Resto Dim Sum 'Pinggir Jalan'  

Reporter

Editor

Jumat, 18 Maret 2011 11:19 WIB

Menu Makanan China di Restoran Sunachi, Makassar.TEMPO/Fahmi Ali
TEMPO Interaktif, Makassar - Ada suasana lain di Restoran Sunachi pada setiap akhir pekan. Tak hanya di ruangan dalam, suasana di halaman depan restoran juga gegap gempita mengerubungi gerobak-gerobak itu.

Seperti yang berlangsung pada Minggu lalu, keenam gerobak makanan itu berjejer di halaman restoran di lantai satu Hotel Clarion, Makassar. Pada setiap gerobak tertulis aneka menu, antara lain, bubur ayam, mi pangsit, sushi, dim sum, hingga rujak.

Gapura bercorak Cina yang merah menyala itu menyambut pengunjung. "Banyak pilihan. Dim sum menjadi menu favorit kami," kata Leslie Chin, Executive Chinese Chef Hotel Clarion Makassar.

Dim sum merupakan makanan yang biasa disajikan pada pagi hari atau sarapannya orang Cina. Konon tradisi ini sudah ada sejak 2.000 tahun silam: makan pagi di tepi jalan ketika banyak orang berlalu lalang. "Konsep resto mini street food berbeda dengan pedagang kaki lima," ujar Abdul Malik, Manajer Restoran Sunachi.

Alasannya, menurut Malik, karena resto tepi jalan yang disuguhkan dikemas dalam gerobak yang tertata rapi. Pelayanannya langsung dikerjakan oleh koki dan ragam menunya sampai 1.000 macam makanan.

"Itu aslinya konsep dim sum food street, seperti di Cina dan Malaysia," kata Malik. Nah, di Clarion, ajang kuliner tersebut diberi tajuk resto tepi jalan kecil. "Jumlah menunya hanya belasan macam. Salah satunya mi urat sapi," ujarnya.

Leslie Chin mengatakan mi urat sapi merupakan masakan resep Cina dan sudah terkenal di Thailand. Bahannya terbuat dari urat dan daging sapi segar. Adapun minya dipilih yang berukuran jumbo. Sedangkan rasa kuahnya yang sedap karena dilengkapi bawang goreng, keju manis, biji lada putih, gula batu, kecap asin, dan kecap asli Jepang. Kuahnya kental dengan aroma yang mengundang selera.

Cara memasaknya, potongan lobak putih serta urat dan daging sapi dimasukkan ke dalam air. Sedangkan minya direbus terpisah, kemudian ditiriskan. Setelah kuah yang berisi urat dan daging matang, masukkan sayuran yang sudah dicincang, termasuk beberapa helai daun kemangi untuk menambah aroma.

John Thamrin, pemesan mi urat sapi, memuji kelezatan menu itu. Menurut dia, makanan ini tergolong unik karena jarang ditemui di restoran-restoran. "Rasa kenyal urat berpadu dengan kelembutan mi, ditambah aroma kayu manis dan gula batu, terasa khas," ujar John.

Menu spesial berikutnya adalah rujak "koalisi" ala Malaysia-Indonesia. Bahan pembuatan rujak, meliputi buah nanas, mentimun, kedondong, mangga, dan bengkuang. Adapun unsur negeri jiran dalam menu rujak ini, yaitu bumbu petis udang dari Malaysia. Sedangkan bahan ala Indonesia, selain buah-buahan, yakni gula merah, kacang, biji wijen, dan ulekan.

Sebagai pelengkap, disajikan minuman dari bahan buah naga. Ada buah naga putih dan merah, yang diberi julukan jus purple dragon. Untuk menambah rasa segar, resto di tepi jalan ini menyertakan lemon dan blueberry.

"Ini untuk menghilangkan rasa buah naga yang hambar agar terasa manis dan sedikit asam," tutur Zulkifli, salah satu bartender di Clarion. Selain jus purple dragon, tersedia minuman real dragon one, juice beat up, dan jus the last dragon. "Nama yang terakhir ini ada tambahan es krim rasa vanilla serta potongan apel dan melon," kata Zulkifli.

SUKMAWATI

Berita terkait

Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

7 jam lalu

Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

PPJI berharap ke depan ada produk-produk kuliner jenis lainnya yang bisa diekspor seperti halnya rendang.

Baca Selengkapnya

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

6 hari lalu

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru

Baca Selengkapnya

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

9 hari lalu

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024

Baca Selengkapnya

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

18 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

20 hari lalu

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.

Baca Selengkapnya

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

21 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.

Baca Selengkapnya

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

22 hari lalu

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.

Baca Selengkapnya

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

24 hari lalu

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

26 hari lalu

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri

Baca Selengkapnya

Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

34 hari lalu

Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

Banyak bahan baku pangan lokal yang bisa digunakan sebagai subtitusi bahan impor untuk membuat produk kuliner sejenis, seperti mi.

Baca Selengkapnya