TEMPO.CO, Jakarta – Mencukur jenggot adalah hal biasa yang dilakukan kaum pria dengan cepat dan mudah. Hanya mengambil alat cukur alias razor, menariknya di wajah sampai jenggot bersih, selesai. Tapi, percaya atau tidak, masih banyak pria yang belum tahu bagaimana mencukur jenggot dengan benar.
Ada sedikit usaha yang tak boleh dilewatkan agar hasil cukur Anda prima. Demikian disebutkan seorang dokter kulit dari San Diego, Jeffrey Benabio, seperti dikutip dari WebMD beberapa waktu lalu.
Pertama, jangan terburu-buru bercukur. Mulailah dengan mencuci wajah Anda. Pembersih wajah penting karena akan membantu melembutkan protein pada rambut. Biarkan pembersih pada wajah selama satu menit sebelum Anda membilasnya. Selanjutnya, oles dengan krim atau gel cukur. Menurut Benabio, tidak jadi masalah jenis apa yang dipilih, tapi utamakan yang berlabel untuk kulit sensitif. Sembari menunggu selama 2–3 menit, Anda dapat menyisir rambut atau menyikat gigi untuk melewatkan waktu. “Itu merupakan langkah penting,” kata Benabio. “Semakin lembut rambut semakin sempurna mencukurnya.”
Kedua, saat mengoleskan busa cukur, jangan pernah mengandalkan jari untuk meratakannya, gunakan kuas. “Sebuah sikat yang baik akan meratakan krim cukur ke seluruh bagian rambut, sehingga lebih mudah mencukurnya,” katanya. Pilihlah sikat rambut yang lunak agar mampu mengangkat rambut dengan lembut dan merata.
Ketiga, pastikan menggunakan pisau cukur yang tajam dan bersih ujungnya. Ganti secara reguler setiap minggu atau dua minggu sekali.
Keempat, menjaga kulit panas dan lembap adalah kunci yang tak boleh diabaikan. Agar mendapatkan kondisi tersebut, disarankan agar bercukur di kamar mandi atau segera setelah keluar dari kamar mandi. Atau gunakan handuk panas seperti dilakukan di barbershop.
Setelah selesai bercukur, bilas dengan air dingin. “Air dingin mengurangi peradangan. Ini seperti meletakkan kompres dingin ke cedera,” katanya.
Sesekali bolehlah Anda bercukur menggunakan tenaga profesional. Hanya 12–25 menit, proses bercukur selesai sementara Anda berbaring dengan santai dan rileks.
SUSANDIJANI
Berita terkait
Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis
14 jam lalu
Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.
Baca SelengkapnyaMengapa Bayi Harus Diimunisasi?
2 hari lalu
Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.
Baca Selengkapnya6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi
2 hari lalu
Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?
Baca SelengkapnyaKonimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda
10 hari lalu
PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaAliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik
11 hari lalu
Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.
Baca SelengkapnyaSejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
11 hari lalu
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.
Baca Selengkapnya5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes
12 hari lalu
Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.
Baca SelengkapnyaPenelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi
12 hari lalu
Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?
12 hari lalu
Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?
Baca SelengkapnyaPakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau
16 hari lalu
Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.
Baca Selengkapnya