Redakan Emosi Dengan Teknik Bernapas

Reporter

Jumat, 6 November 2015 23:01 WIB

sxc.hu

TEMPO.CO, Jakarta - Saat kondisi sedang emosional, perubahan yang langsung terjadi pada tubuh adalah napas.

"Kita akan bernapas pendek-pendek," kata Psikolog dari Yayasan Pulih, Vitria Lazzarini Latief, di Jakarta, Kamis, 5 November 2015.

Untuk mengembalikan ketenangan, ujar Vitria, perlu bernafas dengan teknik pengolahan napas yang tepat yakni proses bernapas dengan menarik napas dalam sehingga otak menerima cukup asupan oksigen.

"Dengan bernapas dalam akan menenangkan dan membuat tekanan darah menjadi stabil," tuturnya.

Vitria menjelaskan langkah pertama yang bisa dilakukan antara lain tarik napas dalam-dalam. Setelah itu, langsung tahan napas. Saat menahan napas, biarkan perut mengembang terisi udara.

"Perut harus mengembang, kalau tidak nanti tahan napas di dada dan justru membuat kita sesak napas," jelas Vitria.

Setelah itu, keluarkan napas sampai habis melalui mulut. Langkah-langkah tersebut bisa dimulai dengan bertahap mulai dari hitungan 3-4-3, 5-6-5, dan seterusnya. Lakukan hingga lima kali berturut-turut.

Ia menambahkan, selagi menerapkan teknis pernapasan perut itu, genggam jari-jari bisa dengan tangan kanan atau tangan kiri. Apabila sedang merasa ngotot atau khawatir, pegang kelingking. Saat sedang sedih, pegang jari manis, sedangkan saat marah pegang jari tengah.

Kemudian, jika dalam kondisi takut maka pegang telunjuk dan pegang jempol ketika merasa bersalah.

"Kalau sedang merasakan semua emosi tersebut, genggam semua tangan. Lakukan selagi bernapas dalam sambil memejamkan mata. Bayangkan sebuah pola misal segitiga dan iringi dengan musik agar lebih rileks," tutur Vitria. Namun, Vitria menambahkan, cara tersebut tidak menjamin berpengaruh pada semua orang.


ANTARA

Berita terkait

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

7 jam lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

2 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

2 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

9 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

11 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

11 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

11 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

12 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

12 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

15 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya