TEMPO.CO, Jakarta - Air merupakan kebutuhan yang vital dalam kehidupan. Kreativitas bisnis pun berkembang untuk memproduksi air dengan beragam macam rasa, warna, dan khasiat.
Dalam buku yang berjudul Mitos atau Fakta Air dan Hidrasi yang ditulis oleh empat orang tenaga ahli dari bidang yang berbeda-beda.
Penulis itu adalah Prof. Dr.Ir. Hardinsyah, MS, Prof. Parlindungan, SpPD-KGH, Dr.dr. Budi Iman Santoso, SpOK(K) dan Dr.dr.Sudung O.Pardede, SpA(K).
Dari hasil penelusuran tim penulis di Internet, terdapat 10 jenis masalah mitos atau fakta yang diangkat dalam buku tersebut. Salah satu di antaranya Air mineral sama dengan air minum isotonik.
Dari hasil kajian penulis, hal itu adalah mitos. Karena air mineral tidak sama dengan minuman isotonik. Air mineral adalah air yang diperoleh langsung dan dikemas dari sumbernya dengan ciri keberadaan kandungan mineral dan atau zat lain yang tersedia secara alami dalam batas yang diperkenankan. Sedangkan minuman isotonik adalah minuman yang memiliki osmolalitas yang sama dengan plasma.
Berbagai minuman yang beredar di masyarakat diklaim sebagai minuman isotonik, padahal kandungan elektrolit dalam minuman tersebut lebih rendah dibandingkan kandungan elektrolit dalam plasma darah sehingga untuk mencapai osmolalitas yang sama dengan osmolalitas plasma darah (isotonik) ditambahkan gula.
Jadi, yang membuat minuman tersebut isotonik adalah kandungan gulanya dan bukan elektrolitnya.
