Kenali Tanda Bahaya Miras Oplosan  

Reporter

Selasa, 9 Desember 2014 06:06 WIB

TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Bertambahnya korban akibat meminum minuman keras oplosan menambah fakta tentang bahaya mengkonsumsi minuman jenis ini. Hingga sejauh ini, memang belum diketahui jenis miras oplosan yang meracuni korban. (Baca: Ini Kata Sandi untuk Beli Miras Oplosan di Bogor)

Konon, polisi kesulitan mengindentifikasi minuman tersebut karena barang buktinya tidak ditemukan. Profesor Tjandra Yoga Aditama dalam penjelasan melalui surat elektroniknya pada Senin, 8 Desember 2014, mengatakan, "Sehubungan dengan pertanyaan miras oplosan, secara umum atau ilmiah, saya menyampaikan empat hal." (Baca: 5 Terduga Ebola di Indonesia Dinyatakan Negatif)

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan ini merinci empat hal tersebut.

"Karena minuman oplosan tidak ada izinnya, maka tidak diketahui jenis atau bahan dan jumlah atau kadar yang dioplos, walaupun memang pada dasarnya adalah bahan berbahaya. Kemudian, oplosan juga melanggar aturan pembelian/konsumsi, di mana untuk alkohol resmi saja hanya boleh dibeli oleh yang berusia di atas 21 tahun. Selanjutnya, kalau sudah terjadi kasus atau jatuh korban, rumah sakit dan tenaga kesehatan harus siap menanganinya," ujar Tjandra. (Baca: Empat Ciri Orang Tertular Ebola, Apa Saja?)

Ia juga menyebutkan beberapa hal yang perlu diketahui dalam menangani korban miras oplosan, yakni jenis bahan yang dioplos, jumlah atau kadar bahan yang dioplos, jumlah yang dikonsumsi, seberapa cepat pasien datang ke fasilitas pelayanan kesehatan, dan keadaan umum atau daya tahan tubuh pasien.

"Untuk pencegahan, jangan mengoplos dan jangan mengkonsumsi oplosan," tuturnya. (Baca: Waspada, Penyakit Tidak Menular Bunuh 14 Juta Orang)

HADRIANI P.



Terpopuler

Olga Lydia Tak Setuju Pengurangan Jam Kerja Perempuan

Alena Bantu Wujudkan Mimpi Anak Indonesia

Christine Dukung Pengurangan Jam Kerja, Asal...

Konsumsi Ikan Turunkan Risiko Tuli

Gaya Romantis Sambut Natal 2014






Berita terkait

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

1 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

3 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

3 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

10 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

11 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

11 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

12 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

12 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

13 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

16 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya