Gejala Kanker Paru yang Sering Tersamar Kondisi Lain, Waspadalah

Reporter

Tempo.co

Minggu, 3 Maret 2024 22:14 WIB

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Menurut American Cancer Society, kanker paru adalah penyebab kematian terbanyak karena kanker di Amerika Serikat dengan angka satu kematian dari lima kasus. Deteksi dini sangat penting untuk memperbesar harapan hidup sebelum kanker menyebar ke luar paru-paru.

Baru-baru ini, U.S. Preventive Services Task Force menyarankan skrining tahunan kanker paru untuk yang berusia 50-80 tahun dengan riwayat perokok berat, masih merokok atau sudah berhenti dalam 15 tahun terakhir. Meski skrining dianjurkan pada perokok atau pernah merokok, bukan perokok pun bisa terserang kanker paru. Itulah pentingnya mengetahui riwayat keluarga, lingkungan tempat tinggal, juga gejala dan berkonsultasi ke dokter.

"Kanker paru pada bukan perokok bisa karena hidup dengan perokok atau karena faktor genetik, terutama yang punya anggota keluarga dekat yang menderita kanker paru dan tidak merokok. Bisa juga karena faktor lingkungan seperti paparan radon, arsenik pada debu, dan bahkan asbes, yang memperbesar risiko kanker paru," kata Daniel J. Boffa, direktur klinis Pusat Kanker Paru di Pusat Kanker Yale, kepada HuffPost.

Berikut gejala kanker paru-paru yang sering tak disadari.

Tanpa gejala sama sekali
Ini yang paling perlu diwaspadai. Penderita kanker paru stadium awal sering tak merasakan gejala. Seringkali, ketika kanker paru sudah memasuki stadium 3 dan 4, barulah gejala muncul.

Advertising
Advertising

"Itulah pentingnya skrining kanker paru. Skrining kanker paru bisa mendeteksi kanker paru pada tahap awal saat pasien tak merasakan gejala dan merasa sehat-sehat saja, dan ketika penyakit masih lebih mudah diobati," ujar Jeffrey Yang Chi-Fu, pakar bedah toraks di Rumah Sakit Umum Massachusetts dan pendiri Inisiatif Skrining Kanker Paru Amerika.

Nyeri dada
Gejala kanker paru-paru tak sama pada setiap orang. "Jika ada, gejalanya bisa muncul akibat efek kanker pada sebagian dada, yang bisa menyebabkan nyeri dada, batuk berdarah, dan sesak napas," papar Boffa.

Namun ia menjelaskan gejala tersebut tak selalu terkait kanker paru, bisa juga karena kondisi lain, sehingga mendiagnosis kanker paru menjadi sulit, terutama pada orang yang lebih muda.

Batuk berkepanjangan
Batuk yang tak sembuh dalam dua minggu atau lebih, terutama tanpa disertai penyakit lain, perlu diwaspadai. Batuk dalam waktu lama biasanya terkait kanker paru stadium 3 atau 4, kata Yang. Batuk berkepanjangan juga bisa jadi gejala pneumonia. Sebanyak 50-70 persen penderita kanker paru juga mengalami pneumonia atau infeksi paru karena melemahnya sistem imun.

Nyeri di bagian tubuh lain
"Ketika telah menyebar ke bagian tubuh lain, kanker paru bisa memunculkan gejala di area tersebut, seperti sakit kepala, nyeri di tulang di punggung atau panggul," papar Boffa.

Jika mengalami gejala-gejala di atas, penting bagi tenaga medis untuk mengetahui penyebabnya dan perawatan yang dibutuhkan.

Pilihan Editor: Pulmonolog Ingatkan Merokok Penyebab 85 Persen Kasus Kanker Paru

Berita terkait

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

4 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

6 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

8 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

9 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

9 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

11 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

15 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

16 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

16 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

18 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya