Gangguan Makan Termasuk Gangguan Mental, Ini Penjelasannya  

Reporter

Editor

Susandijani

Rabu, 15 Maret 2017 16:06 WIB

Ilustrasi diet dan metabolism by Boldsky

TEMPO.CO, Jakarta – Gangguan makan termasuk salah satu gangguan mental. Di dalam kelompok gangguan makan, terdapat anorexia nervosa (anoreksia atau menjauhi makanan), bulimia nervosa (memuntahkan makanan), dan binge eating disorder (kalap makan). Begitu disebutkan psikolog dari LightHouse, Anindita Citra

Selain itu, kata dia, ada lagi gangguan makan yang disebabkan emosi, seperti compulsive overeating (lapar mata), emotional eating (lapar hati), yoyo syndrome (berat badan turun-naik), dan social eater (dorongan makan muncul saat sedang bersama kerabat). (Baca: Efek Negatif Media Sosial dari Konflik Diet sampai Penampilan)

“Pada sebagian orang, timbulnya gangguan makan merupakan gabungan dari beberapa faktor,” kata alumnus Universitas Indonesia ini dalam sebuah diskusi. Bisa saja, ketika duduk di bangku SMP dan SMA, penderita mengalami anoreksia, lalu saat kuliah mengalami bulimia.

Selain itu, menurut Anindita, perilaku ibu yang mengeluhkan tubuh gemuk atau banyaknya “cadangan lemak di perut” ketika bercermin berpengaruh terhadap anak perempuannya. “Anak perempuan yang mendengar akan berpikir, berarti cantik itu tidak boleh gemuk, ya,” tuturnya.

Psikolog Naomi Ernawati Lestari menimpali, kebanyakan pasien yang datang ke klinik LightHouse dengan keluhan bulimia dan anoreksia adalah anak-anak, remaja perempuan, atau mereka yang berada di awal usia 20 tahun. “Tren sekarang mereka itu satu geng, lihat di TV atau Googling sendiri untuk muntahin makanan setelah menyantap banyak,” ujar Naomi.

Baca juga: Amankah Disantap Setelah Lima Detik Jatuh? Ini Penelitiannya

Ia mengatakan biasanya pasien yang datang ke klinik sudah mengalami gejala fisik, seperti kulit kering, rambut rontok, gigi keropos, dan menstruasi terhenti. “Kami sarankan agar mereka berobat ke dokter karena secara fisik harus diobati,” katanya. Pada penderita anoreksia, kondisi fisik membaik, antara lain, bila kulit tidak kering dan menstruasi lancar. Sedangkan pengidap bulimia harus mengurangi frekuensi memuntahkan makanan.

Anindita bertutur, salah satu terapi psikologi yang memiliki tingkat sukses tinggi dalam menangani bulimia dan anoreksia pada anak dan remaja adalah Family Behaviour Therapy atau terapi yang melibatkan seluruh keluarga. “Karena mereka masih belum matang, labil.” Penanganan dilakukan bertahap dari tiga bulan.

MARTHA WARTA SILABAN

Baca juga: Apakah Anda Jenius? Simak 8 Ciri Ini



Berita terkait

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

2 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

4 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

4 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

12 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

13 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

13 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

14 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

14 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

14 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

18 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya