Mengapa Bayi di Bawah 1 Tahun Tidak Boleh Diberi Madu?

Kamis, 16 November 2023 15:06 WIB

Ilustrasi kurma dan madu. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Madu memiliki rasa yang manis dan dikenal bermanfaat banyak bagi kesehatan. Akibatnya, wajar bayi diberikan asupan madu. Namun, para ahli merekomendasikan untuk bayi mengonsumsi madu setelah 12 bulan kelahiran.

Aturan makanan ini juga berlaku untuk semua makanan atau minuman yang mengandung madu. Sebab, risiko utama memberikan madu terlalu cepat pada bayi berusia di bawah 12 bulan adalah mengalami botulisme.

Dilansir dari Britannica, masalah dengan memberi makan madu kepada bayi berasal dari mikrobioma (berbagai mikroorganisme) yang sedang berkembang, seperti bakteri dan arkea.

Mikrobioma tersebut hidup di dalam tubuh manusia dan yang membantu mengatur pola makan dan memengaruhi banyak fungsi tubuh. Sebelum bayi mencapai usia satu tahun, bakteri pada usus tidak cukup berkembang untuk menghentikan bakteri berbahaya yang menginfeksi tubuh.

Salah satu bakteri berbahaya bagi bayi adalah Clostridium botulinum yang berpotensi beracun. Selain itu, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada 1998, sekitar 25 persen produk madu telah ditemukan mengandung spora Clostridium botulinum.

Advertising
Advertising

Spora ini akan berubah menjadi bakteri di usus dan menghasilkan neurotoksin berbahaya dalam tubuh. Bayi pun mengalami botulisme yang menjadi kondisi penyakit serius.

Selain madu, ada pemanis cair lainnya yang memiliki risiko peningkatan botulisme terhadap bayi. Pemanis cair itu antara lain molase dan sirup jagung. Beberapa dokter pun tidak merekomendasikan memberikan pemanis kepada bayi sampai setelah ulang tahun pertama. Sebab, bayi akan rentan terkena botulisme.

Botulisme bayi dapat dikenali dengan beberapa gejala yang menyertainya. Bayi akan mengalami mudah tersinggung (perasaan sensitif), kesulitan bernapas, atau sering menangis. Bahkan, beberapa bayi juga akan mengalami kejang.

Gejala botulisme biasanya muncul dalam waktu 12-36 jam setelah makan makanan yang terkontaminasi. Biasanya, gejala kerap diawali dengan bayi yang mengalami sembelit. Namun, beberapa bayi dengan botulisme mungkin tidak menunjukkan tanda-tanda sampai 14 hari setelah terpapar bakteri.

Dikutip dari Healthline, terdapat beberapa gejala botulisme lain yang dialami bayi, seperti lesu dan mudah marah. Namun, gejala menjadi diagnosis dari penyakit lain, seperti sepsis atau Meningoensefalitis. Akibatnya, penting untuk memberi tahu dokter bayi, jika telah makan madu. Sebab, bayi akan mendapatkan diagnosis yang tepat untuk memastikan perawatan sesuai kebutuhan.

Kendati demikian, tidak ada efek jangka panjang dari bayi yang mengonsumsi madu sehingga mengalami botulisme. Sebab, dokter menyediakan perawatan untuk gejala yang mengancam jiwa dengan cepat.

Sebagian besar bayi pun membuat pemulihan yang cepat setelah menerima antitoksin. Meskipun tidak memiliki dampak berkelanjutan, tetapi cara terbaik untuk menghindari bakteri tersebut adalah hindari bayi mengonsumsi madu sampai berusia 1 tahun.

Pilihan Editor: Inilah Sederet Khasiat Madu yang Perlu Diketahui

Berita terkait

Cara Mengendalikan Emosi dengan Teknik Distrasi Menurut Psikiater

1 jam lalu

Cara Mengendalikan Emosi dengan Teknik Distrasi Menurut Psikiater

Teknik distraksi dapat dimanfaatkan sebagai cara mengendalikan emosi agar tidak membahayakan diri sendiri maupun orang lain.

Baca Selengkapnya

Studi: Marah 8 Menit Saja Bisa Tingkatkan Peluang Serangan Jantung

1 hari lalu

Studi: Marah 8 Menit Saja Bisa Tingkatkan Peluang Serangan Jantung

Efek akut marah-marah pada kerja pembunuh darah, yang mungkin menambah peluang serangan jantung dan stroke.

Baca Selengkapnya

Kawanan Beruang Jarah Sarang Madu di Aceh, Peternak Rugi Lebih dari Rp 100 Juta

2 hari lalu

Kawanan Beruang Jarah Sarang Madu di Aceh, Peternak Rugi Lebih dari Rp 100 Juta

Kawanan tiga beruang dilaporkan merusak puluhan sarang madu dari kayu di Kecamatan Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar, dalam sepekan terakhir

Baca Selengkapnya

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

5 hari lalu

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

Bayi wajib melakukan imunisasi untuk mencegah bahaya kesehatan, terutama ketika berusia 1-2 bulan. Lantas, apa saja jenis imunisasi yang wajib dilakukan bayi?

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

5 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

6 Alasan Bayi Tidak Boleh Menggunakan Produk Mengandung Parfum

7 hari lalu

6 Alasan Bayi Tidak Boleh Menggunakan Produk Mengandung Parfum

Paparan parfum pada kulit bayi bisa menyebabkan iritasi bahkan infeksi pernapasan.

Baca Selengkapnya

Kenapa Orang Suka Aroma Bayi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

7 hari lalu

Kenapa Orang Suka Aroma Bayi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Cairan amnion dan substansi seperti verniks caseosa berperan dalam menciptakan aroma bayi yang khas.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

8 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

Tak Sembarang Betina, Begini Proses Pemilihan Ratu Lebah

12 hari lalu

Tak Sembarang Betina, Begini Proses Pemilihan Ratu Lebah

Ratu lebah adalah satu-satunya betina dewasa secara seksual di koloni. Fungsi utamanya adalah bertelur hingga 2000 telur sehari.

Baca Selengkapnya

Ketahui 7 Fakta Ratu Lebah, Garda Terdepan dari Koloni Lebah

12 hari lalu

Ketahui 7 Fakta Ratu Lebah, Garda Terdepan dari Koloni Lebah

Ratu lebah merupakan anggota koloni lebah madu yang paling terkenal, berikut fakta-faktanya.

Baca Selengkapnya