TEMPO Interaktif, Jakarta - Pria lebih baik dalam berhenti merokok, meskipun perempuan lebih termotivasi untuk berhenti, menurut temuan penelitian.
Para peneliti percaya bahwa perempuan merasa sulit untuk menghentikan kebiasaan itu karena kepercayaan diri mereka untuk berhenti merokok lebih rendah, dan juga karena tembakau memainkan peran yang berbeda dalam hidup mereka.
Dan meskipun banyak wanita perokok berhenti saat hamil, mereka sering memulai lagi setelah anak lahir.
Studi itu menemukan bahwa sementara perempuan mungkin sangat termotivasi untuk berhenti, mereka sebenarnya kurang berhasil dibandingkan pria.
Sementara itu, perokok lebih tua lebih baik dalam berhenti merokok dibandingkan yang lebih muda, menurut temuan studi ini.
Peneliti itu melihat berbagai penelitian antara 1990 dan 2007 untuk mengetahui tingkat keberhasilan skema NHS (National Health Service) untuk membantu orang berhenti merokok.
Lebih sedikit perokok yang merujuk ke NHS untuk membantu berhenti merokok di daerah tertinggal (52,6 persen) dibandingkan di tempat lain (57,9 persen), meskipun proporsi mereka yang dirawat karena penyakit yang terkait merokok lebih tinggi.
Tapi mereka yang berasal dari daerah-daerah miskin sedikit lebih berhasil dalam berhenti merokok.
Analisis itu dilakukan oleh para ilmuwan dari National Institute for Health and Clinical Excellence dan dari Pusat Studi Pengendalian Tembakau Inggris.
Inggris merupakan satu-satunya negara di dunia yang memiliki layanan penghentian merokok dan studi itu menunjukkan layanan ini benar-benar memberikan dukungan yang efektif bagi perokok yang ingin berhenti, kata tim peneliti.
Namun, mereka menambahkan, intervensi penghentian merokok yang lebih inovatif diperlukan untuk beberapa kelompok tertentu perokok.
"Sebagai contoh, karena gender, etnis, kelas, umur dan tingkat ketergantungan mempengaruhi keberhasilan dalam berhenti merokok, intervensi yang disesuaikan dapat membantu untuk meningkatkan tingkat penghentian," kata juru bicara penelitian.
"Dalam kasus wanita hamil, dua review layanan berhenti merokok NHS memberikan bukti bahwa perawatan yang paling efektif untuk perokok hamil mencakup unsur-unsur seperti pelatihan sistematis bidan tentang bagaimana mereferensikan perokok hamil, kunjungan rumah fleksibel, dan menyediakan perawatan multisesi intensif yang dilakukan oleh sejumlah kecil staf yang berdedikasi."
"Untuk mencapai target pemerintah membutuhkan pengembangan intervensi penghentian merokok yang lebih inovatif untuk beberapa kelompok tertentu perokok dan pengakuan bahwa kebijakan pengendalian tembakau perlu memperhitungkan tantangan unik yang dihadapi kelompok ini ketika mencoba untuk berhenti merokok."
DAILY MAIL | ERWIN Z
Berita terkait
Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko
9 hari lalu
Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.
Baca SelengkapnyaOperator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun
14 hari lalu
Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn (DB) mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun per 1 Juni 2024.
Baca SelengkapnyaPakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau
15 hari lalu
Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.
Baca SelengkapnyaTersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok
29 hari lalu
Tersinggung tak boleh utang rokok, pelaku membakar warung dengan melempar botol bensin dan tisu yang telah dibakar.
Baca SelengkapnyaPria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok
32 hari lalu
Wem Pratama, 33 tahun, warga Jalan Tuba 3, Kota Medan, membunuh ibu kandungnya, Megawati, 55 tahun dengan memukul dan menggorok leher.
Baca SelengkapnyaSpesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat
43 hari lalu
Hasil pemeriksaan medis yang baik tak menjamin perokok sehat. Untuk memastikan kesehatan perokok satu-satunya jalan adalah total berhenti merokok.
Baca SelengkapnyaSelandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai
46 hari lalu
Selandia Baru akan akan melarang penjualan rokok elektrik sekali pakai untuk menurunkan angka perokok usia muda.
Baca SelengkapnyaSoal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan
57 hari lalu
Faisal Basri menyatakan perusahaan rokok memiliki lobi-lobi yang kuat di lingkungan Istana dan pembuat undang-undang.
Baca SelengkapnyaProdusen Rokok Bantah Lobi-lobi Pemerintah untuk Keluarkan Kebijakan Pro Rokok
57 hari lalu
Benny mengklaim industri rokok hanya melakukan komunikasi dengan pemerintah melalui jalur-jalur yang legal.
Baca SelengkapnyaCOP10 WHO FCTC Raih Sejumlah Kesepakatan, dari Perlindungan hingga Deklarasi Panama
5 Maret 2024
Sesi kesepuluh Konferensi Para Pihak (COP10) Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau WHO FCTC menghasilkan sejumlah kesepakatan jangka panjang.
Baca Selengkapnya