Meningkatkan Peran Perempuan di Lereng Merapi  

Reporter

Minggu, 21 September 2014 14:13 WIB

Gunung Merapi. ANTARA/Noveradika

TEMPO.CO, Sleman - Kaum perempuan di lereng Gunung Merapi didorong menjadi penopang utama dalam pengurangan risiko bencana. Pada hakikatnya memang mereka sudah membantu secara langsung sebelum erupsi, saat erupsi, dan pasca-erupsi. Namun, secara sistematis dan peran, setiap perempuan masih secara umum saja. Perempuan Sahabat Merapi yang terdiri dari 106 kelompok dari empat kabupaten: Sleman, Klaten, Boyolali, dan Magelang; merumuskan peran mereka. (Baca: Dimarahi Damardjati karena Tak Paham Filsafat Jawa)

"Peran perempuan sangat penting untuk pengurangan risiko bencana. Saat ini kelompok perempuan merumuskan apa yang harus diperbuat secara terstruktur," kata Sarijo, Sekretaris Umum Merapi Resiliency Consortium (MRC), pada Minggu, 21 September 2014.

Setiap kelompok perempuan yang terdata di lereng Merapi itu ada sedikitnya 20-50 anggota. Mereka membuat kelompok untuk peningkatan ekonomi dan kesejahteraan keluarga. Merapi merupakan gunung api yang menjadi barometer penanganan bencana di seluruh Indonesia.

Tantangan yang akan dihadapi masyarakat adalah memperkuat kapasitas masyarakat untuk merespons dan beradaptasi terhadap bencana. Orientasinya adalah sistem penjaruman aset, sistem peringatan dini, sistem evakuasi, penguatan organisasi, dan peningkatan pemahaman terhadap bencana.

"Jadi apa yang dilakukan itu sinergis, koordinatif, efektif, efisien, dan berkelanjutan. Ini merupakan tantangan dalam pengurangan risiko bencana," katanya.

Menurut Indra Kertati, anggota badan pengawas MRC, peran perempuan pada bencana alam terutama erupsi sangat tinggi. Bahkan kaum perempuan bekerja sejak pagi hingga malam. (Baca: Korban Letusan Merapi Bisa Lebaran Lagi.) "Perempuan itu bekerja sejak matahari terbit hingga mata suami tenggelam," kata Indra di Cangkringan, Sleman.

Konsorsium ini memberikan pelatihan kewirausahaan dan tahapan-tahapan yang harus dilalui untuk kecanggihan keluarga. Dari pemilihan usaha, manajemen usaha, hingga pemasaran.

Usaha bisa dilakukan dari yang lokal dengan bahan yang ada di sekitar rumah. Seperti membuat makanan dari ketela. Bahkan ada perajin batik, yang dulu hanya menyetor uang ke toko, kini sudah membuka usaha sendiri dan sering pameran di luar negeri.

"Kami perempuan diharapkan mandiri dan siap sebelum Merapi kritis hingga pemulihan pascabencana," ujarnya.

MUH SYAIFULLAH


Terpopuler
Game World In AyoDance Diluncurkan
Batik Banyuwangi di Mata Priscilla Saputro
Bagteria, Tas Lokal Favorit Paris Hilton
Rumah Sakit Singapura Bangun Ruang Isolasi Ebola
Produk Lokal Menuju Pasar Bebas




Berita terkait

AHY Tinjau Lahan untuk Relokasi Pengungsi Erupsi Gunung Ruang, Pastikan Administrasi Tak Bermasalah

1 hari lalu

AHY Tinjau Lahan untuk Relokasi Pengungsi Erupsi Gunung Ruang, Pastikan Administrasi Tak Bermasalah

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY berangkat ke Bandara Gorontalo, Sulawesi Utara pada Ahad dini hari, 5 Mei 2024. AHY akan mengunjungi calon lahan relokasi warga pengungsi yang terdampak semburan abu vulkanik Gunung Ruang, Tagulandang, Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

3 Perbedaan Gunung Ruang dan Gunung Raung

10 hari lalu

3 Perbedaan Gunung Ruang dan Gunung Raung

Dengan perbedaan signifikan dalam lokasi, aktivitas vulkanik, dan dampak lingkungan, Gunung Ruang dan Gunung Raung menunjukkan perbedaannya.

Baca Selengkapnya

Sekilas Nama Mirip, Jangan Salah Bedakan Gunung Ruang dan Gunung Raung

10 hari lalu

Sekilas Nama Mirip, Jangan Salah Bedakan Gunung Ruang dan Gunung Raung

Gunung Ruang dan Gunung Raung, meskipun memiliki nama yang mirip merupakan dua gunung berapi yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

14 hari lalu

Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

Penutupan Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara diperpanjang hingga Senin, 22 April 2024 akibat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Seluruh Penerbangan Wings Air Ternate-Manado Tidak Dioperasikan

18 hari lalu

Seluruh Penerbangan Wings Air Ternate-Manado Tidak Dioperasikan

Seluruh aktivitas penerbangan pesawat Wings Air rute Ternate - Manado PP pada Kamis tidak dioperasikan pasca Gunung Raung erupsi.

Baca Selengkapnya

Perkebunan Glenmore, Secuil Jejak Skotlandia di Ujung Timur Jawa

31 Desember 2022

Perkebunan Glenmore, Secuil Jejak Skotlandia di Ujung Timur Jawa

Perkebunan Glenmore tempat mereka bekerja itu berada di Desa Margomulyo, Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Beji Antaboga, Wisata Religi 5 Agama di Kaki Gunung Raung

22 Desember 2022

Beji Antaboga, Wisata Religi 5 Agama di Kaki Gunung Raung

Beji Antaboga dapat ditempuh dua jam perjalanan dari pusat Kota Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Status Gunung Raung Naik Jadi Waspada, Ini Penjelasan Bahayanya

29 Juli 2022

Status Gunung Raung Naik Jadi Waspada, Ini Penjelasan Bahayanya

Badan Geologi akhirnya menaikkan status aktivitas Gunung Raung di Jawa Timur dari Normal menjadi Waspada hari ini, Jumat 29 Juli 2022.

Baca Selengkapnya

Berstatus Normal, Gunung Raung Tiba-tiba Erupsi

28 Juli 2022

Berstatus Normal, Gunung Raung Tiba-tiba Erupsi

Erupsi Gunung Raung bukan disebabkan aktivitas pergerakan magma.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi Wisata ini Kerap Jadi Spot Olahraga Paralayang

13 Juni 2022

5 Destinasi Wisata ini Kerap Jadi Spot Olahraga Paralayang

Lima destinasi wisata alam ini sering menjadi lokasi olahraga paralayang. Di mana saja?

Baca Selengkapnya