TEMPO.CO , London: Mengkonsumsi dua cangkir kopi per hari ternyata tak hanya membuat Anda terjaga tapi juga mencegah gemetaran yang disebabkan oleh penyakit parkinson. Sebuah studi yang dilakukan pada 60 pasien menyebutkan kafein dapat membantu mengurangi gejala penyakit tersebut.
"Ini peningkatan yang sederhana namun cukup bermanfaat bagi para pasien," kata Profesor Ronald Postuma dari Universitas McGill di Montreal.
Dalam penelitian itu, peserta dengan gejala ngantuk di siang hari dan gejala sistem motorik diberikan placebo atau sebuah pil yang mengandung 100 miligram kafein. Pil itu diberikan dua kali sehari dalam waktu tiga pekan dan dua kali selama tiga pekan untuk pil yang mengandung 200 miligram kafein.
"Ini sama dengan dua hingga empat gelas kopi per hari," kata salah seorang peneliti.
Setelah enam pekan, separuh dari yang mengkonsumsi suplemen kafein rata-rata tingkat penyakit parkinsonnya lebih baik dibandingkan dengan yang tidak mengkonsumsi.
"Penelitian ini sangat menarik karena kafein tampaknya dapat memblokir sinyal otak yang tak berfungsi pada penyakit parkinson. Kafein juga aman sekaligus murah," ujar Profesor Michael Schwarzschild yang bekerja di Rumah Sakit Umum Massachusetts di Boston.
Meskipun hasil penelitian ini tak menyarankan kafein digunakan sebagai pengobatan dalam penyakit parkinson, kandungan kopi tersebut dapat dipertimbangkan saat penderita parkinson berkonsultasi dengan ahli saraf mereka.
Hasil penelitian ini juga makin menguatkan penelitian sebelumnya yang menyatakan meminum dua hingga tiga cangkir kopi setiap hari secara teratur dapat mengurangi kemungkinan terkena parkinson sebanyak 25 persen.
DAILY MAIL | NUR ALFIYAH
Berita terkait
Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis
1 hari lalu
Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.
Baca SelengkapnyaMengapa Bayi Harus Diimunisasi?
3 hari lalu
Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.
Baca Selengkapnya6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi
3 hari lalu
Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?
Baca SelengkapnyaKonimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda
10 hari lalu
PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaAliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik
11 hari lalu
Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.
Baca SelengkapnyaSejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
12 hari lalu
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.
Baca Selengkapnya5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes
12 hari lalu
Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.
Baca SelengkapnyaPenelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi
13 hari lalu
Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?
13 hari lalu
Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?
Baca SelengkapnyaPakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau
16 hari lalu
Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.
Baca Selengkapnya