TEMPO.CO, Jakarta - Artis Risty Tagor tak hanya kembali ke dunia hiburan yang membesarkan namanya. Setelah menikah dengan Rifky Balweel, artis kelahiran Jakarta, 12 April 1989, ini mulai membentangkan sayap di dunia mode.
Risty yang sudah berhijab ini menjajal kebisaannya di dunia mode melalui ajang Jakarta Fashion Week (JFW) 2014. Pada Rabu, 23 Oktober 2013, Risty mengangkat tema Georgeous Gorga.
"Dalam bahasa batak, gorga berarti motif. Di JFW kali ini aku tampil dengan gorga berarti aneka motif," katanya ditemui usai peragaan di JFW 2014, Senayan City, Jakarta Selatan.
Bintang sinetron yang mulai dikenal sebagai Andien di film Pocong 2 dan sinetron Doo Be Doo, Safa dan Marwah, Kemilau Cinta Kamila, Putri yang Ditukar, dan Anak-Anak Manusia ini mengaku suka dengan bidang mode.
"Aku tadinya hanya untuk kebutuhan dan kesenangan pribadi, tetapi kepikiran juga buat memberikan alternatif kepada orang lain," kata Risty.
Dalam rancangan kali ini Risty memakai batik sutera. Koleksi busana muslim yang hadir melalui rancangan celana dan rok yang memakai tiga motif, yaitu pesona sulur-suluran atau akar pohon yang merambat, lalu geometri modern dan ulos.
"Kalau ulos, karena ini akar tanah kelahiranku dari Medan."
Koleksinya terlihat ceria dengan paduan atasan warna-warna berani. Risty, yang dikenal sebagai artis muda berhijab sangat fashionable ini, juga menyematkan kalung dari bahan batu-batuan dengan model tumpuk untuk menambah aksen pada atasan polos.
"Gaya hijab sekarang berani main warna, dan padu padan. Yang penting percaya diri," bisiknya sambil tersenyum. Dalam alunan lagu Batak Karo, Si Kacang Koro dan Piso Surit, motif Batak di atas kain sutera dan katun pilihan Risty tak hanya tampil dalam bentuk busana, tapi juga kalung dan syal yang dililitkan di leher. Aksen seperti selendang yang menjuntai dan kerudung juga menambah cantik busana malam.
Soal Wacana Prabowo Tambah Kementerian, PKB Beri 3 Catatan
3 menit lalu
Soal Wacana Prabowo Tambah Kementerian, PKB Beri 3 Catatan
Ketua DPP PKB, Luluk Nur Hamidah, menyebut ada 3 hal yang harus diperhatikan Prabowo soal wacana penambahan jumlah kementerian dalam kabinet mendatang.
