Tubuh Sakit, Tapi Diperiksa Normal? Ini Alasannya

Reporter

Editor

Isma Savitri

Senin, 20 Oktober 2014 18:34 WIB

greatsanddunes.info

TEMPO.CO, Jakarta - Ilmu kedokteran modern memang lebih menintikberatkan pengobatan kepada sisi fisik atau biologis pasien. Namun, ilmu kedokteran juga memiliki cabang bernama psikosomatik. Psikosomatik adalah salah satu cabang ilmu penyakit dalam. Secara terminologi adalah keterkaitan antara psiko (jiwa) dan soma (badan).

Antara jiwa dan badan adalah satu kesatuan. Interaksi pasangan ini, ditambah dengan interaksi pada lingkungan, selalu ada sepanjang hayat. "Kalau jiwa sakit, badannya sakit. Kalau jiwa terganggu, badannya bisa terganggu," ujar Presiden Indonesian Society of Psychosomatic Medicine E. Mudjaddid yang ditemui di divisi Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/RS Cipto Mangunkusumo. Gangguan itu berupa keluhan kelainan di badan yang dalam organ tubuhnya ternyata tidak ditemukan ada masalah. Misal diare karena gugup atau maag akibat stres.

Lantaran melibatkan psikis dan fisik, pengobatannya harus holistik. Mudjaddid mengatakan perlu menyembuhkan empat unsur dalam pengobatan psikosomatis. Pertama adalah biologis, yaitu badan pasien. Diobati sesuai keluhan, yang diare diberi antidiare, yang maag diresepkan antimaag. Lalu, dari sisi psikisnya, diterapi jiwanya dengan psikoterapi dan kalau perlu diberi obat-obatan yang memiliki modifikasi psikis, yaitu psikofarmaka.

Mudjadid menjelaskan, faktor ketiga yang tak kalah penting adalah sosial. Bagaimana memberi tahu orang-orang di sekitarnya yang menjadi penyebab pasien tertekan atau menderita. "Mereka juga harus dilibatkan," kata staf akademik divisi Psikosomatik Fakultas Kedokeran UI ini. Terakhir, adalah aspek spiritual. Menurut dia, orang-orang yang punya pegangan spiritual cepat sembuhnya ketimbang yang kosongan.

Bentuk psikoterapi itu bisa bermacam-macam, ada meditasi, zikir hingga baca doa. Intinya, kata Mudjaddid adalah kegiatan yang menghasilkan efek rileksasi. Yang membuat stabik kinerja dua sistem saraf otonom tubuh, simpatis dan parasimpatis. Dua sistem tersebut bertugas memelihara homeostatis yaitu keadaan yang relatif konstan di dalam tubuh. (baca juga: Anak Autis Bisa Terapi Gratis Di Sini)

Ia mencontohkan, di siang hari, kinerja sistem saraf simpatis lebih tinggi. Sehingga membuat orang bisa bekerja dengan baik dan terjaga konsentrasinya. Waktu malam tiba, giliran parasimpatis yang bekerja lebih keras, yang membuat tubuh masuk fase istirahat. Kalau seimbang kinerja dua sistem saraf tersebut, tubuh tentunya bisa berfungsi optimal.

Untuk memilih terapi apa yang aman menangani gangguan psikosomatik, Mudjaddid menegaskan, tentu harus yang berbasis ilmiah. Melewati serangkaian penelitian dan teruji klinis. (baca juga: Olga, Aburizal, Mahfud MD, Terapi Stem Cell)

DIANING SARI

Terpopuler:
Tersebar, Foto Pacaran Anggota JKT48 di Medsos?
Lionel Richie, Ayah Kandung Khloe Kardashian?
Jay Subiakto Kecewa Konser Salam 3 Jari
Lola Amaria Diundang Ajang Bergensi di Hong Kong
Anwar: Pendukung Prabowo Akhirnya Terima Jokowi



Berita terkait

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

1 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

3 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

4 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

11 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

12 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

12 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

13 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

13 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

13 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

17 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya