TEMPO.CO, Paris - Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan soft drink (minuman ringan) dari merek-merek terkenal diketahui mengandung alkohol. Menurut ilmuwan Prancis, hasil penelitian terhadap 19 jenis kola di National Institute of Consumption (NIC) menunjukkan bahwa minuman ringan yang seharusnya tidak mengandung alkohol ternyata justru sebaliknya. Para ilmuwan menemukan lebih dari separuh minuman ringan itu diketahui mengandung alkohol.
Di antara yang dites itu, sebanyak sepuluh soft drink ditemukan mengandung alkohol. Di dalamnya termasuk dari merek yang populer, seperti Coca-Cola, Pepsi Cola, Coca-Cola Classic Light (dikenal sebagai Diet Cola di Inggris), dan Coke Zero. Sementara kola yang tidak mengandung alkohol, antara lain dari merek Auchan, Cora, Casino, Leader Price, dan Man U-Cola.
Namun, sebelum Anda khawatir lebih jauh mengenai dampak dari mengkonsumsi dua kaleng minuman ringan itu, sebuah studi mencatat bahwa jumlah alkohol di dalam minuman-minuman ringan itu sangatlah rendah, hanya berkisar 10 miligram per liter. Jumlah itu sama dengan 0,0001 persen alkohol di setiap kaleng soft drink.
“Ada kemungkinan bahwa jejak alkohol itu datang dari proses pembuatan Coca Cola,” ujar Michel Pepin, Direktur Ilmiah untuk Coca Cola Prancis. Namun ia memastikan bahwa Coca-Cola memang soft drink dan otoritas pemerintah di tempat produk mereka dijual mengakui hal tersebut.
“Beberapa soft drink bisa saja kedapatan mengandung sedikit sekali alkohol akibat bahan baku yang digunakan,” ujar juru bicara Pepsi Cola, seperti dikutip Yahoo UK edisi 28 Juni 2012. Namun, ia menambahkan, ”Resep Pepsi Cola tidak mengandung alkohol.”
Baik Pepsi Cola dan Coca Cola mengakui bahwa buah alami dalam minuman kola bisa berfermentasi dan menghasilkan alkohol. Namun adanya tekanan buruk terhadap soft drink belum lama ini kemungkinan menyebabkan para penggemar minuman bersoda ini khawatir dengan kabar tersebut.
YAHOO LIFESTYLE | ARBA’IYAH SATRIANI
Berita Terpopuler Lainnya
Kuman Tumbuh di Makanan Berminyak dan Manis
Menopause Sebelum 46 Tahun Berisiko Kena Stroke
Bahaya di Balik Jus Buah
Wanita Berlengan Pendek Lebih Cepat Butuh Kacamata
Tambah Gendut Bisa Sebabkan Nyeri Lutut
Berita terkait
Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis
17 jam lalu
Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.
Baca SelengkapnyaMengapa Bayi Harus Diimunisasi?
2 hari lalu
Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.
Baca Selengkapnya6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi
2 hari lalu
Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?
Baca SelengkapnyaKonimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda
10 hari lalu
PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaAliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik
11 hari lalu
Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.
Baca SelengkapnyaSejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
11 hari lalu
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.
Baca Selengkapnya5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes
12 hari lalu
Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.
Baca SelengkapnyaPenelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi
12 hari lalu
Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?
12 hari lalu
Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?
Baca SelengkapnyaPakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau
16 hari lalu
Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.
Baca Selengkapnya