Pakar Soroti Mudahnya Masyarakat Termakan Hoaks, Termasuk soal BPA

Reporter

Antara

Selasa, 15 Oktober 2024 13:59 WIB

Ilustrasi label lolos uji keamanan pangan pada kemasan air minum dalam kemasan.

TEMPO.CO, Jakarta - Polemik mengenai Bisphenol-A (BPA) terus mencuat, terutama terkait klaim zat ini dapat menyebabkan infertilitas pada perempuan dan mikropenis pada laki-laki. BPA merupakan bahan kimia yang digunakan dalam produksi kemasan plastik. Misinformasi tersebut telah menimbulkan kekhawatiran yang tidak berdasar di kalangan masyarakat.

Spesialis kandungan dan kebidanan Ervan Surya dari Tzu Chi Hospital serta pengamat sosial Devie Rahmawati dari Universitas Indonesia memberikan pemahaman yang lebih jelas mengenai BPA dan dampaknya terhadap kesehatan reproduksi pada diskusi Forum Ngobras pada Senin, 14 Oktober 2024, di Jakarta.

Ervan mengatakan berdasarkan studi meta-analisis dari 2013 hingga 2022, tidak ditemukan korelasi antara BPA dan gangguan kesuburan. Penelitian tersebut juga menunjukkan BPA tidak terkait dengan endometriosis, kebutuhan bayi tabung, atau PCOS.

"Kita perlu cermat dalam membaca penelitian yang beredar di media sosial," katanya.

Terkait isu lain yang menyebutkan bahwa BPA dapat menyebabkan persalinan prematur, Ervan menjelaskan studi meta-analisis terhadap tujuh penelitian tidak menunjukkan hubungan antara paparan BPA dan kondisi tersebut. Penyebab persalinan prematur lebih sering terkait infeksi, bukan zat kimia ini.

Advertising
Advertising

Ia juga menjelaskan gangguan kesuburan dapat disebabkan berbagai faktor baik pada perempuan maupun laki-laki. Pada perempuan, penyebabnya bisa terkait gangguan pada tuba fallopi, disfungsi ovulasi, atau kondisi hormonal. Sementara pada laki-laki, faktor seperti varikokel dan gangguan sperma menjadi penyebab utama. Ia menekankan rokok dan alkohol telah terbukti memicu infertilitas. Sedangkan efek BPA masih perlu penelitian lebih lanjut.

Hoaks dan minim pengetahuan
Sementara itu, Devie, pengajar dan peneliti program studi Hubungan Masyarakat Vokasi Universitas Indonesia, menyebut kini masyarakat sangat rentan terpapar hoaks. Ia mengatakan penyebaran informasi negatif lebih cepat dibanding informasi positif, seringkali tanpa disadari. Salah satu penyebab berita hoaks gampang menyebar adalah naluri manusia yang cenderung gemar membagikan hal-hal yang menyentuh emosi, baik senang, sedih, marah, hingga jijik agar diketahui orang lain.

"Ketika ada berita yang menyentuh emosi, pengin banget itu jadi pahlawan yang ingin segera memberi tahu keluarga dan saudara. Jadi, niatnya enggak jahat, niatnya ingin jadi pahlawan," ujarnya.

Selain itu, lemahnya pengetahuan serta pengalaman akan suatu isu membuat orang jadi lebih mudah termakan hoaks. Berada dalam pergaulan terdekat yang kerap menyebarkan hoaks juga bisa menjadi faktor penyebab orang lebih mudah terpengaruh berita bohong.

"Tidak punya pengalaman atau pengetahuan, membuat seseorang jadi mudah terpeleset ke info yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Memang ada personality tertentu yang mudah atau berpotensi lebih mudah percaya hoaks," katanya.

"Manusia itu pada dasarnya takut berbeda, takut sendirian sehingga ketika apapun yang berbeda walau benar memilih untuk ikut saja dengan yang dipercayai banyak orang meski itu hoaks. Misinformasi dapat menyebabkan kebingungan dan konflik sosial," ungkapnya.

Ia menyarankan kolaborasi antara penulis, kreator konten, dan pembaca untuk mencegah penyebaran informasi yang tidak akurat. Diskusi ini menekankan pentingnya literasi informasi dan sikap kritis terhadap konten yang beredar, terutama di era digital ini.

Pilihan Editor: Jangan Sampai Kecanduan, Pentingnya Pahami Dampak Positif dan Negatif Media Sosial

Berita terkait

Jangan Sampai Kecanduan, Pentingnya Pahami Dampak Positif dan Negatif Media Sosial

20 jam lalu

Jangan Sampai Kecanduan, Pentingnya Pahami Dampak Positif dan Negatif Media Sosial

Penting bagi pengguna untuk bijak menggunakan media sosial agar dapat terhindar dari dampak negatif yang timbul, seperti kecanduan, penyebaran hoaks.

Baca Selengkapnya

Apa Saja yang Bisa Masuk Kategori Black Campaign dalam Kampanye Pilkada?

5 hari lalu

Apa Saja yang Bisa Masuk Kategori Black Campaign dalam Kampanye Pilkada?

Black campaign libatkan penyebaran informasi negatif disertai berita bohon atau fitnah untuk merugikan pesaing di pilkada. Apa ciri lainnya?

Baca Selengkapnya

Rawan Terjadi Saat Pilkada, Berikut Beda Black Campaign dan Kampanye Negatif

5 hari lalu

Rawan Terjadi Saat Pilkada, Berikut Beda Black Campaign dan Kampanye Negatif

Banyak orang yang masih bingung dengan istilah black campaign dan kampanye negatif yang kerap ditemui saat masa pemilu dan pilkada. Ini beda keduanya.

Baca Selengkapnya

Setahun Perang Gaza: Bagaimana Hoaks Israel tentang Hamas Menyebar?

7 hari lalu

Setahun Perang Gaza: Bagaimana Hoaks Israel tentang Hamas Menyebar?

Aksi brutal Israel di Gaza awalnya direstui banyak negara karena beredar hoaks tentang kekejaman Hamas yang disebarkan oleh Israel.

Baca Selengkapnya

Pasukan Bawah Tanah Jokowi Laporkan Roy Suryo, Menilai Gibran Harus Dilindungi sebagai Lambang Negara

16 hari lalu

Pasukan Bawah Tanah Jokowi Laporkan Roy Suryo, Menilai Gibran Harus Dilindungi sebagai Lambang Negara

Betulkah Wakil Presiden terpilih Gibran adalah lambang negara seperti disebut Pasukan Bawah Tanah Jokowi, yang jadi alasannya menuntut Roy Suryo?

Baca Selengkapnya

Isu Bahaya BPA Bagi Kesehatan? Ini Kata Ahli

18 hari lalu

Isu Bahaya BPA Bagi Kesehatan? Ini Kata Ahli

Belum ada konsensus bahwa BPA menyebabkan diabetes atau kanker. Simak kata ahli.

Baca Selengkapnya

Dokter Kandungan: Atasi Gangguan Kesuburan dengan Deteksi Dini

19 hari lalu

Dokter Kandungan: Atasi Gangguan Kesuburan dengan Deteksi Dini

Pakar kesuburan mengatakan deteksi dini dan penanganan yang tepat sangat penting untuk mengatasi masalah kesuburan.

Baca Selengkapnya

Artis Mahalini Laporkan Sebuah Akun TikTok ke Polisi karena Sebarkan Hoaks Perselingkuhan

22 hari lalu

Artis Mahalini Laporkan Sebuah Akun TikTok ke Polisi karena Sebarkan Hoaks Perselingkuhan

Mahalini melaporkan sebuah akun media sosial TikTok ke Polda Metro Jaya karena menyebarkan hoaks soal perselingkuhannya.

Baca Selengkapnya

Perkuat Kemampuan SDM Awasi Pilkada 2024, Bawaslu Lakukan Ini

29 hari lalu

Perkuat Kemampuan SDM Awasi Pilkada 2024, Bawaslu Lakukan Ini

Bawaslu telah mengantisipasi maraknya kampanye hitam, hoaks, dan ujaran kebencian selama Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Pakar Ingatkan Bahaya BPA pada Kesuburan Pria

31 hari lalu

Pakar Ingatkan Bahaya BPA pada Kesuburan Pria

Dokter dari Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, I Made Oka Negara paparkan bahaya kandungan Bisfenol A (BPA) pada galon guna ulang yang sering kali didistribusikan menggunakan truk-truk terbuka sehingga memicu pelepasa senyawa BPA.

Baca Selengkapnya