Angka Kelahiran Autis Semakin Meningkat  

Reporter

Editor

Jumat, 1 April 2011 19:17 WIB

Suasana belajar di Sekolah Khusus Autis di Jakarta. TEMPO/Arif Fadillah

TEMPO Interaktif, Jakarta -Tidak sedikit masyarakat yang sudah mengetahui apa itu sidrom autisme. Kesulitan dalam berkomunikasi, emosi yang tidak stabil, single interest, dan melakukan kegiatan yang berulang-ulang, serta sulit bertatap mata adalah gejala umum dari karakter autis. Sedangkan dalam bentuk fisik, penyandang autisme sering mempunyai mimik yang datar, ada juga yang memiliki anatomi telinga yang letaknya lebih kebawah. Dan kelahiran penyadang autis semakin meningkat tajam setiap tahunnya di seluruh dunia.

“Di Indonesia prevalensi kasus autis sebelum tahun 2000 adalah 1 per 1000 kelahiran dan setelah tahun 2000 menjadi 7 sampai 8 per 1000 kelahiran,” ujar Dr Andreas Harry, SP.S yang ditemui di acara pemutaran film Love Me As I Am (Buah Hati) pada Jumat di Restoran South Beauty, Sudirman Jakarta. Acara ini untuk menyambut dan memperingati Hari Autis Internasional pada 2 April besok.

Menurut Rusidi, orang tua dari penyandang autis, mengatakan gejala awal anaknya cukup membingungkan beberapa dokter. Muklis (12 tahun), anak Rusidi, memiliki gejala kepala yang berukuran lebih besar dari anak kebanyakan serta anggota badan yang tidak bisa digerakan. “Sudah bisa berjalan dan menggerakan tubuhnya saat usia 5 tahun. Dokter pun saat itu masih bingung apa penyakit anak saya,” kata Rusidi.

Andreas menjelaskan autis tidak lagi digolongkan dalam suatu jenis penyakit. Autisme hanya sindrom yang disebabkan oleh adanya perbedaan struktur anatomi pada otak seseorang dan bukanlah kecacatan pada otak. Seperti layaknya Albert Einstein yang belakangan diketahui adalah seorang autis, pemilik dari sidrom ini memang mempunyai potenis tersendiri.

“Semakin lebarnya spectrum autism ini maka ahli pendidikan, ahli terapi, dan perilaku sangat dibutuhkan untuk menemukan cara spesifik terbaik dalam menuntun pembelajaran bagi penyandang autisme secara personal,” ungkapnya.

Penanganan bagi penyandang autis, lanjut Andreas, dapat disederhanakan dengan 5 pendekatan yaitu (1) mendengarkan saja apa yang diceritakan, (2) mendengarkan sambil meng-iya-kan apa yang diceritakan, (3) mendengarkan sambil membantu penyelesaian permasalahan yang diceritakan, (4) mendengarkan sambil menentak, dan (5) mendengarkan sambil menyalahkan seseorang yang sedang menceritakan berbagai masalah psikologi itu. RENNY FITRIA SARI/HP

Berita terkait

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

1 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

3 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

3 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

10 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

12 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

12 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

13 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

13 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

13 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

16 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya