TEMPO.CO, Jakarta -Anda pernah mengalami keseleo atau terkilir? Keseleo adalah penarikan otot atau otot ditarik yang disebabkan oleh otot yang berlebihan dan stres.
Adapun, terkilir atau ligamen sobek disebabkan oleh kerusakan ligamen, bukan otot. Ligamen adalah pita yang kuat dari jaringan yang mengikat tulang dengan tulang dan tahan sendi, seperti pergelangan kaki, pergelangan tangan, lutut, punggung, leher, siku dan bahu.
Keseleo parah sering disertai dengan perdarahan yang pada gilirannya menyebabkan memar hingga tampak berwarna hitam dan biru. Cedera ligamen dapat bervariasi, dari ligamen yang membentang untuk sebagian air mata atau dalam kasus terburuk air mata lengkap ligamentum. Kedua cedera ini dapat disebabkan oleh terlalu sering menggunakan, stres, kecelakaan, atau dengan ketidakseimbangan dalam otot oposisi.
Setelah cedera, penting untuk segera beristirahat dan terus meningkatkan daerah untuk setidaknya 72 jam ke depan. Anda juga dapat mengkonsumsi makanan ini untuk membantu penyembuhan keseleo atau terkilir.
-Makanan berprotein
Tubuh tidak dapat membangun kembali jaringan yang hilang tanpa protein. Cobalah untuk mendapatkan setidaknya 4-5 oz per makan berkualitas tinggi, organik, protein tanpa lemak seperti ikan atau daging sapi.
-Sayuran berdaun hijau
Seperti: kale, brokoli, bayam, dan sayuran lainnya yang tinggi vitamin K dan mineral, yang penting untuk penyembuhan.
-Vitamin C
Membangun kembali kolagen, komponen penting dari kulit dan jaringan. Meningkatkan asupan vitamin C dari buah dan sayuran seperti buah jeruk, paprika, stroberi, dan brokoli.
-Makanan kaya akan kalium
Seperti air kelapa, dapat mempercepat penyembuhan.
-Zinc
Reaksi kimia yang membangun kembali jaringan memerlukan seng. Untuk meningkatkan asupan zinc, tambahkan daging sapi, biji labu, dan bayam.
-Berries
Radikal bebas akan membentuk dan dapat menyebabkan kerusakan. Mencegah kerusakan ini dengan mengkonsumsi buah seperti blueberry dan raspberry.
AFRILIA SURYANIS | DRAXE.COM
Berita terkait
Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis
4 hari lalu
Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.
Baca SelengkapnyaMengapa Bayi Harus Diimunisasi?
6 hari lalu
Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.
Baca Selengkapnya6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi
6 hari lalu
Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?
Baca SelengkapnyaKonimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda
14 hari lalu
PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaAliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik
15 hari lalu
Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.
Baca SelengkapnyaSejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
15 hari lalu
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.
Baca Selengkapnya5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes
16 hari lalu
Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.
Baca SelengkapnyaPenelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi
16 hari lalu
Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?
16 hari lalu
Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?
Baca SelengkapnyaPakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau
20 hari lalu
Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.
Baca Selengkapnya