TEMPO Interaktif, Jakarta -Banyak cara dilakukan masyarakat terutama kaum perempuan untuk mengatasi kegemukan atau obesitas. Salah satu cara alternatif yang sedang naik daun melalui akupuntur. Pakar gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Dr Samuel Oetoro MS, SpGK mengatakan titik tusuk pengobatan akupuntur ada pada titik keinginan makan dan titik metabolisme.
"Tusukan harus tepat dan benar-benar oleh yang ahli di dua titik itu," kata Samuel disela-sela konferensi pers seminar dan kursus Management of Obesity and its Related Problems di Hotel Borobudur, Jumat (8/4).
Menurutnya, pengobatan ini belum tentu membuahkan hasil. Penurunan berat badan pengguna akupuntur sering tidak signifikan. Adapula penanganan akupuntur tetapi masih menggunakan obat. Dia meminta masyarakat mewaspadai pengobatan akupuntur dengan obat-obatan. "Jangan-jangan turunnya berat badan karena obatnya bukan karena akupunturnya," kata Oetoro.
Ahli gizi Dr Inge Permadhi menambahkan tusukan jarum akupuntur berbeda teknik dan metodenya. "Ada berbagai macam, beda tusukan, putaran kiri-kanan juga beda. Salah tusuk bisa jadi malah lebih banyak makan," kata dia.
Samuel dan Inge mengingatkan cara paling efektif untuk mengatasi kegemukan melalui perubahan perilaku dan kebiasaan, diet dan olahraga. Supaya berhasil dibutuhkan waktu, tak bisa instan, dan keinginan yang kuat dari penderita obesitas.
Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
12 hari lalu
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.