Psikiater Ungkap Penyebab Remaja Rentan Alami Kecanduan

Reporter

Antara

Senin, 25 Maret 2024 11:24 WIB

Ilustrasi livestreaming game. Foto : EV

TEMPO.CO, Jakarta - Psikiater di RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta, Dr. dr. Kristiana Siste Kurniasanti, SpKJ(K), menjelaskan remaja merupakan periode rentan mengalami kecanduan karena kondisi perkembangan otak yang belum sempurna atau matang.

"Populasi remaja merupakan populasi yang sangat rentan untuk mengalami adiksi karena area otaknya yang mengatur emosi, menilai situasi, dan mengambil keputusan masih berkembang sehingga perilaku impulsifnya masih terus tinggi," kata Siste dalam diskusi daring, Minggu, 24 Maret 2024.

Alumni Universitas Indonesia itu menjelaskan perkembangan korteks prefrontal atau bagian depan otak yang berfungsi untuk membuat keputusan, mengatur emosi, dan menilai situasi baru memasuki tahap sempurna di usia 21 atau 22 tahun. Karena itu, di usia remaja atau bahkan anak-anak, proses pengambilan keputusan masih bersifat impulsif atau tanpa berpikir panjang serta lebih mengedepankan emosi.

"Area untuk mengambil keputusannya belum matang sehingga perilakunya impulsif. 'Aku kesal dimusuhi sama teman, ya udah deh aku ngeganja aja karena perasaanku lebih enak kalau aku ngeganja,' atau 'Ya udah deh aku main game aja yang lama karena perasaan aku lebih enak ketika main game'," ujar Siste.

Pengaruh biologis
Selain perkembangan otak, faktor biologis lain yang mempengaruhi munculnya adiksi adalah sistem pengeluaran hormon dopamin dan faktor keturunan.

Advertising
Advertising

"Mereka yang mengalami adiksi dipengaruhi biologi juga yang berperan. Biologi ini artinya ada genetik juga yang berperan, misalnya sistem dopamin yang di dalam tubuh kita juga. Secara biologis yang lain, genetik itu ada keluarga kita yang pernah mengalami gangguan adiksi," ujarnya.

Di samping faktor biologis, Kepala Divisi Psikiatri Adiksi, Departemen Ilmu Kesehatan Jiwa FKUI RSCM itu juga menyebut kecanduan juga bisa timbul dari pola asuh yang terlalu membebaskan maupun mengekang anak.

"Pola asuh yang sifatnya permisif, apa-apa boleh, tidak ada aturan yang jelas, atau pola asuh yang sifatnya otoriter, semuanya tidak boleh, harus dari orang tua, tidak ada komunikasi yang hangat, itu adalah risiko tinggi untuk mengalami adiksi," paparnya.

Karena itu, dia mendorong orang tua untuk menerapkan pola asuh yang hangat, mengedepankan empati dan komunikasi yang baik sehingga dapat membantu mencegah kecanduan pada anak-anak dan remaja.

Pilihan Editor: Pesan Dokter Anak pada Remaja untuk Cegah Kelahiran Stunting

Berita terkait

Cara Mengendalikan Emosi dengan Teknik Distrasi Menurut Psikiater

4 jam lalu

Cara Mengendalikan Emosi dengan Teknik Distrasi Menurut Psikiater

Teknik distraksi dapat dimanfaatkan sebagai cara mengendalikan emosi agar tidak membahayakan diri sendiri maupun orang lain.

Baca Selengkapnya

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

6 hari lalu

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

Kehilangan orang yang disayangi memang berat. Tak jarang, kesedihan bisa berlangsung lama, bahkan sampai bertahun-tahun.

Baca Selengkapnya

Viral Justin Bieber Menangis, Identik dengan Cengeng?

8 hari lalu

Viral Justin Bieber Menangis, Identik dengan Cengeng?

Justin Bieber menangis di Instagram. Reaksi warganet pun beragam. Bahkan istrinya, Hailey, ikut mengomentari dengan kata cengeng.

Baca Selengkapnya

Tikus Sering Menjadi Hewan Percobaan, Ternyata Ini Alasannya

12 hari lalu

Tikus Sering Menjadi Hewan Percobaan, Ternyata Ini Alasannya

Biasanya, ketika melakukan penelitian dalam dunia medis, peneliti kerap menggunakan tikus. Lantas, mengapa tikus kerap menjadi hewan percobaan?

Baca Selengkapnya

Pola Asuh yang Perlu Dipahami Kakek Nenek saat Mengasuh Cucu

13 hari lalu

Pola Asuh yang Perlu Dipahami Kakek Nenek saat Mengasuh Cucu

Psikolog mengingatkan kakek atau nenek memahami jenis-jenis pola asuh ketika mengasuh cucu. Apa saja yang perlu dilakukan?

Baca Selengkapnya

Autisme Tak Selalu karena Faktor Genetik dan Bukan Penyakit

14 hari lalu

Autisme Tak Selalu karena Faktor Genetik dan Bukan Penyakit

Orang tua tidak usah cemas jika memiliki anak yang mengalami gangguan spektrum autisme karena tak selalu karena genetik dan bukan penyakit.

Baca Selengkapnya

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

15 hari lalu

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.

Baca Selengkapnya

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

15 hari lalu

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.

Baca Selengkapnya

Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

16 hari lalu

Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

Perhatian buat orang tua, bermain gawai dalam waktu lama dapat memicu perilaku negatif seperti tantrum pada anak.

Baca Selengkapnya

Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

22 hari lalu

Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

Psikolog mengatakan kondisi kesehatan mental seseorang ditentukan oleh berbagai faktor. Apa saja?

Baca Selengkapnya