5 Cara Menjaga Kesehatan di Musim Pancaroba

Reporter

Winda Oktavia

Editor

Dwi Arjanto

Rabu, 28 Februari 2024 23:45 WIB

Cuaca Ekstrem Picu Petir, BMKG: Tersebab Musim Pancaroba

TEMPO.CO, Jakarta - Musim pancaroba menjadi perhatian Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). BMKG mengimbau masyarakat untuk mewaspadai musim pancaroba yang datang hari-hari belakangan ini. Pasalnya, di musim pancaroba sering kali menyertakan cuaca ekstrem seperti hujan lebat dalam durasi singkat, angin kencang, angin puting beliung, bahkan fenomena hujan es.

Dikutip dari Antara, berdasarkan analisa dinamika atmosfer BMKG, puncak musim hujan telah terlewati di berbagai wilayah Indonesia, khususnya bagian selatan. Hal ini mengindikasikan bahwa wilayah tersebut akan memasuki peralihan musim pada Maret hingga April 2024.

Salah satu ciri masa peralihan musim adalah pola hujan yang biasanya terjadi pada sore hingga menjelang malam hari, didahului oleh udara hangat dan terik pada pagi hingga siang hari. Hujan pada periode ini cenderung tidak merata dengan intensitas sedang hingga lebat dalam durasi singkat.

Selain meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem selama musim pancaroba, penting juga bagi masyarakat untuk memelihara kesehatan tubuh. Dalam menghadapi perubahan cuaca yang mungkin mempengaruhi kesehatan.

Dilansir dari Healthline, berikut adalah 5 cara memelihara kesehatan tubuh di tengah musim pancaroba:

Advertising
Advertising

1. Memperkuat sistem kekebalan tubuh

Menjaga rumah tetap bersih memiliki peran penting dalam memperkuat sistem kekebalan tubuh. Menurut Dr. Adrian Cotton dari Loma Linda University Health, debu, jamur, bulu hewan peliharaan, dan polutan lainnya yang terakumulasi di rumah bisa menjadi pemicu bagi sistem kekebalan tubuh, terutama pada orang yang rentan terhadap alergi.

Membersihkan rumah secara teratur tidak hanya membantu mencegah pemicu sistem kekebalan tubuh, tetapi juga mendukung kesehatan pernapasan. Menurut pakar kesehatan masyarakat dan nutrisi, Wendy Bazilian, pembersihan musim semi dapat menjadi kesempatan untuk melakukan pembersihan menyeluruh, termasuk menghilangkan debu dari area-area yang sulit dijangkau seperti kaki-kaki furnitur dan kusen jendela.

2. Mengurangi stres dan depresi

Menjaga ruangan tetap rapi bukan hanya soal estetika, tapi juga berhubungan erat dengan kesehatan mental. Terutama saat harus menghabiskan banyak waktu di dalam rumah, entah karena bekerja dari rumah atau mengalami kesulitan tidur, keadaan ruangan dapat mempengaruhi suasana hati dan kualitas tidur secara signifikan.

Penelitian telah menunjukkan bahwa ruangan yang bersih dan rapi dapat menciptakan perasaan nyaman, tenang, dan membantu meningkatkan kualitas tidur. Saat menyortir barang-barang, menata ulang, dan membuang kelebihannya, seseorang tidak hanya menyegarkan fisik ruangan, tetapi juga memberikan kelegaan secara mental.

3. Mencegah penyakit

Membersihkan barang-barang yang sering digunakan merupakan salah satu langkah dalam mencegah penyakit. Menurut Wendy Bazilian, pakar kesehatan masyarakat dan nutrisi, menjaga kebersihan permukaan seperti wastafel, talenan, dan area kontak utama lainnya dapat membantu meminimalkan penyebaran virus dan bakteri yang dapat menyebabkan penyakit.

Selain itu, pencegahan penyakit bawaan makanan juga penting untuk diperhatikan. Bazilian menekankan pentingnya membersihkan dapur secara menyeluruh, termasuk lemari es, freezer, pantry, counter, dan lemari, untuk memastikan keamanan makanan dan mencegah gejala atau penyakit bawaan makanan.

4. Makan sehat dan berolahraga

Mengonsumsi makanan sehat dan berolahraga secara teratur tidak hanya mendukung kesehatan fisik, tetapi juga memperkuat sistem kekebalan tubuh. Penelitian telah menunjukkan bahwa ada hubungan antara menjaga kebersihan rumah dan mengadopsi gaya hidup yang aktif dan sehat. Bersih-bersih di musim semi juga dapat menjadi dorongan untuk mengadopsi kebiasaan hidup yang lebih sehat.

5. Mengurangi risiko cedera

Jatuh menjadi salah satu penyebab utama kematian terkait cedera pada kelompok usia lanjut. Menurut Wendy Bazilian, membereskan rumah menjadi langkah penting dalam pencegahan cedera seperti terpeleset, tersandung, atau jatuh. Langkah-langkah membereskan rumah agar aman dimulai dari jalan setapak, lorong, dan tangga.

HEALTHLINE | ANTARANEWS
Pilihan editor: Cuaca Ekstrem Picu Petir, BMKG: Tersebab Musim Pancaroba

Berita terkait

153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

16 jam lalu

153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

Korban tewas akibat banjir bandang dahsyat di Afghanistan utara telah meningkat menjadi 153 orang di tiga provinsi

Baca Selengkapnya

BMKG: 14 Daerah Berstatus Waspada Dampak Cuaca Ekstrem Akibat Bibit Siklon Tropis

1 hari lalu

BMKG: 14 Daerah Berstatus Waspada Dampak Cuaca Ekstrem Akibat Bibit Siklon Tropis

BMKG menyebut 14 daerah berstatus waspada dampak cuaca ekstrem sebagai akibat dari intervensi bibit siklon tropis.

Baca Selengkapnya

BMKG: Lebih Sedikit Wilayah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Hari Ini

2 hari lalu

BMKG: Lebih Sedikit Wilayah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Hari Ini

Sirkulasi siklonik dan konvergensi pengaruhi cuaca hari ini. wilayah mana berpotensi hujan lebat?

Baca Selengkapnya

Otoritas Hentikan Sementara Operasi Penyelamat Korban Banjir di Brasil

3 hari lalu

Otoritas Hentikan Sementara Operasi Penyelamat Korban Banjir di Brasil

Hujan lebat disertai petir dan angin kecang telah mempersulit upaya penyelamatan korban banjir di selatan Brasil. Korban tewas tercatat 100 orang

Baca Selengkapnya

BMKG: Pulau Jawa Nihil Potensi Cuaca Hujan Lebat Hari Ini

3 hari lalu

BMKG: Pulau Jawa Nihil Potensi Cuaca Hujan Lebat Hari Ini

Tak banyak faktor yang mempengaruhi cuaca di wilayah Indonesia pada hari ini, Kamis 9 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Musim Kemarau, Jokowi Siapkan Sumur Pompa

3 hari lalu

Antisipasi Musim Kemarau, Jokowi Siapkan Sumur Pompa

BMKG memperkirakan musim kemarau 2024 berlangsung pada Mei hingga Agustus.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Bekap Asia Daratan, Indonesia Masih Punya Potensi Hujan Lebat Hari Ini

6 hari lalu

Cuaca Panas Bekap Asia Daratan, Indonesia Masih Punya Potensi Hujan Lebat Hari Ini

Ketika cuaca panas masih membekap wilayah luas di daratan Asia, potensi hujan lebat masih ada untuk wilayah Indonesia hingga hari ini.

Baca Selengkapnya

Badai di Rio Grande do Sul Brasil Menewaskan 55 Orang dan Puluhan Korban Hilang

7 hari lalu

Badai di Rio Grande do Sul Brasil Menewaskan 55 Orang dan Puluhan Korban Hilang

Hujan lebat di Rio Grande do Sul, Brasil telah menewaskan setidaknya 55 orang tewas dan 74 orang masih dinyatakan hilang.

Baca Selengkapnya

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

7 hari lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

7 hari lalu

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

Sebanyak 39 orang tewas dan 68 lainnya belum ditemukan akibat hujan lebat dan banjir yang melanda Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya