9 Cara Mengatasi Mata Berkunang-kunang

Minggu, 17 Maret 2024 17:45 WIB

Ilustrasi mata berkunang-kunang. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Apakah Anda pernah mengalami sensasi mata berkunang-kunang? Sensasi ini bila berulang dapat mengganggu konsentrasi dan menciptakan ketidaknyamanan. Akibatnya, kita mungkin kesulitan mempertahankan fokus saat melakukan berbagai aktivitas.

Mata berkunang-kunang adalah kondisi yang umumnya disebabkan oleh beberapa faktor, mulai dari perubahan tekanan darah hingga masalah kesehatan yang mendasarinya. Sensasi ini dapat sangat mengganggu dan mengganggu aktivitas sehari-hari seseorang.

Namun, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengatasi masalah ini dengan efektif. Tetapi, apa sebenarnya yang dimaksud dengan mata yang berkunang-kunang dan apa penyebabnya?

1. Istirahat yang Cukup

Salah satu penyebab umum mata berkunang-kunang adalah kelelahan. Jika Anda merasa mata Anda sering kali mengalami sensasi ini, penting untuk memberikan istirahat yang cukup bagi mata Anda. Hindari terlalu lama menatap layar komputer atau gadget, dan pastikan Anda tidur yang cukup setiap malamnya.

Advertising
Advertising

2. Minum Air yang Cukup

Dehidrasi juga dapat menyebabkan mata berkunang-kunang. Pastikan Anda cukup mengonsumsi air setiap hari untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan baik. Minum setidaknya delapan gelas air sehari dapat membantu menjaga keseimbangan cairan tubuh Anda.

3. Perhatikan Pola Makan

Makanan yang sehat dan seimbang juga dapat memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan mata. Konsumsilah makanan yang kaya akan antioksidan, seperti buah-buahan dan sayuran, serta makanan yang mengandung omega-3, seperti ikan salmon. Hindari konsumsi makanan yang mengandung kafein berlebihan, karena dapat menyebabkan dehidrasi.

4. Hindari Stres Berlebihan

Stres dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk mata berkunang-kunang. Temukan cara untuk mengelola stres Anda, seperti meditasi, yoga, atau melakukan aktivitas yang membuat Anda rileks. Menghindari situasi yang memicu stres juga dapat membantu mencegah sensasi berkunang-kunang pada mata.

5. Berkonsultasi dengan Dokter

Jika mata berkunang-kunang Anda terjadi secara teratur dan tidak hilang dengan istirahat atau perubahan gaya hidup sederhana, penting untuk berkonsultasi dengan dokter. Dokter dapat melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk mengetahui penyebab yang mendasarinya dan memberikan penanganan yang sesuai.

6. Olahraga Teratur

Berolahraga secara teratur tidak hanya baik untuk kesehatan fisik, tetapi juga dapat membantu menjaga kesehatan mata. Aktivitas fisik meningkatkan aliran darah ke seluruh tubuh, termasuk ke mata, yang dapat membantu mengurangi risiko terjadinya mata berkunang-kunang.

7. Gunakan Teknik Relaksasi Mata

Jika Anda sering merasa mata berkunang-kunang, cobalah teknik relaksasi khusus untuk mata. Misalnya, tutup mata Anda dan beristirahatlah sejenak sambil berbaring atau duduk dengan nyaman. Lakukan latihan pernapasan dalam-dalam sambil memusatkan perhatian pada sensasi relaksasi di sekitar mata Anda.

8. Hindari Paparan Cahaya Terlalu Terang

Paparan cahaya terlalu terang dapat menyebabkan ketegangan pada mata dan memicu sensasi berkunang-kunang. Gunakan penutup mata atau kacamata hitam saat berada di bawah sinar matahari yang terik atau di lingkungan yang sangat terang.

9. Periksa Kesehatan Mata Anda Secara Berkala

Terakhir, pastikan untuk melakukan pemeriksaan mata secara teratur oleh ahli optik atau dokter mata. Pemeriksaan mata rutin dapat membantu mendeteksi masalah kesehatan mata lebih awal dan mencegah kondisi yang lebih serius. Termasuk mata berkunang-kunang.

ACADEMIA EDU | OPTIK MELAWAI
Pilihan editor: Mata Berkunang-kunang Bisa Jadi Gejala Sementara atau Tanda Bahaya Serius

Berita terkait

Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

25 hari lalu

Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, suatu kondisi yang mengakibatkan kurangnya sel darah merah yang sehat.

Baca Selengkapnya

Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

30 hari lalu

Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

Anemia aplastik merupakan penyakit langka yang terjadi ketika sumsum tulang tidak dapat memproduksi sel darah dan trombosit yang cukup.

Baca Selengkapnya

Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

30 hari lalu

Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

Hati ayam dalam sambal goreng kentang ati, makan khas ketika lebaran, ternyata memiliki manfaat kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Mata Berkunang-kunang Bisa Jadi Gejala Sementara atau Tanda Bahaya Serius?

53 hari lalu

Mata Berkunang-kunang Bisa Jadi Gejala Sementara atau Tanda Bahaya Serius?

Penting untuk tidak mengesampingkan tanda-tanda mata berkunang-kunang yang menimbulkan kekhawatiran dan segera mencari pertolongan medis jika dibutuhkan.

Baca Selengkapnya

7 Penyebab Mata Berkunang-Kunang yang Harus Diketahui

53 hari lalu

7 Penyebab Mata Berkunang-Kunang yang Harus Diketahui

Mata berkunang-kunang terkadang terasa seperti sedang melihat bintang, kilatan cahaya, atau aura.

Baca Selengkapnya

BRIN Teliti Manfaat Daun Kelor untuk Atasi Stunting dan Anemia

10 Maret 2024

BRIN Teliti Manfaat Daun Kelor untuk Atasi Stunting dan Anemia

BRIN menggarap proyek penelitian tentang intervensi pemberian makanan tambahan yang diperkaya daun kelor untuk balita berstatus stunting dan anemia.

Baca Selengkapnya

Banjir Istilah Kesehatan Saat Debat Capres: Stunting, Gizi Buruk, Obesitas, hingga Anemia

5 Februari 2024

Banjir Istilah Kesehatan Saat Debat Capres: Stunting, Gizi Buruk, Obesitas, hingga Anemia

Isu kesehatan dalam debat capres muncul mulai dari stunting, gizi buruk, obesitas, dan anemia. Ini artinya.

Baca Selengkapnya

Bahaya Ibu Hamil Makan Kedelai Utuh bagi Janin Laki-laki Menurut Dokter Kandungan

18 Januari 2024

Bahaya Ibu Hamil Makan Kedelai Utuh bagi Janin Laki-laki Menurut Dokter Kandungan

Dokter kandungan mengatakan makan kedelai utuh bisa memicu masalah genital pada janin laki-laki. Apa dampaknya?

Baca Selengkapnya

Pakar: Ibu Hamil Perlu Zat Besi tapi Jangan Kelebihan Vitamin A, Cek Risikonya

16 Januari 2024

Pakar: Ibu Hamil Perlu Zat Besi tapi Jangan Kelebihan Vitamin A, Cek Risikonya

Ibu hamil butuh zat besi untuk mencegah anemia dan perkembangan janin tapi tak dianjurkan mengasup vitamin A terlalu banyak. Pakar sebut risikonya.

Baca Selengkapnya

Peneliti FKUI Ingatkan Bahaya Pajanan Timbal pada Anak

10 Januari 2024

Peneliti FKUI Ingatkan Bahaya Pajanan Timbal pada Anak

Pajanan timbal dapat menyebabkan beragam gangguan kesehatan, khususnya pada anak. Berikut penjelasan peneliti FKUI.

Baca Selengkapnya