Faricimab Bantu Kurangi Risiko Infeksi Degenerasi Makula

Reporter

Tempo.co

Editor

Mitra Tarigan

Kamis, 9 November 2023 12:37 WIB

Diskusi Inovasi untuk Mencegah Hilangnya Penglihatan pada 2 November 2023/Roche

TEMPO.CO, Jakarta - Dokter spesialis mata dan salah seorang peneliti di Universitas Indonesia Dr. dr. Elvioza, SpM(K) mengatakan bahwa faricimab mengurangi risiko infeksi dan pendarahan saat perawatan degenerasi makula terkait usia (AMD) dan Diabetik Makular Edema (DME).

“Faricimab dapat disuntikkan dengan interval selama empat bulan sehingga suntikan diberikan lebih sedikit dibandingkan dengan obat anti-VEGF lainnya,” kata Elvioza di Jakarta, Kamis 2 November 2023.

Penyakit degenerasi makula alias AMD adalah gangguan penglihatan akibat menurunnya fungsi makula pada mata. Makula adalah area yang sensitif terhadap cahaya dan bertanggung jawab untuk memastikan tajamnya penglihatan.

Penyakit degenerasi makula terdiri dari dua tipe, yakni AMD kering dan basah. Elvioza mengatakan kemungkinan penderita AMD basah menjadi buta mencapai 80 persen, sedangkan, kemungkinan penderita AMD kering menjadi buta hanya 10 persen dalam waktu sepuluh tahun.

Dia menjelaskan terdapat empat faktor risiko yang dapat menyebabkan AMD, yakni berusia lanjut atau di atas 75 tahun, merupakan keturunan atau memiliki saudara kandung dengan AMD, merokok, dan memiliki keturunan kaukasia. Oleh karena itu, kata Elvioza, orang berusia lanjut yang sewaktu muda suka merokok, kemungkinan besar menderita AMD.

Advertising
Advertising

“Merokok menjadi faktor risiko yang utama. Sebagian besar perokok terkena AMD, perokok yang jangka panjang,” kata Elvioza

“Jadi, perokok, genetik, dan usia adalah faktor risiko paling kuat untuk menderita AMD,” kata Elvioza.

Faricimab bisa menjadi salah satu inovasi yang dapat membantu pasien AMD untuk mengurangi risiko infeksi dan pendarahan saat perawatan.

Selain faricimab, ada obat anti-vascular endothelial growth factor (anti-VEGF) yang juga menjadi pilihan pengobatan degenarasi makula. Namun dengan obat anti-VEGF, pasien harus untuk menjalani penyuntikan di bagian mata setiap bulan. Sedangkan, faricimab penyuntikan di bagian mata itu hanya memerlukan penyuntikan sebanyak sekali dalam empat bulan.

Elvioza menjelaskan bahwa penyuntikan merupakan suatu tindakan pengobatan yang invasif karena memasukkan obat dari luar ke dalam bola mata.

Risiko dari tindakan tersebut, ucapnya melanjutkan, adalah kemungkinan terdapat kuman yang terbawa pada saat penyuntikan. Oleh karena itu, semakin panjang interval penyuntikan, maka risiko infeksi akan semakin kecil. “Pasti mengurangi efek samping itu, infeksi, termasuk juga pendarahan dan kebutaan. Itu efek samping,” kata Elvioza.

Dia menjelaskan bahwa faricimab merupakan antibodi spesifik yang dirancang untuk menghambat penyebab penyakit degenerasi makula terkait usia (AMD) dan Diabetik Makular Edema (DME), serta dapat mengurangi potensi terjadinya inflamasi atau pembengkakan.

Mengenai manfaat, kata Elvioza melanjutkan, dengan jumlah suntikan yang lebih sedikit dibandingkan obat anti-VEGF lainnya, faricimab memberikan manfaat yang sama. “Jadi, di situ keunggulannya. Hasil sama, jumlah suntikan sedikit, pasti efek sampingnya juga lebih sedikit,” kata dia.

Elvioza juga menjelaskan faricimab menghambat dua jalur penting penyebab AMD dan DME, yakni menghambat VEGF-A untuk mengurangi neovaskularisasi atau pembentukan pembuluh darah baru dan mengurangi kebocoran pembuluh darah, serta menghambat Ang-2 untuk mengurangi kebocoran pembuluh darah dan mengurangi peradangan.

“Penghambatan Ang-2 dan VEGF-A oleh faricimab menyebabkan stabilitas pembuluh darah yang berkelanjutan,” kata Elvioza.

Sebelumnya, terdapat sekitar 8 juta orang berusia di atas 50 tahun yang mengalami masalah gangguan penglihatan. Di antaranya, diperkirakan terdapat 700,000 pasien yang terdampak oleh
nAMD dan DME. Penyebab utama gangguan penglihatan adalah kelainan refraksi, sedangkan penyebab utama kebutaan adalah katarak. "Selain itu, faktor degeneratif dan penyakit kronis juga
merupakan risiko terjadinya penyakit mata lainnya seperti age-related macular degeneration (AMD) dan diabetic macular edema (DME).” ujar Direktur Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan, Eva Susanti.

“Dampak gangguan penglihatan terhadap kualitas hidup dan produktivitas individu tidak dapat dianggap enteng,” kata Eva.

Pilihan Editor: Merawat Kesehatan Mata tak hanya Asupan Nutrisi

ANTARA

Berita terkait

Tips Perawatan Lensa Kontak

3 hari lalu

Tips Perawatan Lensa Kontak

Lensa kontak menjadi salah satu pilihan alat bantu penglihatan yang kian populer di kalangan masyarakat. Ini tips perawatan lensa kontak.

Baca Selengkapnya

Samsung Disebut akan Gunakan Kartu Grafis Buatan Sendiri pada Chipset Ponsel Flagshipnya

3 hari lalu

Samsung Disebut akan Gunakan Kartu Grafis Buatan Sendiri pada Chipset Ponsel Flagshipnya

Samsung disebut ingin mengembangkan arsitektur GPU-nya sendiri yang akan diterapkan pada Exynos 2600.

Baca Selengkapnya

4 Tips Atasi Masalah Kantung Mata

11 hari lalu

4 Tips Atasi Masalah Kantung Mata

Kantung mata dapat disebabkan oleh faktor seperti penuaan, genetika, alergi, asap rokok, diet yang buruk, atau konsumsi garam yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

5 Tips Atasi Mata Panda

12 hari lalu

5 Tips Atasi Mata Panda

Paparan sinar matahari yang berlebihan juga bisa memperburuk kondisi mata panda Anda.

Baca Selengkapnya

Kenali Perbedaan Mata Panda dan Kantung Mata

12 hari lalu

Kenali Perbedaan Mata Panda dan Kantung Mata

Rasa lelah dan juga berkurangnya waktu tidur selalu dikaitkan dengan munculnya mata panda hingga kantung mata. Apa bedanya?

Baca Selengkapnya

7 Tips Jaga Kualitas Hidup dengan Glaukoma

12 hari lalu

7 Tips Jaga Kualitas Hidup dengan Glaukoma

Setiap individu harus memahami tantangan yang dihadapi saat didiagnosis glaukoma dan harus mempertahankan kualitas hidup dengan manajemen tepat.

Baca Selengkapnya

Tips Kontrol Diabetes untuk Hindari Gangguan Penglihatan

20 hari lalu

Tips Kontrol Diabetes untuk Hindari Gangguan Penglihatan

Spesialis mata membagi tips mengontrol diabetes demi menghindari gangguan penglihatan dengan cara paling utama dan sederhana.

Baca Selengkapnya

3 Mitos Terkait Gerhana Matahari dan Penglihatan serta Faktanya

33 hari lalu

3 Mitos Terkait Gerhana Matahari dan Penglihatan serta Faktanya

Berikut tiga mitos terkait gerhana matahari dan penglihatan serta faktanya. Lindungi selalu mata saat menontonnnya.

Baca Selengkapnya

4 Masalah Mata yang Mulai Mengganggu di Usia 40-an

34 hari lalu

4 Masalah Mata yang Mulai Mengganggu di Usia 40-an

Setelah usia mencapai 40-an, risiko masalah mata pun meningkat dan perlu diwaspadai. Berikut empat masalah tersebut.

Baca Selengkapnya

5 Gejala Stroke Ringan, Jangan Diabaikan karena Bisa Jadi Kasus Lebih Besar

35 hari lalu

5 Gejala Stroke Ringan, Jangan Diabaikan karena Bisa Jadi Kasus Lebih Besar

Gejala stroke ringan diklaim bisa hilang dalam 24 jam namun tak boleh dianggap serius. Berikut beberapa gejala dan apa yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya