembangkan cakupan imunisasi yang lebih tinggi, menerapkan observasi berkualitas tinggi untuk mendeteksi keberadaan virus, dan perencanaan respons terhadap wabah.

Awal Penetapan Hari Polio Sedunia

Advertising
Advertising

Awal mulanya, hari polio sedunia diciptakan dan dirayakan oleh Rotary Internasional. Hal ini ditujukan untuk memperingati hari ulang tahun Jonas Salk, seorang pemimpin medis yang memimpin tim pertama dalam pengembangan vaksin untuk polio. Pada tahun 1955, ia menciptakan vaksin virus polio yang dinonaktifkan.

Selanjutnya, pada 1962 Albert Sabin menciptakan vaksin polio oral. Pada 1988, Majelis Kesehatan Dunia berkomitmen untuk memberantas virus polio. Hingga akhirnya baru pada 2002, World Health Organization (WHO) wilayah Eropa mulai menyatakan bebas polio sejak 24 Oktober, yang kemudian diperingati sebagai hari polio dunia, yang dirayakan di seluruh dunia.

Dalam peringatan hari polio sedunia, setiap tahunnya mengusung tema yang berbeda-beda. Pada tahun ini, Hari Polio Sedunia mengusung tema Make Polio History yang diserukan oleh para pendukung polio di lebih dari 30 negara.

Di setiap wilayah dunia digalakkan kampanye untuk menjadikan polio sebagai sejarah untuk memberitahu mitra global, donor, dan pemerintah negara yang terkena dampak polio bahwa pemberantasan polio adalah mungkin dan sangat dibutuhkan saat ini.

Dilansir dari laman Polioeradication.org, sepanjang kampanye, para pejuang polio di seluruh dunia membuat daftar panjang yang berisi beberapa kemenangan besar bagi umat manusia. Dalam daftar tersebut tercantum mulai dari penciptaan vaksin pertama hingga pemanfaatan listrik.

Selain itu, mereka juga berbagi mengapa pemberantasan penyakit polio dapat dan harus ditambahkan dalam daftar ini. Kita tahu bahwa memberantas polio tidaklah mudah, namun membuat sejarah jauh lebih sulit. Oleh karena itu, pemberantasan penyakit polio mulai dari mitra global, pemerintah negara, hingga petugas kesehatan yang berada di garis depan memiliki sejarah panjang dalam berinovasi dan beradaptasi dalam menghadapi kesulitan.


Pilihan Editor: Memahami Penyakit Polio, Gejala, hingga Strategi Pencegahannya

Berita terkait

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

8 jam lalu

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.

Baca Selengkapnya

Waspada Heat Wave, Apa Penyebab dan Bahayanya?

14 jam lalu

Waspada Heat Wave, Apa Penyebab dan Bahayanya?

Heat wave atau gelombang panas dapat menyebabkan dampak negatif bagi tubuh dan kulit, seperti heat stroke dan kanker kulit. Apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

14 jam lalu

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

Perusahaan farmasi AstraZeneca telah memutuskan menarik stok vaksin Vaxzefria dari seluruh dunia. Waktunya bareng dengan sidang gugatan.

Baca Selengkapnya

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

2 hari lalu

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

Ada banyak dampak buruk konsumsi lemak trans dalam kadar yang berlebih. Salah satu dampak buruknya adalah tingginya penyakit kardiovaskular.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

4 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

4 hari lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

5 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

5 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

6 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

6 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya