Risiko Kematian pada Bayi Sangat Dipengaruhi 4 Faktor Ini

Reporter

Rabu, 1 Februari 2017 23:07 WIB

Ilustrasi. sublimeburst.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus meninggalnya putra ketiga presenter Indra Bekti dan Aldila Jelita, meninggalkan banyak kisah. Paling tidak bagaimana bisa terjadi? Berikut ini keterangan dari ahli obstetri dan ginekologi dari RSAB Harapan Kita Irvan Adenin. menerangkan tentang faktor penyebab kematian pada bayi yang dilahirkan.

Banyak faktor yang bisa menjadi penyebab, katanya. Pertama adalah kesalahan pada prosedur rumah sakit atau klinik pada bayi yang mengalami penyumbatan pernafasan. Kedua faktor berat badan bayi normal, Karena nutrisi buruk menyebabkan pertumbuhan si janin tidak berkembang dan meninggal di dalam perut. Begitu disebutkan Irvan panjang lebar pada Rabu sore, 1 Februari 2017 di Jakarta.

Baca juga :Kelainan Kongenital Bayi Sebabkan Kematian Dini

Ketiga adalah faktor kesehatan si ibu. "Misalnya si ibu yang diabetes melahirkan. Meski sudah diberi insulin, gula darahnya tetap tinggi. Nah, bila penanganannya tidak tepat, gula darah si ibu tidak masuk ke dalam tubuh si bayi saat itu. Kekurangan gula pada bayi bisa menyebabkan kematian," ujar dia.

Si ibu yang DM kata Irvan harus diperiksa gula darahnya supaya bisa diantisipasi saat melahirkan bayi. "Banyak kasus terjadi karena hal ini," ujar Irvan.

Faktor keempat, Irvan yang mengaku menangani persalinan anak pertama Indra Bekti dan Aldila Jelita, ini menyebutkan bahwa usia si ibu juga bisa menjadi penyebab kematian pada bayi yang dilahirkan. Dia menyebutkan si ibu yang melahirkan pada usia di bawah 35 tahun akan kecil risikonya melahirkan bayi yang mengalami kelainan kongenital yang berisiko kematian dini.

"Nah, pada si ibu yang usianya 35 hingga 40 tahun ke atas saat melahirkan akan berisiko kematian pada bayi 75 berbanding satu," kata Irvan yang menyebutkan usia ini rawan dan cukup tinggi angka kematian pada bayi yang dilahirkan.

Sementara pada si ibu yang usia melahirkan 45 tahun ke atas berisiko kematian pada bayi 15 berbanding satu. "Tidak selalu kematian dini tetapi juga bisa menyebabkan cacat seperti down sindrom dan sebagainya," ujar dia.

HADRIANI P.

baca juga:
Putra Indra Bekti Wafat, Dokter:Mulut Rahim Aldila Memendek
Indra Bekti Berduka,Dokter:Kasus Ini Pembelajaran untuk Kita


Berita terkait

Presiden Jokowi Resmi Meluncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

11 jam lalu

Presiden Jokowi Resmi Meluncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Pendidikan Dokter Spesialis menjadi penting mengingat rasio dokter dibanding penduduk Indonesia sangat rendah, yakni 0,47 per 1.000 penduduk.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

1 hari lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

1 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

3 hari lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

3 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

3 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

4 hari lalu

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.

Baca Selengkapnya

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

10 hari lalu

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

10 hari lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

10 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya