Di Bali, Koalisi Internasional akan Bahas Kanker Servik

Reporter

Editor

Rabu, 16 Maret 2011 12:46 WIB

TEMPO/Zulkarnain
TEMPO Interaktif, Jakarta -Asia-Oceania Research Organization in Genital Infection and Neoplasia (AOGIN), akan mengadakan pertemuan internasional di Bali pada Kamis-Sabtu (17-19/3) nanti. Menurut Ketua Kehormatan AOGIN Prof.Dr.dr. Andrijono, Sp.OG (K) pertemuan dengan tema “Holistic Approach to Eradicate Cervical Cancer” digelar dengan tujuan meningkatkan kesadaran dan memulai pencegahan kanker serviks (leher rahim). “Ini merupakan upaya percepatan program pencegahan kanker serviks melalui koalisi nasional dan internasional untuk mengurangi penyebaran penyakit ini,” kata dia melalui pernyataan tertulisnya.

Prof. Andrijono yang juga merupakan Wakil Ketua HOGI (Himpunan Onkologi Ginekologi Indonesia) dan Wakil Ketua IPKASI (Inisiatif Pencegahan Kanker Serviks Indonesia) menjelaskan, kanker serviks bisa menimbulkan beban besar secara sosial dan ekonomi. “Perlu diingat kanker serviks sangat dapat dicegah, melalui deteksi dini,” ujarnya.

Pertemuan ini terdiri dari workshop ilmiah yang mengangkat berbagai aspek klinis dan perkembangan ilmu kedokteran terkiat kanker serviks dan menampilkan lebih dari 40 dokter sebagai pembicara dan diikuti ratusan dokter ginekolog (ahli kandungan), epidemiolog, patolog, onkolog (ahli kanker) dan dokter umum.
Pertemuan ini juga akan dihadiri oleh Menteri Kesehatan dan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan diikuti oleh ratusan dokter praktisi kesehatan, ilmuwan, pembuat kebijakan (pemerintah) dan lembaga swadaya masyarakat.

AOGIN merupakan organisasi internasional yang memiliki tujuan mengurangi angka infeksi oleh humanpapilomavirus (HPV) pada sistem reproduksi wanita. AOGIN yang beranggotakan 16 negara Asia Oceania dan Pasifik memiliki misi untuk bekerja sama dengan pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, penyedia layanan kesehatan dan masyarakat dalam mengurangi beban penyakit karena HPV ini.

Kanker serviks merupakan kanker terbanyak nomor dua di seluruh dunia maupun di Indonesia. Menurut WHO, tiap tahun ada 500.000 kasus baru kanker serviks di dunia. Separuhnya berakhir dengan kematian dan hampir 80 persen kasus terjadi di negara berpendapatan rendah.

Di Indonesia, lebih dari 70% kasus kanker serviks ditemukan saat sudah stadium lanjut. Angka kejadian setiap satu jam seorang perempuan meninggal karena kanker serviks. Kanker serviks yang disebabkan oleh infeksi human papillomavirus (HPV), memiliki angka kejadian dan kematian yang cukup tinggi, namun penyakit ini dapat dicegah, melalui vaksinasi HPV dan dengan melakukan deteksi dini yang dapat menemukan kelainan dalam stadium prakanker sehingga dapat dilakukan terapi secepatnya. NUR ROCHMI

Berita terkait

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

11 jam lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

2 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

2 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

10 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

11 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

11 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

12 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

12 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

12 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

16 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya