Urolog Sebut Pantangan buat Pemudik dengan Pembesaran Prostat

Reporter

Antara

Jumat, 29 Maret 2024 10:49 WIB

Ilustrasi kemacetan arus mudik / balik. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis urologi tak menganjurkan pemudik dengan masalah pembesaran prostat untuk menenggak minuman manis selama di perjalanan karena dapat berdampak buruk pada kondisi kandung kemih.

“Bagi pemudik penderita pembesaran prostat, selama dalam perjalanan hal yang harus diperhatikan pertama adalah menghindari minuman yang menyebabkan frekuensi kandung kemihnya meningkat,” kata urolog di Rumah Sakit Abdi Waluyo Jakarta, Samycha Jusuf, Kamis, 28 Maret 2024.

Samycha menuturkan dalam perjalanan mudik, waktu untuk buang air kecil sangat terbatas sehingga menyebabkan banyak orang terpaksa menahannya. Akibatnya, mereka berisiko lebih tinggi terkena infeksi.

Jika hal tersebut dilakukan dalam waktu lama, ia khawatir orang akan terkena gangguan fungsi ginjal karena adanya pembengkakan. Karena itu ia menganjurkan penderita menghindari minuman manis seperti teh dan kopi yang dapat meningkatkan frekuensi berkemih atau ingin buang air kecil, terutama di malam hari.

“Jangankan waktu Lebaran, saat bulan puasa pun dengan teh, itu pasti frekuensi berkemih malamnya saja sudah meningkat,” ujar Samycha.

Advertising
Advertising

Hindari obat flu
Selanjutnya, sebisa mungkin hindari mengonsumsi obat-obatan yang berlawanan dengan jenis alfa-bloker. Misalnya obat flu yang dijual bebas karena akan melawan terapi yang sedang diberikan hingga menyebabkan pemberatan gejala. Spesialis urologi lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Adistra Imam Satjakoesoemah, membenarkan obat flu akan berlawanan dengan terapi yang diberikan dokter untuk melancarkan keluarnya air kencing dari kandung kemih. Dengan minum obat-obatan seperti obat flu, banyak pasien dalam kasus yang ia tangani datang ke IGD dan mengeluh keluarnya kencing kecil dan tidak lancar.

“Jadi sebenarnya obatnya simpel, tinggal stop obat flu sama dikasih alfa-bloker. Kalau tidak mempan tinggal dioperasi. Jadi mohon dicatat obat flu jangan dikonsumsi,” jelas Adistra.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Departemen Urologi Rumah Sakit Abdi Waluyo, Rochani, menyarankan pemerintah dan pengelola jalan tol untuk lebih memperhatikan banyaknya jumlah tempat istirahat bagi pemudik yang akan melintas di jalur yang dilewati. Kedua pihak harus dapat memahami toilet harus tersedia setidaknya setiap jarak 50 kilometer di jalan yang dilewati pemudik sebab rata-rata orang butuh waktu empat jam sekali untuk buang air kecil.

“Pemerintah kita imbau untuk mudik Lebaran lebih memperhatikan ini. Apalagi yang WC perempuan, itu bisa antre sampai 100 orang akhirnya ngompol di jalan, itu sudah enggak bisa diatasi memang. Sulit sekali jutaan orang harus bepergian, sedangkan WC-nya enggak mencukupi,” kata Rochani.

Pilihan Editor: Urolog Sarankan Deteksi Kanker Prostat saat Masuk Usia 50 tahun

Berita terkait

Dokter: Lansia Perlu Hindari Kafein agar Tidak Mengompol

8 hari lalu

Dokter: Lansia Perlu Hindari Kafein agar Tidak Mengompol

Lansia diminta menghindari minuman berkafein seperti kopi dan teh pada sore dan malam hari agar tidak mengompol selama tidur malam.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Operasi Batu Ginjal Sebesar Kepala di Indonesia, Kasus Langka namun Tak Masuk Rekor Dunia

9 hari lalu

Kilas Balik Operasi Batu Ginjal Sebesar Kepala di Indonesia, Kasus Langka namun Tak Masuk Rekor Dunia

Di Indonesia pernah ditemukan kasus batu ginjal langka. Ukurannya sebesar kepala manusia.

Baca Selengkapnya

Kembalikan Tas Berisi Rp 100 Juta kepada Pemudik, Aiptu Supriyanto Dapat Penghargaan Sekolah Perwira

21 hari lalu

Kembalikan Tas Berisi Rp 100 Juta kepada Pemudik, Aiptu Supriyanto Dapat Penghargaan Sekolah Perwira

Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika memberikan penghargaan berupa kesempatan sekolah perwira kepada anggota Polres Lampung Tengah Aiptu Supriyanto.

Baca Selengkapnya

Aneka Bahaya Menahan Kencing, Termasuk pada Ginjal

21 hari lalu

Aneka Bahaya Menahan Kencing, Termasuk pada Ginjal

Jangan sering menahan kencing karena banyak dampaknya bagi kesehatan, salah satunya anyang-anyangan. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

Ribuan kecelakaan Lalu Lintas Kerap Terjadi Setiap Musim Mudik dan Arus Balik lebaran, Ini Data 5 Tahun Terakhir

21 hari lalu

Ribuan kecelakaan Lalu Lintas Kerap Terjadi Setiap Musim Mudik dan Arus Balik lebaran, Ini Data 5 Tahun Terakhir

Jumlah kecelakaan lalu lintas saat mudik dan arus balik dalam 5 tahun terakhir berkisar di angka 1000 hingga 2000-an insiden.

Baca Selengkapnya

Arus Balik Lebaran 2024, Korlantas Polri Catat 30 Persen Pemudik Belum Kembali ke Jakarta

22 hari lalu

Arus Balik Lebaran 2024, Korlantas Polri Catat 30 Persen Pemudik Belum Kembali ke Jakarta

Arus balik Lebaran di jalur Pantura saat ini masih dalam batas normal, kepadatan kendaraan hanya terjadi di beberapa lampu lalu lintas.

Baca Selengkapnya

Masyarakat Diimbau Skrining Penyakit Tidak Menular setelah Lebaran

22 hari lalu

Masyarakat Diimbau Skrining Penyakit Tidak Menular setelah Lebaran

Skrining penyakit tidak menular diperlukan untuk melakukan deteksi dini dan pemantauan faktor risiko penyakit tidak menular setelah Lebaran.

Baca Selengkapnya

Waspada Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Apa Saja Penyebabnya?

22 hari lalu

Waspada Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Apa Saja Penyebabnya?

Sejumlah fenomena atmosfer dikhawatirkan memicu cuaca ekstrem selama sepekan ke depan.

Baca Selengkapnya

Menteri PUPR: Tol Fungsional dan Diskon Tarif Bantu Pemudik Lebaran

22 hari lalu

Menteri PUPR: Tol Fungsional dan Diskon Tarif Bantu Pemudik Lebaran

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengungkapkan tol fungsional dan diskon tarif tol membantu pemudik pada Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Viral Penemuan Tas Berisi Uang Rp100 Juta di Toilet Rest Area, Polisi Kembalikan kepada Pemudik

22 hari lalu

Viral Penemuan Tas Berisi Uang Rp100 Juta di Toilet Rest Area, Polisi Kembalikan kepada Pemudik

Polisi mengumumkan penemuan tas berisi uang itu menggunakan toa masjid di rest area Tol Trans Sumatera.

Baca Selengkapnya