TEMPO.CO, Jakarta - Kanker prostat adalah salah satu jenis kanker yang paling sering terjadi pada pria. Spesialis urologi Rainy Umbas mengimbau deteksi kanker prostat ketika telah memasuki usia 50 tahun karena risiko kanker prostat di usia itu lebih tinggi.
"Faktor risiko yang paling jelas adalah usia karena risiko kanker prostat di atas 50 tahun sudah meningkat," kata Rainy dalam acara "5K Amazing Run: Ambil Kendali, Lakukan Skrining Kanker" di Jakarta Pusat, Minggu, 25 Februari 2024.
Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu menambahkan langkah itu berlaku kalau tidak memiliki riwayat keluarga kanker prostat. Sedangkan apabila terdapat anggota keluarga yang memiliki riwayat penyakit tersebut dianjurkan melakukan deteksi saat memasuki usia 40 tahun.
Dia menyebutkan 50 persen pasien kanker prostat di Indonesia baru melakukan deteksi ketika kondisi penyakit telah berada pada stadium lanjut. Karena itu, deteksi dini kanker prostat sangat penting sebab apabila ditemukan potensi kanker masih pada stadium awal, penanganan yang dilakukan dapat memberikan hasil yang lebih baik.
Cegah sejak muda
Rainy menjelaskan penyakit tersebut tidak memiliki tanda-tanda atau gejala khusus seperti jenis kanker lain. Umumnya pasien kanker prostat sering merasakan kesulitan menahan buang air kecil, terutama pada malam hari.
"Kanker prostat itu barangnya saja enggak kelihatan, kalau payudara kelihatan, paru bisa terasa. Kalau prostat tidak terasa, tidak kelihatan, ini yang jadi masalah," ujar Rainy.
Rainy menekankan pentingnya mencegah kanker prostat sejak usia muda dengan menjalani pola hidup sehat seperti rutin berolahraga, mengonsumsi makanan secukupnya, berjemur di bawah sinar matahari pagi, serta memperbanyak konsumsi buah dan sayuran, terutama yang mengandung likopen.
"Di Indonesia banyak sekali buah yang berwarna merah seperti pepaya, tomat, semangka. Teh hijau juga salah satu cara mencegah. Kemudian yang terutama dan banyak di tempat kita itu adalah produk-produk kedelai," jelasnya.
Pilihan Editor: Pakar Sarankan Skrining Awal untuk Permudah Pengobatan Kanker