Jadilah Pahlawan Keuangan di Rumah dengan Cara Berikut
Reporter
Antara
Editor
Yayuk Widiyarti
Minggu, 12 November 2023 10:22 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pahlawan tak hanya ada di medan perang tapi juga di keluarga. Pahlawan keuangan bertugas melindungi masa depan keluarga dengan mengamankan harta, aset, dan tabungan yang ada serta yang sedang dikumpulkan bagi orang-orang tercinta. Caranya dengan mengembangkan dana dan aset pada instrumen keuangan yang tepat dan terpercaya sehingga dana dan aset tersebut dapat berkembang sesuai prosedur yang benar.
Bagi yang sedang mencari instrumen finansial untuk dana simpanan, Faculty Head Sequis Quality Builder Sequis Training Academy of Excellence, Fandi Murdani, mengingatkan semua instrumen finansial pada dasarnya memiliki risiko, tinggal disesuaikan dengan profil risiko calon investor.
Dia juga mengingatkan risiko yang dimaksud bukan semata karena tergiur bunga tinggi dari investasi bodong kemudian kehilangan uang yang sudah ditanamkan. Risiko ini yakni ada potensi kerugian penurunan modal karena imbal hasil yang diperoleh bisa saja tidak sesuai dengan yang diharapkan karena faktor kondisi ekonomi lokal maupun global.
Menurutnya, agar tidak salah menanamkan dana ke sebuah instrumen finansial maka pastikan aspek legalitas dari produk dan perusahaan keuangan tersebut jelas dan benar, yakni lembaga yang telah memperoleh izin usaha dan pengawasan dari regulator yang sesuai dengan bidang usaha. Orang juga perlu memastikan sudah memahami secara lengkap hak dan kewajiban sebagai nasabah, mengetahui manfaat, biaya, dan risiko yang berkaitan dengan produk yang dibeli.
Kemudian, apabila sudah memiliki pengetahuan tentang instrumen finansial, sudah menentukan tujuan investasi, dan ingin mengembangkan aset yang ada demi membangun masa depan keluarga yang sejahtera, berikut tips dari Fandi untuk menjadi pahlawan keuangan keluarga.
Komunikasikan kondisi dan rencana keuangan
Langkah pertama adalah mengkomunikasikan rencana finansial dengan pasangan dan anggota keluarga yang sudah cukup umur mengenai kondisi dan tujuan keuangan keluarga, termasuk rencana mengajukan pinjaman dana, menjual aset hingga membeli instrumen investasi.
“Hindari memutuskan sendiri rencana keuangan keluarga. Ada baiknya kita dengar pendapat dan saran anggota keluarga demi kebaikan bersama," katanya.
Mereka pun sebaiknya mengetahui rencana dan kondisi keuangan keluarga sehingga bisa sama-sama menentukan kebutuhan apa saja yang harus tetap dipenuhi dan yang masih bisa ditunda. Berapa kewajiban utang yang dimiliki serta adakah rencana untuk mengembangkan aset keluarga. Dengan demikian, anggota keluarga dapat turut andil dan merasa bertanggung jawab untuk menjaga dan meningkatkan aset keluarga.
Kelola utang dengan cermat
Manajemen utang yang cerdas adalah kunci mencapai tujuan finansial keluarga. Hindari utang konsumtif dengan jumlah besar melebihi toleransi utang yang disarankan (utang konsumtif maksimal 15 persen dari pendapatan total) karena akan menambah beban finansial dan beban pikiran.
“Sebaiknya jika mendapat uang tunai dari bonus, THR, atau penghasilan dari pekerjaan tambahan, manfaatkan untuk bisa mempercepat pelunasan utang," saran Fandi.
Dengan mengurangi beban utang secara perlahan maka seseorang dan keluarganya dapat leluasa melakukan perencanaan keuangan.
Siapkan dana pendidikan
Merencanakan dana pendidikan sangat penting karena biaya pendidikan terus mengalami peningkatan inflasi setiap tahun. Risiko hidup orang tua juga naik seiring pertambahan usia yang dapat berpengaruh terhadap rencana pendidikan anak. Karena itu, sangat penting bagi orang tua menyiapkan rencana pendidikan anak sampai jenjang perguruan tinggi.
Fandi menyarankan untuk mengalokasikan dana pendidikan pada instrumen finansial yang tetap terjaga sampai jenjang pendidikan anak selesai meski terjadi risiko yang tidak diinginkan pada orang tua. Untuk itu, saat memutuskan mengambil asuransi pendidikan, sangat penting untuk memahami manfaat yang ditawarkan dan juga memperkirakan jumlah dana pendidikan yang akan dibutuhkan sehingga bisa terencana dengan baik.
Perlindungan asuransi kesehatan dan asuransi jiwa
Perlindungan kesehatan dan jiwa harus menjadi bagian dalam perencanaan keuangan untuk melindungi kondisi finansial keluarga dari risiko yang dapat terjadi kapan saja, seperti sakit kronis atau meninggal dunia yang perlu biaya dalam jumlah besar. Dengan memiliki asuransi kesehatan maka pencari nafkah keluarga tidak perlu khawatir tingginya biaya perawatan medis karena akan dikover oleh perusahaan asuransi. Fandi berpendapat asuransi jiwa bermanfaat untuk meminimalisir risiko keuangan saat terjadi risiko kehidupan pada pencari nafkah.
Pilihan Editor: Ajarkan Anak Konsep Menabung lewat Baca Buku