Cegah Penularan Subvarian Omicron EG.5, Epidemiolog Ingatkan Vaksinasi COVID-19

Reporter

Antara

Jumat, 15 Desember 2023 15:10 WIB

Ilustrasi Vaksinasi Covid-19. TEMPO/Hilman Fathurrahman

TEMPO.CO, Jakarta - Epidemiolog dari Universitas Airlangga Surabaya, Windhu Purnomo, menegaskan vaksinasi COVID-19 tetap penting dilakukan dalam upaya mencegah penularan dan penyebaran Omicron varian EG.5 di Indonesia.

“Penggunaan berbagai jenis vaksin yang saat ini beredar di fasilitas kesehatan dalam negeri itu sangat efektif, termasuk vaksin buatan Indonesia,” katanya.

Menurut Windhu, keberagaman vaksin yang tersedia tidak menjadi masalah dan vaksinasi dengan produk-produk lokal, seperti Indovac dan Inavac juga dianggap efektif. Ia menjelaskan inti vaksinasi menghasilkan antibodi sebagai bentuk kekebalan tubuh terhadap penyakit tertentu.

"Vaksin itu tujuannya agar tubuh menghasilkan antibodi dan antibodi tersebut menjadi kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit tertentu. Ada berbagai macam penyakit dan setiap penyakit memiliki antibodinya sendiri," ujarnya.

Ia menjelaskan jenis vaksin berbeda-beda. Ada yang memberikan kekebalan seumur hidup dan ada yang memerlukan dosis ulang, seperti vaksin COVID-19. Meskipun tidak memberikan kekebalan seumur hidup, vaksinasi dapat mengurangi risiko penularan dan gejala yang parah.

Advertising
Advertising

"Vaksinasi COVID-19 bukan berarti kita tidak bisa tertular tetapi kita akan mengalami gejala yang sangat ringan karena tubuh sudah memiliki antibodi. Karena itu, mencegah penularan tidak hanya melalui vaksin tetapi juga dengan menggunakan masker sebagai langkah pencegahan melalui udara dan pernapasan," sarannya.

Terapkan protokol kesehatan
Windhu berharap masyarakat terus mendukung program vaksinasi dan menerapkan protokol kesehatan untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19, terutama mengingat adanya varian baru seperti Omicron varian EG.5 yang menjadi perhatian global. Kementerian Kesehatan telah menyebar surat edaran terkait kewaspadaan penularan COVID-19, ditujukan kepada kepala Dinas Kesehatan provinsi dan kabupaten/kota, kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), kepala Laboratorium Kesehatan Masyarakat (LKM), direktur rumah sakit, kepala puskesmas, dan fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) di seluruh Indonesia.

Kemenkes juga meminta para penerima SE memantau tren peningkatan kasus Influenza Like Illness (ILI)-Severe Acute Respiratory Infection (SARI), pneumonia, dan suspek COVID-19 melalui Surveilans Berbasis Indikator/Indicator Based Surveillance (IBS) dan Surveilans Berbasis Kejadian/Event Based Surveillance (EBS).

Pilihan Editor: Perlunya Sosialisasi Prokes untuk Cegah Kenaikan Kasus Covid-19

Berita terkait

4 Vaksin Wajib Bagi Jamaah Haji 2024, Dua Jamaah dari Provinsi Ini Ada Tambahan Vaksin Polio

1 hari lalu

4 Vaksin Wajib Bagi Jamaah Haji 2024, Dua Jamaah dari Provinsi Ini Ada Tambahan Vaksin Polio

Jamaah Haji 2024 wajib menerima 3 vaksin, namun khusus jamaah dari Jawa Timur dan Jawa Tengah, ada penambahan vaksin polio.

Baca Selengkapnya

Vaksin AstraZeneca Disebut Sebabkan Trombositopenia, Apa Itu?

2 hari lalu

Vaksin AstraZeneca Disebut Sebabkan Trombositopenia, Apa Itu?

Perusahaan farmasi AstraZeneca akui ada efek samping langka, yaitu Trombositopenia.

Baca Selengkapnya

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

2 hari lalu

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

3 hari lalu

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Pengecekan status dan jenis vaksin Covid-19 bisa dicek melalui aplikasi SatuSehat

Baca Selengkapnya

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

3 hari lalu

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

Perusahaan farmasi AstraZeneca telah memutuskan menarik stok vaksin Vaxzefria dari seluruh dunia. Waktunya bareng dengan sidang gugatan.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Siap Tarik Vaksin Covid-19 karena Surplus

4 hari lalu

AstraZeneca Siap Tarik Vaksin Covid-19 karena Surplus

AstraZeneca menyatakan dengan banyaknya varian vaksin Covid-19 yang sudah diproduksi, maka terdapat surplus dari vaksin-vaksin yang tersedia

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

6 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

8 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

8 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

8 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya