Eksim Pada Anak Bertahan Hingga Dewasa

Reporter

Editor

Alia fathiyah

Jumat, 4 April 2014 20:00 WIB

Ilustrasi eksim pada kulit. sciencephoto.com

TEMPO.CO, Jakarta - New York - Penyakit eksim yang diderita anak-anak ternyata bisa terus bertahan hingga dewasa, demikian sebuah penelitian terbaru mengungkapkan. Meskipun eksim atau atopic dermatitis sering dimulai ketika masa kanak-kanak, penelitian terbaru mengungkapkan bahwa anak-anak yang mengalami eksim akan tetap mengalaminya hingga mereka berusia 20 tahunan. Dalam beberapa kasus, para ilmuwan menambahkan, orang bisa bermasalah dengan penyakit kulit sepanjang hidup mereka.

"Berdasarkan temuan kami, sangat mungkin jika eksim tidak sepenuhnya sembuh pada sebagian besar anak-anak, dengan gejala ringan atau moderat," ujar ketua tim penelitian Dr David Margolis dari University of Pennsylvania Perelman School of Medicine seperti dikutip situs Health Day edisi 2 April 2014.

Mereka mengatakan bahwa para dokter yang mengobati anak-anak dengan gejala eksim ringan hingga moderat, seharusnya mengatakan kepada pasien dan orangtuanya bahwa penyakit ini kemungkinan akan selamanya, dengan beberapa masalah kulit.

Menanggapi hasil riset ini, Dr Joshua Zeichner, director of cosmetic and clinical research di department of dermatology di Mount Sinai Hospital di New York City, mengatakan, eksim adalah penyakit kulit yang biasanya terjadi saat masih kanak-kanak. Pasien ini mempunyai kulit yang sensitif, cenderung mengalami peradangan, infeksi dan alergi.

"Gatal-gatal adalah tanda penyakit ini dan ada hubungannya dengan biaya kesehatan, kurang baiknya kualitas hidup dan hubungan interpersonal dan kehilangan waktu di sekolah maupun di tempat kerja," sambung Zeichner.

Menurut Zeichner, umumnya orang berpikir bahwa eksim akan sembuh begitu anak-anak beranjak dewasa. Hasil riset ini menunjukkan bukti alami bahwa penyakit berlangsung lama dan menemukan bahwa gejalanya tetap berlangsung lebih lama daripada yang diperkirakan.

Dalam riset ini Margolis dan rekan-rekannya menganalisis gejala eksim dari sekelompok anak lebih dari 7.100 anak. Rata-rata anak-anak ini berusia di bawah dua tahun saat gejala tersebut muncul pertama kalinya.

Hasil riset yang dipublikasikan di JAMA Dermatology edisi online 2 April 2014, menunjukkan bahwa lebih dari 80 persen anak-anak terus mengalami gejala eksim atau menggunakan obat untuk mengatasi penyakitnya setiap tahun hingga mereka berusia 26 tahun. Dalam periode lima tahun berikutnya, 64 persen pasien mengatakan bahwa mereka tidak pernah mengalami gatal-gatal selama enam bulan meskipun tidak mengoleskan obat apapun di kulit mereka. Namun pada usia 20 tahun, sekitar 50 persen partisipan di penelitian ini mengalami setidaknya sekali dalam enam bulan saat mereka terbebas dari gejala eksim dan pengobatan.

HEALTH DAY | ARBA'IYAH SATRIANI

Berita Terpopuler:
15 Caleg Terseksi Versi Living in Indonesia
Jokowi Mendatangi Rumah Iwan Fals di Depok
Jokowi: Kampung Deret Petogogan Mirip Apartemen
Satinah Tetap Diadili Walau Diyat Dilunasi
Lagi, Ahok Nyaris 'Bayar Parkir di Garasi Sendiri'


Berita terkait

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

6 jam lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

2 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

2 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

9 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

10 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

11 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

11 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

12 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

12 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

15 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya