70 Persen Gawat Jantung Terjadi di Rumah

Reporter

Editor

Kamis, 29 September 2011 20:16 WIB

TEMPO/Dwi Narwoko

TEMPO Interaktif, Jakarta- Gejala sakit jantung yang mirip masuk angin sering membuat orang salah menilai. Alih-alih segera dibawa ke rumah sakit, malah hanya dikeroki atau dirawat di rumah. Inilah yang sering kali mempercepat kematian, karena telah terjadi kegawatan. “Kurang lebih 70 persen gawat jantung terjadi di rumah. Cuma dikeroki lalu meninggal” ujar ahli jantung dari Pusat Jantung Nasional Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta, Profesor Budhi Setianto saat kampanye Jantung Sehat di FX Jakarta, hari ini (29/9).



Menurut Budhi banyak dari penderita jantung dan keluarganya tak memahami gejala atau tanda-tanda serangan jantung. Tiba -tiba saja mereka mengalami serangan mendadak dan sering tak tertolong. Gejala serangan jantung sering mirip tanda masuk angin seperti keringat dingin, pegal di semua bagian atau mual. Gejala ini sering dianggap enteng lalu cuma dikeroki atau dibaluri minyak angin, tidak dibawa ke rumah sakit.

Kerokan, menurut dokter Budhi, bukan sebagai penyebab kematian. Kematian terjadi karena tidak ada pertolongan cepat saat terjadi serangan. Padahal untuk menyelamatkan jantung dari serangan butuh waktu yang sangat cepat. Tanda yang paling bisa dikenali adalah sakit atau nyeri di bagian dada, berdebar dan susah bernapas. Dia menjelaskan sakit atau nyeri akibat serangan jantung tidak terasa di kulit atau di tulang. “Nyeri di bagian dalam dan tidak hilang-hilang ,” ujarnya.

Selain serangan jantung, penyakit kardiovaskuler yang juga harus diwaspadai yakni stroke. Lantas gejala atau tanda yang harus diwaspadai soal stroke? “Tandanya sakit tiba-tiba,” ujar Budhi. Sakit tiba-tiba yang dimaksudkan seperti tiba-tiba lemah, sulit bicara atau sulit mengerti sesuatu, sulit melihat, satu mata atau kedua mata, gangguan berjalan atau hilang keseimbangan, sulit koordinasi dan sakit kepala yang hebat.

Serangan jantung dan kardiovaskuler lainnya bisa dipacu oleh faktor resiko seperti merokok, tekanan darah tinggi, makanan tinggi lemak, kelebihan berat badan dan sebagainya. DIAN YULIASTUTI

Berita terkait

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

2 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

7 jam lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

2 hari lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

2 hari lalu

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.

Baca Selengkapnya

Lagi, Pembocor Kasus Boeing Mendadak Meninggal Dunia

4 hari lalu

Lagi, Pembocor Kasus Boeing Mendadak Meninggal Dunia

Seorang pelapor yang menuduh pemasok Boeing mengabaikan cacat produksi 737 MAX telah meninggal dunia

Baca Selengkapnya

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

9 hari lalu

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

9 hari lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

9 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Kisah Kardinah, Adik RA Kartini yang Berjasa namun Dipersekusi di Tegal

15 hari lalu

Kisah Kardinah, Adik RA Kartini yang Berjasa namun Dipersekusi di Tegal

Meski dari kalangan bangsawan, keluarga Kartini ini kerap membantu masyarakat. Namun adik Kartini dipersekusi dan darak keliling kota hingga trauma.

Baca Selengkapnya

Kesaksian Tetangga, Tersangka Pabrik Ekstasi Jaringan Fredy Pratama Huni Rumah Berdalih untuk Orang Sakit

26 hari lalu

Kesaksian Tetangga, Tersangka Pabrik Ekstasi Jaringan Fredy Pratama Huni Rumah Berdalih untuk Orang Sakit

Tetangga rumah yang dijadikan markas pabrik ekstasi jaringan Fredy Pratama menceritakan kesaksiannya tentang rumah bernomor B6 itu.

Baca Selengkapnya