Bermain Sepak Bola Ternyata Banyak Manfaatnya, Apa Saja?

Reporter

Rabu, 25 November 2015 23:00 WIB

Sejumlah anak-anak RW 007 bermain sepak bola dalam rangka memeriahkan hari kemerdekaan RI ke-70. Uniknya lapangan bola tersebut berada persis di samping sungai Ciliwung. Jakarta, 15 Agustus 2015. Tempo/Fajar Januarta

TEMPO.CO, Jakarta - Tak hanya bagus untuk kesehatan jantung, bermain sepak bola juga bermanfaat menguatkan tulang penderita kanker prostat, berdasarkan temuan studi dalam Osteoporosis International and European Journal of Applied Physiology.

Peneliti dari Universitas Copenhagen, Denmark, mengungkapkan, normalnya pria penderita kanker prostat memiliki tulang yang lebih rapuh karena pengobatan anti-hormon yang diberikan padanya menyebabkan turunnya level tostesteron dalam tubuh.

Mereka pun meningkat risikonya mengalami osteoporosis akibat pengobatan anti-hormon itu.

Namun, latihan sepakbola bisa mencegah efek samping pengobatan ini. Profesor olahraga dan kesehatan di Univesitas Copenhagen, Peter Krustrup, mengatakan, olahraga ini justru bisa membantu meningkatkan kepadatan tulang dan kekuatan otot.

Dalam sebuah studi, peneliti mempelajari 57 orang pria yang rata-rata berusia 67 tahun. Para partisipan ini telah menerima pengobatan untuk penyakit kanker prostatnya.

Peneliti lalu memberikan pelatihan sepabola pada sebagian partisipan 2-3 kali dalam seminggu selama 45-60 menit per hari dalam 32 minggu.

Selama pelatihan pergerakan para partisipan direkam menggunakan GPS. Hasil penelitian memperlihatkan, sepakbola mampu meningkat kepadatan tulang sekitar 1-2 persen partisipan.

"Perubahan massa tulang di kaki mereka (yang mendapat pelatihan sepakbola) memberikan indikasi ini berhubungan dengan aktivitas spesifik yang kita lihat dalam sepakbola, dimana interval berlari yang begitu kerap, yang membutuhkan akselarasi dan pengereman, menekan jaringan tulang. Inilah alasan mengapa tulang lebih kuat," kata salah satu peneliti, Jacob Uth.

Menurut dia, semakin banyak tulang yang ikut aktif digerakkan selama latihan, semakin bagus untuk stimulasi.

"Saat kau mengubah posisi, menendang dan memblokir bola atau duel dengan lawan seperti halnya yang terjadi di sepakbola, semakin besar rangsangan pada jaringan tulang," tutur Uth seperti dilansir Eurekalert.org.


ANTARA

Berita terkait

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

17 jam lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

2 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

2 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

10 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

11 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

11 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

12 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

12 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

12 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

16 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya