TEMPO.CO, Jakarta - Perempuan ternyata lebih memilih berita kesehatan ketimbang politik. Riset Inside.ID pada kuartal pertama 2016 menunjukkan pria lebih senang dengan topik lebih berat dibandingkan perempuan yang cenderung memilih topik ringan.
"Tujuh dari sepuluh wanita yang menjadi responden memilih berita dengan topik seputar kesehatan," kata Andres Christian, Head of Research Inside.ID, Rabu, 13 April 2016.
Riset yang sama juga menunjukkan enam dari sepuluh wanita lebih memilih berita tentang liburan dan wisata. Sebab, kata dia, perempuan menganggap berita sebagai bacaan di kala senggang. Hal itu dibuktikan oleh hasil riset yang mengungkapkan alasan perempuan membaca berita.
Berbeda dengan pria, kata Andreas, yang lebih memilih berita teknologi dan politik. “Tujuh dari sepuluh pria memilih berita politik dan teknologi sebagai bacaan mereka sehari-hari," ujarnya.
Berdasarkan hasil riset, berita teknologi dibaca 72 persen responden pria, sementara berita politik dibaca 70 persen responden pria. Menurut Andreas, cara pandang pria atas kebutuhan membaca berita membuat pilihan berita yang dibaca pun berbeda dari perempuan.
Dia mengatakan pria cenderung menjadikan berita sebagai bahan obrolan. "Dengan bacaan politik dan teknologi yang mereka konsumsi, responden pria cenderung akan menjadikannya bahan diskusi dengan rekan kerja atau kolega," tuturnya.
Andres mengatakan riset yang sama tahun sebelumnya menunjukkan berita teknologi berada di bawah berita politik. Namun, pada tahun ini, berita teknologi berhasil mengalahkan berita politik. "Ternyata pesatnya perkembangan teknologi meningkatkan animo masyarakat dalam mengkonsumsi berita-berita teknologi," ucap Andres.
Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
11 hari lalu
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.