Saran agar Penderita TBC Tak Menulari Rekan Kerja

Reporter

Antara

Selasa, 26 Maret 2024 10:54 WIB

Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Pekerja yang mengalami tuberkulosis atau TBC perlu bersikap disiplin agar tak menulari rekan kerja, seperti memakai masker dan ruangan kerja berventilasi baik. Hal itu disampaikan oleh peneliti tuberkulosis dan akademisi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dr. Ahmad Fuady M.Sc PhD.

"Pertama pakai masker, kedua ruangannya punya ventilasi yang baik, jangan di ruang tertutup. Kalau setelah dua minggu enggak ada kuman TBC yang kelihatan, sebenarnya aman untuk dia bersosialisasi dengan yang lain," katanya dalam konferensi pers Hari Tuberkulosis Sedunia bersama Stop TB Partnership Indonesia (STPI) di Jakarta, Senin, 25 Maret 2024.

Ahmad mengatakan jika pasien TBC sensitif obat menjalani pengobatan teratur maka dalam dua minggu sudah bisa terlihat hasil baiknya karena gejala turun. Pemeriksaan dahak juga bisa dilakukan dalam dua minggu pengobatan. Namun pasien harus tetap memakai masker saat berinteraksi dengan orang lain. Advokasi kepada perusahaan juga perlu dilakukan untuk memberi edukasi TBC bisa disembuhkan meski termasuk penyakit menular.

"Yang sulit adalah rekan kerja enggak mau kerja bareng lagi, pimpinan menyuruh pindah ke tempat lain. Ini yang harus diadvokasi ke perusahaan supaya mereka mengerti TBC penyakit menular tapi bisa disembuhkan, bahkan dalam dua minggu," paparnya.

Disiplin pengobatan
Indikator kesembuhan pasien tuberkulosis adalah jika tidak ada lagi kuman di dahak dan jaringan paru. Kuman tersebut bisa hilang atau pindah tempat dan terperangkap di organ lain, yang jika daya tahan tubuh menurun bisa terjadi kekambuhan. Ahmad juga mengatakan pengobatan TBC ditanggung BPJS selama dua bulan.

Advertising
Advertising

Selain itu juga ada pengobatan yang mengonsumsi obat selama enam bulan. Namun jika tidak disiplin dan berhenti di tengah pengobatan risiko kambuhnya akan lebih besar. Jika memiliki faktor risiko seperti diabetes, HIV/AIDS, malnutrisi, dan kegemukan bisa dilakukan pengecekan medis karena bisa berisiko terkena TBC.

"Orang kurus enggak TBC tapi karena nutrisinya jelek. Kalau kegemukan juga harus periksa karena enggak bagus, itu juga bisa berisiko," tutur Ahmad.

Pilihan Editor: Stigmatisasi Penderita TBC Berdampak pada Kesehatan Mental

Berita terkait

Masalah Kesehatan yang Perlu Diperhatikan Jemaah Haji agar Tak Ganggu Ibadah

8 hari lalu

Masalah Kesehatan yang Perlu Diperhatikan Jemaah Haji agar Tak Ganggu Ibadah

Selama mengikuti ibadah haji, kesehatan dan kebugaran menjadi hal utama yang patut dijaga serta dipertahankan jemaah haji.

Baca Selengkapnya

Jangan Menularkan Penyakit setelah Lebaran, Ini yang Perlu Dilakukan

24 hari lalu

Jangan Menularkan Penyakit setelah Lebaran, Ini yang Perlu Dilakukan

Setelah Lebaran, orang telah banyak berinteraksi dengan yang lain dan kemungkinan lupa menerapkan pola hidup sehat. Jangan sampai menularkan penyakit.

Baca Selengkapnya

Ciri-ciri Batuk TBC Menurut Dokter

35 hari lalu

Ciri-ciri Batuk TBC Menurut Dokter

Dokter menjelaskan batuk berkepanjangan selama dua minggu atau lebih adalah gejala utama TBC, waspadalah.

Baca Selengkapnya

Penyebab Target Elimisasi TBC Sulit Terealisasi pada 2030

36 hari lalu

Penyebab Target Elimisasi TBC Sulit Terealisasi pada 2030

Pasien TB mengalami siklus panjang dalam pengobatan. Sehingga target eliminasi TB pada 2030 sulit diwujudkan

Baca Selengkapnya

Percepat Target Eliminasi TBC 2030, Kemenko PMK Luku Pedoman Mitra Penanggulangan TBCncurkan Bu

36 hari lalu

Percepat Target Eliminasi TBC 2030, Kemenko PMK Luku Pedoman Mitra Penanggulangan TBCncurkan Bu

Indonesia merupakan negara dengan beban TBC tertinggi kedua di dunia setelah India dengan estimasi 969.000 kasus.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Flu Singapura, Mudah Tertular pada Anak Melalui Batuk

37 hari lalu

Kenali Gejala Flu Singapura, Mudah Tertular pada Anak Melalui Batuk

Flu Singapura yang mudah menular pada anak usia di bawah lima tahun. Orang tua perlu waspadai gejalanya.

Baca Selengkapnya

USAID Bantu Berikan Terapi Pencegahan TBC di Indonesia

43 hari lalu

USAID Bantu Berikan Terapi Pencegahan TBC di Indonesia

USAID memberikan terapi pencegahan tuberkulosis (TPT) kepada 145.070 orang di Indonesia, untuk mempercepat akses pengobatan preventif melawan TBC

Baca Selengkapnya

Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

43 hari lalu

Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

Anak penderita TBC harus menjalani pengobatan sampai tuntas agar bakteri penyebab infeksi bisa dibasmi sampai habis.

Baca Selengkapnya

Stigmatisasi Penderita TBC Berdampak pada Kesehatan Mental

45 hari lalu

Stigmatisasi Penderita TBC Berdampak pada Kesehatan Mental

Penderita TBC rentan mengalami gangguan kesehatan mental karena kerap dikucilkan dari lingkungan sehingga butuh sistem pendukung.

Baca Selengkapnya

Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

45 hari lalu

Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

Vaksinasi tuberkulosis sebagai penanganan imunologi diharapkan bisa perpendek durasi pengobatan, sederhanakan regimen atau perbaiki hasil pengobatan

Baca Selengkapnya