Mengenal Penyakit Gaucher, Kondisi Menumpuknya Lemak pada Organ Tubuh

Rabu, 10 Januari 2024 11:58 WIB

Ilustrasi lemak di tangan. Newser.com

TEMPO.CO, Jakarta - Gaucher merujuk pada penyakit yang timbul akibat adanya penumpukan zat berlemak pada organ tubuh tertentu. Gaucher bisa dibilang kondisi yang terbilang langka.

Dikutip dari Medline Plus, kondisi ini diperkirakan hanya mempengaruhi antara 1 dari 50.000 hingga 1 dari 100.000 populasi dunia. Penyakit gaucher biasanya terjadi pada limfa dan hati. Penyakit ini membuat organ yang terdampak menjadi membesar dan mempengaruhi kesehatan organ.

Gaucher secara umum disebabkan adanya mutasi pada gen bernama GBA. GBA berfungsi untuk menstimulasi pembuatan enzim yang disebut beta-glucocerebrosidase. Enzim ini diperlukan untuk memecah zat lemak yang disebut glukoserebrosida menjadi gula (glukosa) dan molekul lemak yang lebih sederhana (ceramide).

Mutasi yang terjadi pada gen GBA dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan aktivitas beta-glucocerebrosidase. Tanpa jumlah yang cukup dari enzim ini, glukoserebrosida dan zat terkait dapat menumpuk di dalam sel. Gaucher dapat diturunkan secara genetik dari orang tua ke anak.

Dilansir dari Johns Hopkins Medicine, berikut tiga jenis penyakit Gaucher:

Advertising
Advertising

Tipe 1

Ini adalah jenis yang paling umum yang mempengaruhi sekitar 90 persen orang dengan penyakit gaucher. Pengidap tipe 1 tidak memiliki cukup trombosit dalam darah. Hal ini dapat membuat tubuh menjadi mudah memar dan merasa sangat lelah. Pengidap tipe ini mungkin dapat mengalami pembesaran hati atau limpa serta masalah pada ginjal, paru-paru, atau tulang.

Tipe 2

Jenis ini mempengaruhi bayi antara usia 3 sampai 6 bulan. Tipe ini cukup mematikan. Dalam kebanyakan kasus, bayi tidak dapat hidup lebih dari 2 tahun.

Tipe 3

Gejalanya meliputi masalah tulang, gangguan gerakan mata, kejang yang menjadi lebih jelas dari waktu ke waktu, gangguan darah, masalah pernapasan, dan pembesaran hati dan limpa.

Pengobatan Gaucher

Dilansir dari Cleveland Clinic, belum ada pengobatan khusus untuk kerusakan saraf akibat Gaucher tipe 2 dan 3, namun gaucher tipe 1 dapat diobati dengan terapi yang teratur.

Perawatan dapat dilakukan dengan meningkatkan kadar enzim atau mengurangi zat lemak yang menumpuk di tubuh. Pengobatan untuk gaucher tipe 1 meliputi:

- Terapi pengurangan substrat (SRT)

Perawatan ini mengurangi bahan kimia lemak sehingga tidak dapat menumpuk di tubuh. Obat SRT diminum melalui mulut. Minum obat ini secara teratur dapat mencegah kerusakan pada tubuh.

- Terapi penggantian enzim (ERT)

Pengidap gaucher tipe 1 membutuhkan ERT secara teratur setidaknya setiap dua minggu agar pengobatan menjadi efektif. Dokter akan memberi infus enzim secara intravena melalui pembuluh darah di lengan. Selama prosedur ERT, enzim dikirim langsung ke aliran darah yang mencapai organ dan tulang untuk memecah penumpukan lemak.

Pilihan Editor: Perut Suka Kembung? Awas Mungkin Pertanda Penyakit Langka Ini

Berita terkait

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

10 hari lalu

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

Di Indonesia diperkirakan terdapat 200 ribu spesies jamur, yang di antaranya mampu memproduksi enzim.

Baca Selengkapnya

Seimbangkan Konsumsi Hidangan Lebaran dengan Serat, Simak Saran Ahli Gizi

31 hari lalu

Seimbangkan Konsumsi Hidangan Lebaran dengan Serat, Simak Saran Ahli Gizi

Konsumsi opor dan gulai yang identik dengan hidangan Lebaran perlu diseimbangkan dengan makanan sumber serat seperti sayur dan buah.

Baca Selengkapnya

Jaga Kesehatan, Pilih Daging tanpa Lemak untuk Hidangan Lebaran

33 hari lalu

Jaga Kesehatan, Pilih Daging tanpa Lemak untuk Hidangan Lebaran

Dokter mengingatkan masyarakat agar sebisa mungkin memilih daging sapi tanpa lemak untuk hidangan Lebaran agar kesehatan tetap terjaga.

Baca Selengkapnya

Sajian Berlemak Saat Lebaran, Ahli Gizi Unair Bagikan Tips Makan Opor dan Rendang

34 hari lalu

Sajian Berlemak Saat Lebaran, Ahli Gizi Unair Bagikan Tips Makan Opor dan Rendang

Sajian makanan kaya lemak saat Lebaran aman dikonsumsi asal tahu batasannya. Simak penuturan ahli gizi dari Unair berikut ini.

Baca Selengkapnya

6 Makanan Sehat yang Bagus untuk Organ Hati

34 hari lalu

6 Makanan Sehat yang Bagus untuk Organ Hati

Intip 6 makanan lezat yang memberikan pengaruh kuat dalam hal kesehatan hati.

Baca Selengkapnya

10 Tips Menyimpan Makanan Berbahan Santan

44 hari lalu

10 Tips Menyimpan Makanan Berbahan Santan

Masakan dengan kuah santan selalu menjadi favorit banyak orang. Begini menyimpan makanan bersantan agar awet.

Baca Selengkapnya

Tinggi Lemak dan Kalori, Waspadai Efek Makan Kue Kering Berlebihan

52 hari lalu

Tinggi Lemak dan Kalori, Waspadai Efek Makan Kue Kering Berlebihan

Kue kering seperti nastar yang sering disajikan saat lebaran sebaiknya tidak dikonsumsi terlalu banyak karena mengundang dampak negatif bagi tubuh.

Baca Selengkapnya

Benarkah Santan Bisa Menyebabkan Diare?

54 hari lalu

Benarkah Santan Bisa Menyebabkan Diare?

Sebagai bahan makanan yang mengandung lemak, santan memang dapat memicu gangguan pencernaan pada sebagian orang, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan atau oleh orang yang memiliki sensitivitas pencernaan tertentu.

Baca Selengkapnya

Bolehkah Makan Gorengan Saat Berbuka Puasa? Ini Penjelasannya

12 Maret 2024

Bolehkah Makan Gorengan Saat Berbuka Puasa? Ini Penjelasannya

Bolehkah makan gorengan saat berbuka puasa? Jawabannya adalah boleh, namun tetap mempertimbangkan asupannya. Ini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Tim Peneliti Ungkap Rahasia Kimia dan Gen di Balik Rasa Jeruk Manis

3 Maret 2024

Tim Peneliti Ungkap Rahasia Kimia dan Gen di Balik Rasa Jeruk Manis

Sekarang kita tahu apa yang membuat jeruk berasa jeruk manis. Menolong untuk mendapatkan hibrida yang toleran penyakit dengan rasa yang tetap.

Baca Selengkapnya