Heboh Isu Soal Bromat AMDK, BPOM Diminta Lebih Proaktif Kasih Penjelasan

Reporter

Tempo.co

Editor

Mitra Tarigan

Kamis, 7 Maret 2024 23:53 WIB

Ilustrasi air dalam kemasan galon. quora.com

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah mengatakan soal isu kandungan bromat dalam Air Minum Dalam Kemasan (AMDK), BPOM seharusnya bersikap proaktif. Selama ini fungsi BPOM baru sebatas regulator atau pengawas, tetapi tidak menjalankan fungsi sebagai lembaga eksekutor. “Seharusnya BPOM langsung terjun ke lapangan (begitu ada isu) untuk memastikan bahwa air minum dalam kemasan yang beredar di masyarakat itu sudah memenuhi kaidah dan strandar keamanan dan higienitas,” katanya dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada 7 Maret 2024.

Jika menemukan penyimpangan seperti ambang batas kadar bromat dalam AMDK, lanjut Trubus, BPOM seharusnya bisa mengintervensi sekaligus menindak pelaku produsen AMDK yang terbukti melanggar. "Karena ini menyangkut hidup orang banyak," katanya.

Sebelumnya, sejak akhir Desember 2023 hingga Februari 2024 muncul isu kandungan bromat yang kembali membuat gaduh di media dan sosial media. Pada dasarnya, isu terkait bromat mulai mencuat dan dibahas secara global pada Agustus 2023, saat AMDK merk Zephyrhills ditarik dari peredaran di Amerika Serikat.

Trubus menyoroti selama ini BPOM seperti ada di menara gading, di mana kebijakannya tidak bisa tersentuh. Saat terjadi masalah, justru melempar kesalahan ke pihak lain. Contoh kasus adalah cemaran Etilen Glikol dan Dietilen Glikol EG/DEG pada obat batuk anak yang menelan korban jiwa 2023 lalu. Dan sekarang berpotensi terjadi lagi pada isu cemaran bromat di AMDK yang diduga bersifat karsinogenik.

“Kalau terhadap industri kosmetik ilegal saja BPOM seperti raja tega, kenapa terhadap air minum dalam kemasan yang seharusnya menjadi tanggungjawabnya juga kok seperto loyo atau mandul. Sebagai lembaga negara ia punya tanggung jawab sosial kepada publik,” sesal Trubus.

Advertising
Advertising

Dosen Kimia Anorganik dari FMIPA Universitas Indonesia, Yuni K. Krisnandi menjelaskan, bromat (BrO3−) adalah zat kimia yang tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau. Biasanya bromat jarang ditemukan di air minum yang tidak tercemar. “Jika bromat ditemukan dalam air minum kemasan, biasanya ini terjadi karena dua hal, pertama karena bromida atau Anion Br- yang ditemukan secara alami di air dan berikatan dengan kalium, bereaksi dengan ozon atau O3 pada proses ozonisasi atau sterilisasi AMDK. Selain itu dapat juga terbentuk saat pembentukan in situ atau secara langsung di tempat hipoklorit yang juga salah satu metode untuk desinfeksi air agar terbebas dari mikroba dan patogen,” kata profesor dari FMIPA Universitas Indonesia itu.

Menurut Yuni, batas konsentrasi bromat dalam AMDK adalah 10 ppb (part per billion) atau 0,01 mg/liter. “Kalium bromat itu dikategorikan sebagai senyawa yang memiliki potensi karsinogenik. Hal ini berdasarkan cukup banyak bukti, tentang efek karsinogenik pada hewan percobaan. Untuk efek terhadap manusia masih dibutuhkan penelitan lebih lanjut,” ujarnya.

Dokumen Badan Kesehatan Dunia, WHO, berjudul Bromate in Drinking-water menjelaskan, mengonsumsi bromat dalam jumlah besar dapat menimbulkan gejala gastrointestinal seperti mual, muntah, diare, dan sakit perut. Beberapa orang yang mengonsumsi bromat konsentrasi tinggi juga mengalami efek ginjal, efek sistem saraf, dan gangguan pendengaran.

Kandungan Bromat dalam AMDK Berbeda-beda

Mengapa kandungan bromat pada AMDK satu dan yang lain berbeda? Menurut Yuni, hal ini tergantung dari faktor-faktor lain seperti sumber air dan proses pengolahannya. “Jika sumber airnya sudah mengandung kalium bromida maka saat dilakukan proses ozonisasi akan terbentuk bromat, kemudian penggunaan hipoklorit (kaporit) saat pengolahan AMDK juga berpengaruh.”

Pandangan dari ahli Kimia ini sederhananya menyatakan bahwa kandungan bromat pada AMDK sangat tergantung dengan kualitas dari sumber air yang digunakan oleh AMDK tersebut. Meski seharusnya kandungan bromat dalam produk AMDK tidaklah tinggi, namun hal ini dapat berbeda ceritanya jika sumber air yang digunakan oleh brand AMDK tersebut sudah buruk atau tercemar dari asalnya. Yang mengakibatkan kandungan bromat di produk AMDK tersebut menjadi tinggi pasca proses ozonisasi dan sterilisasi AMDK.

Beberapa negara sudah membuat aturan terkait batas aman kandungan bromat di AMDK. Tetapi di Indonesia, saat ini baru diatur di Kementerian Perindustrian. BPOM sebagai regulator keamanan dan pengawasan makanan, justru belum membuat aturan terkait hal ini.

Pilihan Editor: Menjelang Nataru, BPOM Temukan 86.034 Produk Pangan Tanpa Izin hingga Kedaluwarsa

Berita terkait

Jangan Sembarang Pakai Skincare Etiket Biru, BPOM Sebut Alasannya

4 hari lalu

Jangan Sembarang Pakai Skincare Etiket Biru, BPOM Sebut Alasannya

Masyarakat diminta untuk tertib dalam menggunakan skincare sesuai peruntukannya, terutama yang beretiket biru, cek sebabnya.

Baca Selengkapnya

Unilever Tarik Es Krim Magnum di Inggris dan Irlandia dari Peredaran, Begini Penjelasan BPOM soal Produk Itu di RI

16 hari lalu

Unilever Tarik Es Krim Magnum di Inggris dan Irlandia dari Peredaran, Begini Penjelasan BPOM soal Produk Itu di RI

BPOM angkat bicara soal keamanan produk es krim Magnum yang beredar di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

20 hari lalu

Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

Pakar menjelaskan kasus anemia aplastik akibat obat-obatan jarang terjadi, apalagi hanya karena obat sakit kepala.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

23 hari lalu

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

Sebelumnya, pemerintah membatasi barang TKI atau pekerja migran Indonesia, tetapi aturan ini sudah dicabut. Begini isi aturannya.

Baca Selengkapnya

Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

34 hari lalu

Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).

Baca Selengkapnya

BPOM Temukan Mi Berformalin di Pasar Depok Jaya, Pemerintah Kota Bakal Telusuri Semua Pasar

50 hari lalu

BPOM Temukan Mi Berformalin di Pasar Depok Jaya, Pemerintah Kota Bakal Telusuri Semua Pasar

Pemkot Depok akan menyusuri tiap pasar bersama BPOM untuk menjamin produk yang dijual aman dikonsumsi masyarakat.

Baca Selengkapnya

Modus Jastip Barang Luar Negeri yang Disebut Rugikan Industri Retail: Membagi Muatan hingga Buka Bungkus Barang

57 hari lalu

Modus Jastip Barang Luar Negeri yang Disebut Rugikan Industri Retail: Membagi Muatan hingga Buka Bungkus Barang

Para pelaku jastip disebut memiliki berbagai trik untuk mengakali petugas Bea Cukai ketika mendarat di bandara atau pelabuhan.

Baca Selengkapnya

Ada Celah Aturan, Pakar Hukum Jelaskan Pelaku Jastip dari Luar Negeri Tak Jera Meski Pernah Ditindak

57 hari lalu

Ada Celah Aturan, Pakar Hukum Jelaskan Pelaku Jastip dari Luar Negeri Tak Jera Meski Pernah Ditindak

Pakar hukum pidana Universitas Trisakti, Abdul Fickar Hadjar, mengatakan tak munculnya efek jera para pelaku jastip karena aturan tidak secara tegas.

Baca Selengkapnya

Diduga Jastip dan Dijual Kembali, BPOM Musnahkan 1 Juta Ton Milk Bun Asal Thailand

57 hari lalu

Diduga Jastip dan Dijual Kembali, BPOM Musnahkan 1 Juta Ton Milk Bun Asal Thailand

BPOM memusnahkan satu ton roti milk bun asal Thailand, pada Jumat, 8 Maret 2024. Roti itu hasil sitaan Bea Cukai Soekarno-Hatta dari 33 pelaku jastip.

Baca Selengkapnya

Pembatasan Barang Impor Menuai Protes, Mendag: Ada yang Mengeluh itu Wajar

58 hari lalu

Pembatasan Barang Impor Menuai Protes, Mendag: Ada yang Mengeluh itu Wajar

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menanggapi maraknya protes terhadap aturan pembatasan barang impor yang boleh dibawa penumpang.

Baca Selengkapnya