Beberapa Kelainan Bayi Kembar Siam Devina-Devani  

Reporter

Selasa, 8 November 2016 06:15 WIB

Balita kembar siam asal Sumedang, Devani-Devina (2) ditemani orangtua Eni Mulyani dan Endi Hendi bermain usai menjalani observasi oleh tim dokter RSUP dr Hasan Sadikin, Bandung, 25 Oktober 2016. ANTARA/Agus Bebeng

TEMPO.CO, Bandung - Menjelang rencana operasi pemisahan, tim dokter Rumah Sakit Umum Pusat dr Hasan Sadikin Bandung menemukan beragam kelainan pada bayi kembar siam Devina-Devani.

Secara teknis, operasi pemisahan bisa dilakukan. Namun secara etik, masih ada kendala yang harus dibahas karena menyangkut pembuatan organ baru.

Kelainan pada kedua bayi kembar siam berusia 2 tahun 3 bulan tersebut, seperti organ usus besar (kolon) dan rektum (ujung saluran pencernaan) yang hanya satu pada mereka. “Dari segi operasi tidak sulit, tapi dari segi etik di mana salah satu anak ini harus dibuatkan kolon dan rektum baru,” kata anggota tim dokter, Sjarif Hidajat, Senin, 7 November 2016. Pembahasan di rapat komisi etik itu direncanakan besok.

Anggota tim dokter lain, Dikki Dradjat Kusmayadi, menambahkan, pada sistem pencernaan, usus halus dari kedua bayi kembar itu bersatu di satu tempat sebelum bermuara di usus besar. ”Kita akan memisahkan supaya masing-masing mendapatkan bagian usus yang akan bermanfaat untuk pembuangan atau anus sementara,” ujar Wakil Kepala Instalasi Rawat Bedah RSHS Bandung itu.

Baca: RSHS Bandung Rawat Anak Kembar Siam

Kelainan lain terdapat pada sistem saluran kemih. Ureter atau saluran kemih yang keluar dari ginjal, masing-masing ada yang bermuara pada satu kandung kemih. Tim dokter harus memindahkan muara kandung kemih itu dari satu bayi ke kembarannya dengan cara pencangkokan. “Tindakan ini tidak sulit dan umum dilakukan pada kasus lain. Cangkok saluran kemih sudah biasa,” kata Dikki.

Tantangan lain bagi tim dokter, yakni kedua bayi tersebut tidak memiliki anus atau organ tempat keluarnya kotoran. Yang jelas, secara fisik, Devina memiliki satu lubang untuk buang air besar dan saluran kemihnya bersatu. Sementara pada bayi Devani hanya terdapat sebuah lubang saja tanpa terlihat adanya kotoran air besar. “Kemungkinan karena saluran usus besarnya menyatu,” ujarnya.

Baca: Dioperasi, Bayi Kembar Siam Asal Ciamis Membaik

Pertimbangan untuk membuat anus baru bagi keduanya juga dengan melihat kuat atau lemah otot-otot di bagian panggulnya. Hal lain yang ditemukan tim dokter adalah kelainan pada tungkai bawah, yaitu satu tungkai pada kedua bayi.

Kelainan selanjutnya yang belum jelas, yakni soal kemungkinan organ genital lelaki pada bayi kembar yang secara fisik adalah perempuan. “Kita harus memikirkan perkembangan organ seksualnya,“ kata Dikki.

Kedua bayi kembar tersebut rujukan dari Rumah Sakit Umum Daerah Sumedang. Mereka dirawat di RSHS Bandung pada 24 Oktober 2016.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

Braga Free Vehicle Akhir Pekan ini di Bandung, Begini Tata Tertib Pengunjung dan Lokasi Parkir

4 hari lalu

Braga Free Vehicle Akhir Pekan ini di Bandung, Begini Tata Tertib Pengunjung dan Lokasi Parkir

Pengunjung atau wisatawan di jalan legendaris di Kota Bandung itu hanya bisa berjalan kaki karena kendaraan dilarang melintas serta parkir.

Baca Selengkapnya

Rencana Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan saat Akhir Pekan Dibayangi Masalah

4 hari lalu

Rencana Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan saat Akhir Pekan Dibayangi Masalah

Pemerintah Kota Bandung ingin menghidupkan kembali Jalan Braga yang menjadi ikon kota sebagai tujuan wisata.

Baca Selengkapnya

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

12 hari lalu

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

22 hari lalu

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

26 hari lalu

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.

Baca Selengkapnya

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

31 hari lalu

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.

Baca Selengkapnya

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

57 hari lalu

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

4 Maret 2024

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

3 Maret 2024

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?

Baca Selengkapnya

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

29 Februari 2024

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

Sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran di atap-atap rumah warga di Kota Bandung beberapa hari belakangan. Tanda bencana alam?

Baca Selengkapnya