Penyebab Anak Perempuan Terlambat Haid, Kelainan Kromosom sampai Masalah Hormon

Reporter

Antara

Senin, 26 Februari 2024 20:57 WIB

Ilustrasi menstruasi. India Times

TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok Staf Medis Kebidanan dan Penyakit Kandungan di RS Cipto Mangunkusumo Jakarta Dr. dr. Surahman Hakim, SpOG(K), menyebut beberapa faktor yang menentukan anak perempuan terlambat menstruasi atau bahkan tidak bisa haid. Ia mengatakan jika anak perempuan usia 15 tahun belum haid perlu diperiksakan ke dokter apakah ada nyeri yang dirasakan setiap bulannya. Jika tidak ada nyeri yang berarti harus segera dicek apakah ada hambatan pada saluran pengeluaran menstruasi.

“Kalau pada kelainan gangguan pertumbuhan saluran reproduksi maka kadang kala ada, satu yang paling ringan hymen-nya tidak terbuka, atau vaginanya tertutup karena ada jaringan tertentu, atau mulut rahimnya tidak terbentuk jadi darah haidnya hanya terpusat di rahim saja. Hal-hal seperti ini harus tindakan segera,” kata Surahman dalam diskusi daring, Senin, 26 Februari 2024.

Tindakan harus segera dilakukan karena bisa menyebabkan nyeri hebat, mengganggu aktivitas, serta menyebabkan gangguan tertutupnya saluran reproduksi. Selain faktor pertama, faktor lain yang perlu diwaspadai adalah tidak terbentuknya tanda seksual sekunder seperti pertumbuhan payudara dan munculnya bulu kemaluan saat memasuki usia 15 tahun.

Pemeriksaan kromosom
Jika hal tersebut terjadi perlu dilakukan pemeriksaan kelainan kromosom. Pada wanita, kromosom yang terbentuk adalah X-X. Namun jika ada variasi kromosom X-Y atau X-X-Y perlu dilakukan penatalaksanaan psikiatri untuk dilihat apakah ada genetik laki-laki di dalam tubuhnya.

“Ada kasus seperti ini tapi ternyata setelah diyakinkan hormon yang dominan laki-laki, kita berikan hormon termasuk terapi untuk penyesuaian kelaminnya,” jelasnya.

Advertising
Advertising

Lain halnya jika kromosom yang tumbuh benar perempuan namun tidak muncul tanda seksual sekunder maka akan dicek untuk kemungkinan hormon yang kurang dengan terapi hormonal. Kemungkinan tersebut disebut dengan agnesis, yaitu tidak terbentuknya seksual sekunder maupun rahim dan vagina yang tidak sempurna.

Pada kasus ini, anak perempuan itu memiliki indung telur namun ada kelainan di rahim yang kemungkinan besar akan sulit memiliki anak. Untuk terapi hormon, Surahman mengatakan pasien akan diberikan terapi hormon progesteron dan diberi obat selama 7-10 hari sampai bisa memproduksi estrogennya sendiri sehingga bisa haid secara normal.

Ia mengatakan anak perempuan pada saat ini rata-rata menstruasi pada usia 9 tahun. Jika melewati usia tersebut tidak kunjung ada tanda haid bisa memeriksakan perkembangan seksual sekunder, periksa ke dokter kebidanan dan kandungan atau ke dokter anak.

Pilihan Editor: Ada Masalah Kesuburan sampai Haid, Jangan Malu Periksa ke Ginekolog

Berita terkait

Mengenal Miom Uteri, Tumor Jinak yang Perlu Diwaspadai

15 hari lalu

Mengenal Miom Uteri, Tumor Jinak yang Perlu Diwaspadai

Gejala miom uteri dapat berupa perdarahan hebat saat menstruasi serta kesulitan untuk hamil bergantung pada lokasi dan ukurannya.

Baca Selengkapnya

Pengaruh Sering Makan Makanan Olahan pada Menstruasi

18 hari lalu

Pengaruh Sering Makan Makanan Olahan pada Menstruasi

Sering makan makanan olahan dibanding makanan rumahan menjadi salah satu penyebab anak perempuan lebih cepat mengalami menstruasi.

Baca Selengkapnya

4 Tanda Nyeri Menstruasi Sudah Tak Wajar dan Gejala Kondisi Serius

30 hari lalu

4 Tanda Nyeri Menstruasi Sudah Tak Wajar dan Gejala Kondisi Serius

Orang sering tak paham apa yang sebenarnya terjadi saat menstruasi dan kapan perlu mendapat penanganan medis. Berikut empat tanda Anda perlu waspada.

Baca Selengkapnya

International Women's Day Jogja 2024, Srikandi UGM: Rebut Kembali Hak Perempuan yang Tidak Diperjuangkan Pejabat Negara

8 Maret 2024

International Women's Day Jogja 2024, Srikandi UGM: Rebut Kembali Hak Perempuan yang Tidak Diperjuangkan Pejabat Negara

Peringatan International Women's Day Jogja 2024, Ketua Divisi Aksi dan Propaganda Srikandi UGM sebut mengusung tema "Mari Kak Rebut Kembali!"

Baca Selengkapnya

International Women's Day Jogja 2024: Suarakan Tuntutan untuk Perempuan dan Minoritas Gender

8 Maret 2024

International Women's Day Jogja 2024: Suarakan Tuntutan untuk Perempuan dan Minoritas Gender

Pada peringatan International Women's Day (IWD) Jogja 2024, para peserta membawa tuntutan berbeda yang menarik perhatian massa aksi. Apa tuntutannya?

Baca Selengkapnya

Pekerja Pria Jepang Uji Coba Simulasi Nyeri Haid: Saya Tidak Bisa Bergerak!

8 Maret 2024

Pekerja Pria Jepang Uji Coba Simulasi Nyeri Haid: Saya Tidak Bisa Bergerak!

Ini sebagai bagian dari inisiatif yang bertujuan untuk menumbuhkan empati terhadap rekan kerja perempuan Jepang menjelang Hari Perempuan Internasional

Baca Selengkapnya

Kecanggihan Arloji Pintar Xiaomi Watch 2: Bisa Pantau Siklus Haid dan Stres

26 Februari 2024

Kecanggihan Arloji Pintar Xiaomi Watch 2: Bisa Pantau Siklus Haid dan Stres

Arloji Xiaomi Watch 2 diluncurkan di MWC 2024 di Barcelona. Memiliki fitur yang bisa memantau siklus haid dan stres.

Baca Selengkapnya

Ini Deretan Makanan yang Disarankan Dikonsumi saat Haid

25 Februari 2024

Ini Deretan Makanan yang Disarankan Dikonsumi saat Haid

Ahli gizi dan konsultan diabetes bersertifikat Mehvish Khan merekomendasikan beberapa makanan untuk dikonsumsi saat haid.

Baca Selengkapnya

Jenis dan Efek Samping Terapi Hormon dalam Pengobatan Kanker

16 Februari 2024

Jenis dan Efek Samping Terapi Hormon dalam Pengobatan Kanker

Meskipun memberikan manfaat signifikan, terapi hormon juga dapat menimbulkan beberapa efek samping yang perlu diperhatikan.

Baca Selengkapnya

Mengenal Terapi Hormon dalam Pengobatan Kanker

16 Februari 2024

Mengenal Terapi Hormon dalam Pengobatan Kanker

Terapi Hormon merupakan suatu pendekatan dalam pengobatan kanker yang bertujuan memblokir atau mengubah cara hormon berinteraksi dengan sel kanker.

Baca Selengkapnya