Tips Sukses Berbisnis Reptil

Reporter

Tempo.co

Editor

Mitra Tarigan

Kamis, 24 Oktober 2024 20:57 WIB

Seekor katak pohon berkantung Andes (Gastrotheca riobambae) siap dilepaskan ke alam liar sebagai bagian dari proyek konservasi Kebun Binatang Quito, di Quito, Ekuador, 4 Oktober 2024. Jenis katak Andes merupakan salah satu reptil yang terancam punah. REUTERS/Karen Toro

TEMPO.CO, Jakarta - Tren memelihara reptil semakin berkembang seiring dengan mudahnya akses informasi mengenai berbagai jenis reptil eksotis dan unik, serta cara perawatannya. Komunitas pecinta reptil pun semakin berkembang, dengan banyak anggota yang saling bertukar informasi mengenai koleksi mereka dan bahkan melakukan pertukaran koleksi. Jenis reptil ekstrim yang paling banyak diminati antara lain ular, iguana, dan biawak. Sementara jenis reptil jinak dan lucu antara lain gecko, kura-kura, dan kodok. Semakin unik jenis, warna, hingga bentuk reptil, semakin tinggi pula harganya.

Pendiri dan Direktur Repjak Fakhri Auzan menjelaskan bahwa dirinya telah menjalankan bisnis jual beli reptil sejak 2012. "Tiap bulannya, Repjak dapat menjual sampai dengan 300 ekor Gecko, belum termasuk kodok dan kura-kura air," katanya pada konferensi pers pada 23 Oktober 2024.

Dalam menjual hewan, Repjak menjual secara online dan offline dengan membuka booth di berbagai pameran hewan di daerah Jabodetabek, Bandung, Yogjakarta dan Surabaya. Sobat Repjak, sebutan dari pengikut Repjak, berasal dari seluruh wilayah Indonesia hingga ekspor ke negara Filipina dan Korea Selatan. Menurut Fakhri, berbisnis jual beli reptil dapat dimulai dari skala kecil atau rumahan hingga skala peternakan dengan omset per bulan sampai ratusan juta Rupiah.

Selain bisnis jual beli, Fakhri mengatakan bisnis penyedia kebutuhan reptil seperti aksesoris dan peralatan habitat, pakan dan suplemen; serta jasa penitipan, perawatan dan pelatihan reptil juga turut berkembang seiring dengan pertumbuhan hobi ini. Bisnis penyelenggaraan pameran reptil, dan menjadi kreator konten yang membahas perawatan reptil, tips pembiakan, dan pengetahuan umum tentang reptil juga bisa menjadi sumber pendapatan.

Dalam menjalankan bisnis reptil ini, Fakhri mengingatkan agar pemilik bisnis memahami betul aturan perizinan terutama reptil langka dan dilindungi, serta aturan ekspor dan impor agar tidak menjadi masalah di kemudian hari. “Indonesia memiliki aturan ketat terkait perlindungan spesies reptil yang dilindungi," katanya.

Advertising
Advertising

Ada izin khusus yang perlu diurus ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bila ingin memperdagangkan reptil langka atau spesies yang dilindungi, serta memastikan reptil tersebut bukan bagian dari spesies yang dilindungi oleh undang-undang konservasi. Jika berencana melakukan ekspor atau impor reptil, ada perizinan tambahan, terutama karena beberapa spesies reptil tercakup dalam CITES (Convention on International Trade in Endangered Species).

Dokumen yang diperlukan termasuk izin ekspor-impor dari KLHK, serta sertifikasi kesehatan untuk memastikan reptil bebas dari penyakit yang dapat menyebar ke ekosistem baru,” jelas Fakhri. “Pastikan reptil dipelihara dalam kondisi yang sesuai dengan standar kesejahteraan hewan agar kesehatan dan kualitas hewan reptil kita dalam kondisi prima,” katanya.

Pilihan Editor: Pakar ITB Teliti Kepunahan Reptil dengan Tim Ilmuwan Dunia

Berita terkait

Hashim: Program-Program Prabowo Merupakan Cita-Cita Papi

6 jam lalu

Hashim: Program-Program Prabowo Merupakan Cita-Cita Papi

Prabowo begitu bersemangat saat ia bisa menjalamkan pemikiran dan program-program yang direncanakan oleh orang tua mereka sejak 50 hingga 60 tahun yang lalu.

Baca Selengkapnya

Profil 4 Menteri Kabinet Prabowo yang Dekat dengan Pengusaha Haji Isam

12 jam lalu

Profil 4 Menteri Kabinet Prabowo yang Dekat dengan Pengusaha Haji Isam

Haji Isam ditengarai ikut mengajukan setidaknya empat calon menteri kepada Prabowo.

Baca Selengkapnya

Kabinet Merah Putih Prabowo Didominasi Pengusaha, Begini Kata Pengamat dan Akademisi

2 hari lalu

Kabinet Merah Putih Prabowo Didominasi Pengusaha, Begini Kata Pengamat dan Akademisi

Kehadiran menteri yang merangkap sebagai pengusaha di Kabinet Merah Putih Prabowo menimbulkan kekhawatiran terkait potensi konflik kepentingan.

Baca Selengkapnya

Pevita Pearce Menikah, Ini Profil Suaminya: Pengusaha Malaysia dengan Jabatan Mentereng

4 hari lalu

Pevita Pearce Menikah, Ini Profil Suaminya: Pengusaha Malaysia dengan Jabatan Mentereng

Pevita Pearce mengumumkan pernikahannya hari ini. Ia menikah dengan Mirzan Meer, pengusaha dan anak pemilik Habib Group di Malaysia.

Baca Selengkapnya

Prabowo: Korupsi dan Kolusi Masih Terjadi di Antara Pejabat Politik dan Pengusaha

4 hari lalu

Prabowo: Korupsi dan Kolusi Masih Terjadi di Antara Pejabat Politik dan Pengusaha

Prabowo mengatakan korupsi tidak hanya dilakukan oleh pejabat, tapi juga kalangan pengusaha.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tetapkan Antidumping Ubin Keramik, Begini Respons Pengusaha

6 hari lalu

Sri Mulyani Tetapkan Antidumping Ubin Keramik, Begini Respons Pengusaha

Sri Mulyani Indrawati menetapkan bea masuk antidumping (BMAD) untuk produk ubin keramik impor asal China.

Baca Selengkapnya

Relawan Pengusaha Muda Gelar Rakornas Bahas Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Hari Ini, Prabowo Dijadwalkan Hadir

10 hari lalu

Relawan Pengusaha Muda Gelar Rakornas Bahas Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Hari Ini, Prabowo Dijadwalkan Hadir

Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas) bakal menggelar rapat koordinasi pada hari ini untuk membahas target pertumbuhan ekonomi 8 persen.

Baca Selengkapnya

Terkini: Profil Benny Laos, Pengusaha yang Tewas dalam Kebakaran Kapal; Temasek Holdings, BUMN Singapura yang Disebut-sebut akan Ditiru Prabowo

11 hari lalu

Terkini: Profil Benny Laos, Pengusaha yang Tewas dalam Kebakaran Kapal; Temasek Holdings, BUMN Singapura yang Disebut-sebut akan Ditiru Prabowo

Calon gubernur Maluku Utara, Benny Laos, meninggal setelah kapal yang dinaikinya bersama timnya terbakar.

Baca Selengkapnya

Alasan Prabowo Bakal Tarik Denda dari Pengusaha Sawit Nakal: Daripada Masuk Bui dan Bikin Penjara Penuh, Mending Bayar

13 hari lalu

Alasan Prabowo Bakal Tarik Denda dari Pengusaha Sawit Nakal: Daripada Masuk Bui dan Bikin Penjara Penuh, Mending Bayar

Prabowo Subianto akan menarik denda dari 300 pengusaha sawit nakal. Total nominal kerugian negara akibat ulah para pengusaha ini Rp 300 triliun.

Baca Selengkapnya

Kemendag soal Utang Rafaksi Minyak Goreng: Sudah Dibayar 90 Persen

17 hari lalu

Kemendag soal Utang Rafaksi Minyak Goreng: Sudah Dibayar 90 Persen

Kemendag sebut dari 54 pelaku usaha yang diutangi pemerintah, tersisa tujuh perusahaan yang belum mereka tuntaskan proses pelunasannya.

Baca Selengkapnya