RS. Mutiara Bunda: 1.000 Anak Minta Divaksin Ulang

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Rabu, 27 Juli 2016 23:01 WIB

Vaksinasi ulang bagi anak anggota Kopassus di Kantor Kesehatan Kopassus, Cijantung, 18 Juli 2016. TEMPO/Auzi amazia

TEMPO.CO, Jakarta - Rumah Sakit Ibu dan Anak Mutiara Bunda, Kota Tangerang, Banten, menerima 1.000 lebih pasien yang meminta vaksinasi ulang.


"Dari data posko yang kami buka sejak awal hingga kini, ada 1.000 lebih pendaftar yang mengajukan untuk dilakukan vaksinasi ulang," kata Perwakilan RSIA Mutiara Bunda Taufik Nugraha yang dihubungi di Tangerang, Rabu (27 Juli 2016).


Ia mengatakan data pasien yang akan divaksinasi ulang tersebut telah diserahkan kepada Kementrian Kesehatan untuk kemudian diverifikasi ulang karena tidak semua pendaftar akan divaksin ulang.


Kementerian Kesehatan akan memberikan vaksin ulang kepada anak yang memang menggunakan vaksin palsu. "Karena, ada juga pasien yang mengalami sakit lain tak berkaitan vaksin ulang namun ikut mendaftar. Maka itu, perlu dilakukan verifikasi. Namun, jika memang Kementerian Kesehatan memerintahkan semuanya harus divaksin ulang, kami akan laksanakan," ujarnya.


Jika data dari Kementerian Kesehatan sudah diverifikasi, pihak RSIA Mutiara Bunda akan menghubungi orang tua untuk menentukan jadwal vaksin. "Kami yang akan hubungi ketika datanya sudah ada," paparnya.


Advertising
Advertising

Sebelumnya, Balai POM menemukan penggunaan vaksin palsu di RSIA Mutiara Bunda untuk imunisasi diferi, pertusis dan tetanus (DPT) yang berfungsi melawan kuman atau bibit penyakit di dalam tubuh.


Pihak RSIA Mutiara Bunda mengklaim vaksin palsu tersebut dibeli dari perorangan pada 23 Juni 2016 karena ketersediaan di agen resmi sedang kosong.



BISNIS

Berita terkait

Zaskia Adya Mecca Kesal Anaknya Jadi Korban Vaksin Palsu

30 Januari 2018

Zaskia Adya Mecca Kesal Anaknya Jadi Korban Vaksin Palsu

Pemain film Zaskia Adya Mecca mengaku anak ketiganya juga menjadi korban vaksin palsu.

Baca Selengkapnya

Cek 39 Obat Tradisional Mengandung Bahan Kimia Obat Versi BPOM

12 Desember 2017

Cek 39 Obat Tradisional Mengandung Bahan Kimia Obat Versi BPOM

Desember 2016 hingga November 2017, BPOM menemukan 39 obat tradisional dengan bahan kimia obat. Versi BPOM, 28 dari 39 produk tidak memiliki izin edar

Baca Selengkapnya

Produsen Vaksin Palsu Divonis 4 Tahun Bui dalam Pencucian Uang

16 November 2017

Produsen Vaksin Palsu Divonis 4 Tahun Bui dalam Pencucian Uang

Pengadilan juga merampas harta senilai Rp 1,2 miliar milik kedua produsen vaksin palsu, berupa rumah, tanah, dan kendaraan bermotor.

Baca Selengkapnya

Aksi Memelas Suami-Istri Pembuat Vaksin Palsu di Depan Hakim

25 Oktober 2017

Aksi Memelas Suami-Istri Pembuat Vaksin Palsu di Depan Hakim

Jaksa meyakini aset tanah dan bangunan milik kedua terdakwa dihasilkan dari bisnis vaksin palsu.

Baca Selengkapnya

Suami-Istri Produsen Vaksin Palsu Dituntut 6 Tahun Penjara

18 Oktober 2017

Suami-Istri Produsen Vaksin Palsu Dituntut 6 Tahun Penjara

Suami-istri produsen vaksin palsu, Hidayat dan Rita, dituntut penjara enam tahun dan diminta mengembalikan aset bernilai miliaran rupiah.

Baca Selengkapnya

Kata Penggugat Setelah Sidang kasus Vaksin Palsu Ditunda 3 Pekan

18 Oktober 2017

Kata Penggugat Setelah Sidang kasus Vaksin Palsu Ditunda 3 Pekan

Penggugat kecewa sidang perdana kasus vaksin palsu ditunda tiga pekan lamanya.

Baca Selengkapnya

Sidang Vaksin Palsu dengan Sederet Tergugat Digelar Hari Ini

18 Oktober 2017

Sidang Vaksin Palsu dengan Sederet Tergugat Digelar Hari Ini

Setahun berlalu, sidang perdana kasus vaksin palsu dengan sederet tergugat digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jakarta, Jakarta, hari ini.

Baca Selengkapnya

Sidang TPPU, Pasutri Terpidana Vaksin Palsu Dicecar Soal Rumah  

21 Agustus 2017

Sidang TPPU, Pasutri Terpidana Vaksin Palsu Dicecar Soal Rumah  

Suami-istri terpidana kasus vaksin palsu, Hidayat Taufiqurahman dan Rita Agustina, menjalani sidang kasus dugaan TPPU.

Baca Selengkapnya

Cara Baru Pembiayaan Vaksinasi

25 April 2017

Cara Baru Pembiayaan Vaksinasi

Pada Juli 2016, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan bahwa vaksin pertama untuk mencegah demam berdarah tersedia untuk masyarakat di seluruh dunia yang berusia 9 sampai 60 tahun. Ini berita baik bagi Indonesia, tempat demam berdarah mempengaruhi lebih dari 120 ribu orang dengan beban biaya US$ 323 juta (sekitar Rp 4,3 triliun) setiap tahun.

Baca Selengkapnya

Penghuni Rumah Pembuat Salep Palsu Tak Kenal Tetangga  

7 April 2017

Penghuni Rumah Pembuat Salep Palsu Tak Kenal Tetangga  

Tetangga di sekitar rumah itu kerap mencium aroma pewangi pel lantai.

Baca Selengkapnya