Bedak Berisiko Sebabkan Kanker Ovarium

Reporter

Rabu, 19 Juni 2013 18:27 WIB

kanker payudara

TEMPO.CO, Jakarta-Kebiasaan wanita menggunakan bedak tabur pada bagian vitalnya ternyata bisa berdampak buruk. Para peneliti memperingatkan penggunaan bedak pada daerah vital bisa menyebabkan peradangan dan memungkinkan sel-sel kanker berkembang.

Dalam penelitian terbaru, dokter di Brigham and Women’s Hospital di Boston, AS, mengumpulkan data dari delapan studi terpisah guna memastikan kebenaran hal tersebut. Jenis penelitian yang dikenal dengan meta-analisis ini dirancang untuk menemukan bukti yang lebih kuat terkait dampak negatif yang diakibatkan oleh penggunaan bedak di sekitar alat vital.

Penelitian ini dianggap penting karena 40 persen wanita saat ini menggunakan bedak tabur pada bagian vital untuk menjaga kebersihan.

Hasil penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Cancer Prevention Research, menunjukkan bahwa dari 8.525 wanita yang terdiagnosa menderita kanker ovarium, 24 persen di antaranya merupakan wanita yang rutin menggunakan bedak tabur di sekitar alat vital setelah mandi.

Kanker ovarium juga kerap disebut silent killer atau “sang pembunuh tersembunyi” karena banyak penderita yang baru diketahui setelah memasuki stadium lanjut, sehingga menjadi sangat sulit untuk disembuhkan. Di Inggris, dalam setahun, ada lebih dari 6.000 wanita didiagnosis mengidap kanker ovarium (kanker indung telur). Penyakit ini menyumbang sekitar 5 persen dari kematian akibat kanker pada wanita.

Lalu, bagaimana bedak dapat memicu kanker? Bedak tabur yang sering digunakan untuk mempercantik muka atau sebagai obat kulit ini merupakan serbuk halus yang terbuat dari mineral lembut yang disebut hydrous magnesium silikat. Mineral ini dihancurkan, dikeringkan dan digiling untuk menghasilkan bubuk yang digunakan dalam produk kosmetik yang dipakai jutaan orang. Beberapa ahli mengatakan ini merupakan bagian senyawa kimia yang sama dengan asbes. Asbes merupakan golongan mineral metamorfis berserat yang apabila dihirup secara terus-menerus dapat menyebabkan kanker saluran pernapasan. Oleh karena itu, penggunaan asbes berlebihan telah dilarang di berbagai negara.

Ketika bedak ini digunakan pada bagian vital perempuan, partikel bedak masuk ke mulut rahim dan menyebar ke dalam tubuh.Partikel kecil dari bedak ini ditemukan menjelajahi saluran kelamin dan ditemukan jauh dalam panggul wanita dan bisa bertahan dalam tubuh selama bertahun-tahun. Diperkirakan, untuk melarutkan satu partikel bedak ini di dalam tubuh bisa memakan waktu 8 tahun.

DAILYMAIL | HARTOP

Terhangat:EDSUS HUT Jakarta | Kenaikan Harga BBM | Rusuh KJRI Jeddah

Berita terkait

Bedak Talk dan Kontroversi Kanker Ovarium

1 Oktober 2017

Bedak Talk dan Kontroversi Kanker Ovarium

Penggunaan bedak talk di area genital perempuan dituding memicu kanker ovarium. Bagaimana dengan produk berbasis talk yang dipasarkan di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kenapa Anak Perempuan Mesti Disuntik Vaksin HPV

28 April 2017

Kenapa Anak Perempuan Mesti Disuntik Vaksin HPV

Tiap 1 jam ada satu wanita Indonesia yang meninggal akibat kanker serviks.

Baca Selengkapnya

Kondisi Julia Perez Naik-Turun, Ketahui Fase Kanker Serviks

24 April 2017

Kondisi Julia Perez Naik-Turun, Ketahui Fase Kanker Serviks

Julia Perez atau Jupe telah menjalani berbagai jenis pengobatan kanker serviks.

Baca Selengkapnya

Tes IVA, Cara Mudah Mendeteksi Kanker Serviks

22 April 2017

Tes IVA, Cara Mudah Mendeteksi Kanker Serviks

Menurut Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise, setiap wanita berisiko terserang kanker serviks.

Baca Selengkapnya

Iriana Jokowi Wanti-wanti Perempuan Rentan Kena Kanker

17 April 2017

Iriana Jokowi Wanti-wanti Perempuan Rentan Kena Kanker

Iriana Jokowi melakukan tanya jawab seputar pemeriksaan kesehatan kepada ibu-ibu PKK.

Baca Selengkapnya

Menakar Butuh Tidaknya Pasien Kanker untuk Terapi Paliatif

12 April 2017

Menakar Butuh Tidaknya Pasien Kanker untuk Terapi Paliatif

Terapi paliatif menghilangkan rasa mual, muntah-muntah, atau nyeri yang biasanya diderita penderita kanker.

Baca Selengkapnya

Kanker Indung Telur, Kenali Lebih Dini!

4 Februari 2015

Kanker Indung Telur, Kenali Lebih Dini!

Lebih dari 10 ribu perempuan Indonesia menderita kanker yang menyerang tempat sel telur, dan 70 persen penderitanya meninggal dunia.

Baca Selengkapnya

Terapi Target untuk Obati Kanker Indung Telur  

4 Februari 2015

Terapi Target untuk Obati Kanker Indung Telur  

Berbeda dengan kemoterapi, terapi ini spesifik membidik targetnya.

Baca Selengkapnya

Kenali 6 Gejala Kanker Indung Telur Ini

4 Februari 2015

Kenali 6 Gejala Kanker Indung Telur Ini

Bila perut membengkak, sangat tidak nyaman, kembung, dan ada gangguan pencernaan, jangan anggap sepele!

Baca Selengkapnya

Kanker Ovarium Intai Wanita Jangkung  

12 April 2012

Kanker Ovarium Intai Wanita Jangkung  

Para wanita yang bertubuh tinggi cenderung berisiko lebih
tinggi terkena kanker ovarium, demikian sebuah penelitian
terbaru mengungkapkan.

Baca Selengkapnya