Dampak Negatif Konsumsi Daging Anjing Bagi Kesehatan

Jumat, 12 Januari 2024 11:00 WIB

Seorang pria menaruh daging anjing ke sebuah mobil bak terbuka yang telah dibeli di pasar saat Festival Daging Anjing di Yulin, Guangxi Zhuang, Cina, 21 Juni 2018. Festival Daging Anjing Yulin, adalah sebuah perayaan tahunan yang diadakan saat titik balik musim panas pada bulan Juni. REUTERS/Tyrone Siu

TEMPO.CO, Jakarta - Daging anjing masih banyak dikonsumsi oleh masyarakat di berbagai negara di dunia, khususnya Indonesia. Padahal, perdagangan daging anjing merupakan hal yang ilegal. Selain itu, mengonsumsi daging anjing pun memiliki banyak dampak negatif bagi kesehatan tubuh. Terjadi ancaman yang signifikan terhadap kesehatan manusia melalui perdagangan daging anjing yang telah dikaitkan dengan wabah trichinellosis, kolera dan rabies.

Dilansir dari laman Human Society International, World Health Organization memperkirakan bahwa makan daging anjing meningkatkan risiko tertular kolera yang dapat dilihat dari sejumlah wabah skala besar baru-baru ini di Vietnam terkait langsung dengannya. Selain itu, penyakit rabies juga muncul akibat memakan daging anjing. Penyakit tersebut membunuh sekitar puluhan ribu orang di seluruh Asia setiap tahun dan telah ditemukan pada anjing yang diperdagangkan untuk konsumsi manusia di Cina, Vietnam, dan Indonesia.

Investigasi tim Dog Meat Free Indonesia (DMFI) telah mengungkapkan tidak hanya penderitaan hewan yang sangat besar, tetapi juga ancaman serius yang ditimbulkan terhadap kesehatan manusia. Perdagangan daging anjing mendorong pergerakan sejumlah besar anjing dengan status penyakit yang tidak diketahui. Kondisi yang tidak bersih di rumah jagal dan pasar terbuka, menjadi perhatian tambahan dan sama, dengan mereka yang terlibat dalam perdagangan daging anjing, termasuk pedagang, penyembelih, vendor, dan konsumen yang berisiko terkena rabies dan penyakit zoonosis lainnya. Simak dampak negatif mengonsumsi daging anjing bagi kesehatan tubuh berikut.

Munculnya penyakit Trichinellosis

Trichinellosis merupakan parasit zoonosis yang mudah menular dari anjing ke manusia melalui konsumsi daging yang terinfeksi. Begitu parasit ini masuk ke dalam tubuh manusia , mereka dapat menyebabkan peradangan pada pembuluh darah yang menyebabkan pendarahan pada dasar kuku dan mata, selain kelemahan otot yang parah. Jika tidak diobati, trichinellosis bisa berakibat fatal.

Advertising
Advertising

Terkena penyakit Kolera

Bakteri yang terkait dengan Kolera juga mudah menyebar dan berkembang biak melalui proses pengangkutan massal dan pemotongan anjing untuk dikonsumsi. Menyusul merebaknya wabah Kolera secara besar-besaran di Vietnam, perwakilan WHO Jean-Marc Olive, memperingatkan bahwa mengonsumsi daging anjing, atau makanan lain dari gerai yang menyajikannya, terkait dengan peningkatan risiko tertular bakteri tersebut sebesar 20 kali lipat.

Selain itu, kemungkinan infeksi termasuk parasit seperti E. Coli 107 dan salmonella. Ada juga bahaya infeksi bakteri seperti antraks, brucellosis, hepatitis, dan leptospirosis dapat menyebar melalui daging ke manusia.

Rabies

Dilansir dari laman One Green Planet, salah satu bahaya terbesar dari daging anjing adalah penyebaran rabies baik pada hewan maupun manusia. Di Filipina, sekitar 10.000 anjing dan 300 orang dibunuh karena rabies setiap tahunnya. Meskipun terdapat upaya yang dilakukan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk memvaksinasi anjing secara massal untuk mencegah penyebaran rabies melalui proses pengadaan, penyembelihan, dan penjualan anjing, perdagangan daging anjing menyebabkan puluhan ribu anjing melintasi perbatasan internasional sehingga upaya pencegahan rabies menjadi sangat besar.

Pekerja dapat dengan mudah tertular rabies saat penyembelihan dan menyebarkan penyakit tersebut ke anjing lain dan manusia. Pada tahun 2008, 20 persen anjing di rumah jagal di Hoai Duc, Vietnam ditemukan mengidap rabies. Tahun sebelumnya, Vietnam menderita wabah rabies dengan sekitar 30 persen kematian disebabkan oleh penyembelihan anjing untuk diambil dagingnya. Menurut catatan Center for Disease Control, hanya 10 orang yang pernah selamat dari penyakit mengerikan ini. Hal ini jelas menjadi kekhawatiran besar ketika penyakit berbahaya dan mematikan tersebut begitu mudah menyebar.

Pilihan Editor: Korea Selatan Resmi Larang Perdagangan Daging Anjing Mulai 2027

Berita terkait

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

2 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Penyebab dan Gejala Penyakit Hemofilia yang Perlu Diketahui

2 hari lalu

Penyebab dan Gejala Penyakit Hemofilia yang Perlu Diketahui

Hemofilia merupakan penyakit kelaianan pada fungsi pembekuan darah. Sebagian besar penyebabnya terjadi karena keturunan.

Baca Selengkapnya

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

4 hari lalu

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

Bayi wajib melakukan imunisasi untuk mencegah bahaya kesehatan, terutama ketika berusia 1-2 bulan. Lantas, apa saja jenis imunisasi yang wajib dilakukan bayi?

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

4 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

4 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

5 hari lalu

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

6 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

12 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

13 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

13 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya