TEMPO.CO, Jakarta - Omega-3 merupakan salah satu jenis asam lemak esensial yang dibutuhkan tubuh untuk menciptakan hormon pengatur pembekuan darah. Ini juga berperan dalam kontraksi dan relaksasi dinding arteri yang memompa darah.

EPA dan DHA yang ditemukan dalam omega-3 juga membantu fungsi kognitif, kesehatan kulit, dan penglihatan. Kekurangan omega-3 dapat menyebabkan sejumlah masalah pada tubuh.

Dikutip dari Times of India, berikut adalah tanda-tanda yang dapat menunjukkan tubuh kekurangan asam lemak omega-3:

1. Risiko penyakit jantung dan stroke

Asam lemak omega-3 sangat penting untuk menjaga kesehatan jantung. Menurut para ahli, kekurangan asam lemak omega-3 dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Asam lemak omega-3 juga membantu menurunkan kadar trigliserida dalam tubuh. Kadar trigliserida yang tinggi dapat membuat risiko terkena penyakit jantung dan stroke lebih tinggi.

2. Kerontokan rambut

Asam lemak omega-3 sangat penting untuk menutrisi rambut dan mendukung rambut yang tebal dan sehat. Karena itu, kekurangan nutrisi ini dapat menyebabkan kerontokan rambut karena sel kulit dan folikel rambut yang kurang gizi. Gejala umum lainnya dari kekurangan ini termasuk konsentrasi yang buruk dan kelelahan umum.

3. Kuku rapuh dan kulit kering

Asam lemak omega-3 membantu kulit menyerap nutrisi sehat dan membuang limbah berbahaya. Kurangnya lemak sehat ini dapat menyebabkan kulit kering serta ruam kulit. Ini juga dapat menyebabkan kulit kepala terkelupas dan terasa gatal. Kuku kering, patah, dan rapuh juga bisa menjadi gejala kekurangan asam lemak omega-3. Asam lemak omega-3 sangat penting untuk mengurangi peradangan pada alas kuku.

4. Makanan sumber asam lemak omega-3

Tubuh tidak dapat membuat omega-3 secara alami. Beberapa makanan tinggi kandungan asam lemak ogema-3 yang bisa dikonsumsi meliputi minyak sayur, biji rami, biji hemp, biji chia, bayam dan kenari. Makanan laut juga merupakan sumber yang bagus sperti salmon, sarden, herring, ikan teri, dan beberapa jenis kerang seperti tiram, clams, dan remis.

Pilihan Editor: Saran Ahli Gizi agar Pasien Kanker Tak Kekurangan Nutrisi