Ribuan Anak Afrika Terserang Sindrom Mengangguk, Gangguan Saraf yang Masih Misterius

Reporter

Tempo.co

Jumat, 29 Maret 2024 17:48 WIB

Sejumlah anak-anak yang mengalami malnutrisi bermain di rumah sakit anak di Bangui, Republik Afrika Tengah, 11 Februari 2016. AP/Jerome Delay

TEMPO.CO, Jakarta - Sejenis gangguan saraf tengah menyerang banyak anak di Afrika mulai usia 2 tahun dan disebut sebagai sindrom mengangguk. Pasalnya, penderita bisa menganggukan kepala 20 kali dalam satu menit.

Gangguan ini pertama kali ditemukan pada 1960 dan para ilmuwan masih tak tahu penyebabnya. Kini, sudah ribuan anak yang mengalaminya. Selain menyebabkan kepala sering mengangguk, gangguan saraf ini juga bisa menyebabkan penderita tak sadarkan diri dan berpotensi kerusakan otak.

Lebih dari 6.000 kasus ditemukan di Sudan Selatan, menurut laporan Health Africa. Sophia Mohammed dari badan amal untuk kaum disabilitas dan tunanetra Light for the World mengatakan pada The Guardian anak-anak penderita sindrom ini juga sering dikucilkan oleh lingkungannya.

"Anak-anak dengan sindrom mengangguk menghadapi banyak macam stigma terutama disebabkan kurangnya pemahaman soal kondisi ini, dari mana asalnya dan bagaimana penularannya," ujarnya. "Mereka sering tidak boleh makan bersama. Mereka biasanya juga tak boleh ke sekolah dan yang boleh dipisahkan duduknya dari murid-murid lain."

Sejenis epilepsi?
Sindrom mengangguk pertama kali ditemukan di Tanzania pada 1960 dan kemudian dilaporkan di Sudan pada 1990an dan Uganda Utara pada 2007, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Penyakit ini biasanya menyerang anak berusia 5-15 tahun dan gejalanya bisa terus memburuk, termasuk menganggukkan kepala sampai 20 kali semenit.

Advertising
Advertising

Kasus ini dilaporkan dialami anak paling muda berusia 2 tahun dan orang dewasa tertua 32 tahun serta tak menular antarmanusia. Meski penelitian terus dilakukan di negara-negara terdampak, pada ilmuwan masih belum tahu pasti penyebabnya.

Dr. Gasim Abd-Elfarag dari badan amal Access for Humanity mengatakan, "Penyakit ini masih misterius. Kami masih belum mampu merangkai teka-teki ini dan memahami penyebab sebenarnya."

Namun pakar percaya sindrom ini masih sejenis epilepsi dan terkait onkosersiasis, infeksi yang ditularkan lalat hitam yang hidup di dekat sungai atau got berarus deras.

Pilihan Editor: Pakar Saraf Jelaskan Ciri-ciri Epilepsi, dari Bengong sampai Sakit Kepala

Berita terkait

5 Destinasi Wisata Guinea di Barat Afrika

6 jam lalu

5 Destinasi Wisata Guinea di Barat Afrika

Mungkin masih sedikit yang mengenal Guinea di bagian barat Afrika, dengan kota terbesarnya adalah Conakry. Ini 5 destinasi wisata unggulannya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

4 hari lalu

Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

Timnas Indonesia U-23 harus menang melawan Timnas Guinea U-23 jika ingin lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

12 hari lalu

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

Berikut ini daftar negara termiskin di dunia pada 2024 berdasarkan PDB per kapita, semuanya berada di benua Afrika.

Baca Selengkapnya

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

14 hari lalu

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

Reza dikukuhkan sebagai profesor riset berkat penelitian yang dilakukannya pada aspek urgensi pengelolaan plastik.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 69 Tahun Konferensi Asia Afrika dan Dampaknya bagi Dunia

21 hari lalu

Kilas Balik 69 Tahun Konferensi Asia Afrika dan Dampaknya bagi Dunia

Hari ini, 69 tahun silam atau tepatnya 18 April 1955, Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Asia Afrika di Bandung, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

30 hari lalu

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada

Baca Selengkapnya

Industri Mobil Listrik Ancam Sepertiga Populasi Kera Besar di Hutan-hutan Afrika

31 hari lalu

Industri Mobil Listrik Ancam Sepertiga Populasi Kera Besar di Hutan-hutan Afrika

Penelitian mengungkap dampak dari tambang mineral di Afrika untuk memenuhi ledakan teknologi hijau di dunia terhadap bangsa kera besar.

Baca Selengkapnya

Banyak Orang Masih Salah Kaprah soal Epilepsi, Cek Faktanya

41 hari lalu

Banyak Orang Masih Salah Kaprah soal Epilepsi, Cek Faktanya

Masih banyak orang yang salah kaprah terkait epilepsi. Dokter beri faktanya untuk meluruskan.

Baca Selengkapnya

26 Maret Diperingati Hari Epilepsi Sedunia, Kenali Penyebab dan Gejalanya

44 hari lalu

26 Maret Diperingati Hari Epilepsi Sedunia, Kenali Penyebab dan Gejalanya

Epilepsi merupakan gangguan sistem saraf pusat akibat pola aktivitas otak yang tidak normal.

Baca Selengkapnya

Alasan Penderita Epilepsi Tak Boleh Banyak Minum Kopi

48 hari lalu

Alasan Penderita Epilepsi Tak Boleh Banyak Minum Kopi

Penderita epilepsi diminta tidak minum kopi berlebihan untuk menghindari kejang. Pasalnya, kafein justru dapat meningkatkan frekuensi kejang.

Baca Selengkapnya