Survey: Loyalitas Karyawan di Asia Ditentukan oleh Gaji dan Bonus

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Selasa, 18 April 2017 13:48 WIB

Ilustrasi karyawan membuka dompet. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Selama ini banyak perusahaan di Asia yang beranggapan manajemen dan budaya kerja yang baik saja cukup untuk membuat para karyawannya loyal. Ternyata, hal tersebut tidak sepenuhnya akurat.

Ada banyak hal yang lebih penting dari sekadar budaya yang sehat untuk membuat karyawan loyal pada perusahaan. Berdasarkan survei JobStreet terhadap karyawan di beberapa negara Asia, terungkap bahwa loyalitas karyawan di Asia lebih dipengaruhi oleh faktor gaji.

Baca: Netralkan 'Racun' di Kantor dengan 5 Strategi Ini

Hal tersebut dibuktikan oleh Google Inc. Dalam sebuah laporan oleh Business Insider terungkap bahwa 86 persen karyawan Google mengaku sangat puas dan cukup puas dengan pekerjaan mereka.

Faktor yang membuat mereka puas adalah banyaknya aspek yang disukai para karyawan dari perusahaan mereka. termasuk bonus dan gaji yang tinggi, misi perusahaan yang penuh makna, dan fleksibilitas untuk bekerja dalam proyek yang diminati.

“Google bisa menjadi seperti sekarang ini karena budaya dan prioritas perusahaannya yang tepat, sehingga para pekerjanya tergerak untuk peduli pada perusahaannya. Google juga mempunya kekayaan lebih untuk memberikan para pekerjanya berbagai bonus mewah,” tutur Campus and Institutional Event Executive JobStreet Indonesia Satya Sultanudin.

Dalam survei Indeks Kebahagiaan Pekerja 2016 yang dilakukan JobStreet dan JobsDB, lebih dari 50.000 responden di Indonesia, Filipina, Hong Kong, Thailand, Singapura, Malaysia, dan Vietnam diminta menentukan faktor-faktor yang meningkatkan kepuasan kerja mereka selama 6 bulan kedepan.

Hasil survei tersebut menunjukkan ‘kenaikan gaji’ dan ‘pekerjaan baru’ muncul sebagai dua faktor tertinggi yang memengaruhi loyalitas pekerja di Asia. Ironisnya, hal itu menunjukkan fakta bahwa kebanyakan pegawai di Asia kecewa dengan pekerjaan mereka saat ini.

Jawaban mereka menyiratkan bahwa perusahan adalah solusi utama untuk mendapatkan kembali kepuasan bekerja. Salah satu caranya adalah dengan menaikkan gaji. Namun, berapakah kenaikan gaji yang cukup untuk ‘membeli’ loyalitas pekerja di Asia?

Simak: Temperamental atau Doyan Bergurau, Perhatikan Caranya Makan Telur

Sebuah studi bertajuk 2016 Salary Increase Trends for Employees in Asia Pacific membantah bahwa kenaikan gaji tidak sinkron dengan inflasi, terutama untuk pasar-pasar yang dinamis dengan tekanan inflasi yang berkelanjutan.

“Hal seperti ini menjadi masa-masa berat bagi semuanya. Akan tetapi, hal ini juga merupakan waktu yang paling penting bagi perusahaan-perusahaan untuk mempertahankan bakat-bakat terbaik mereka,” papar Satya dalam siaran pers Jobstreet Indonesia.

Lalu, mengapa tingkat gaji seseorang sangatlah penting? Memang, ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menunjukkan apresiasi terhadap kinerja pegawai. Misalnya, dengan promosi jabatan, budaya kerja fleksibel, pujian terbuka, dan masih banyak lagi.

Namun, menurut Satya, jika kita mendalami lebih jauh lagi, gaji yang bersaing merupakan bentuk apresiasi fundamental yang sangat diharapkan sebagian besar pekerja. "Menurut Forbes, 79% karyawan melaporkan kurangnya apresiasi sebagai alasan kunci meninggalkan perusahaan mereka," katanya.

Jadi, meskipun saat ini sebagian besar bisnis di Asia sedang mengalami tekanan besar di tengah kompetisi terbuka yang kian sengit, penting untuk diingat bahwa kelestarian pekerja adalah hal yang lebih penting untuk diutamakan para pemangku kepentingan.

Sebuah studi Deloitte yang berjudul South East Asia Human Capital Trends Survey menggarisbawahi bahwa kemampuan perusahaan dalam menarik, meimpin, memotivasi, dan mengembangkan bakat-bakat sangatlah penting bagi pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.

Laporan tersebut juga menyatakan bahwa pekerja bukan sekadar pekerja. Mereka adalah pelanggan dan rekan perusahaan. Jadi, untuk berhasil dalam dunia kerja baru, organisasi-organisasi harus menciptakan suatu budaya yang menginspirasi para pekerjanya untuk tetap tinggal dan menjadi kontributor yang proaktif bagi keberhasilan perusahaan.

“Jadi, memang benar bahwa masih banyak faktor lain yang berperan dalam menjaga loyalitas pegawai. Namun, gaji yang kompetitif adalah bentuk yang paling mendasar dari apresiasi yang diharapkan oleh pekerja, dan memang benar seperti itu adanya,” tutur Satya.


BISNIS.COM

Berita terkait

Kolaborasi BPJS Ketenagakerjaan dan Perumnas Penuhi Kebutuhan Rumah Bagi Pekerja

5 hari lalu

Kolaborasi BPJS Ketenagakerjaan dan Perumnas Penuhi Kebutuhan Rumah Bagi Pekerja

BPJS Ketenagakerjaan bersama Perum Perumnas menjalin sinergi dalam penyediaan hunian yang layak bagi pekerja.

Baca Selengkapnya

PNM Apresiasi Karyawan dan Unit Kerja Terbaik

9 hari lalu

PNM Apresiasi Karyawan dan Unit Kerja Terbaik

PNM Excellence Award 2024 merupakan ajang tahunan untuk pemberian penghargaan atas capaian karyawan dan unit kerja PNM.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

11 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

14 hari lalu

Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia dan Tiongkok telah sepakat untuk membentuk tim ihwal penggarapan proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.

Baca Selengkapnya

Karyawan Alami Burnout, Ini yang Perlu Dilakukan Atasan

22 hari lalu

Karyawan Alami Burnout, Ini yang Perlu Dilakukan Atasan

Jika karyawan mengalami burnout, bukan hanya ia sendiri yang harus mencari solusi mengatasinya. Atasan juga perlu memperhatikan hal ini.

Baca Selengkapnya

Sinyal Bos Jatuh Hati pada Karyawan, Tak Cuma Bahas Pekerjaan

24 hari lalu

Sinyal Bos Jatuh Hati pada Karyawan, Tak Cuma Bahas Pekerjaan

Bos jatuh hati pada bawahannya namun tak menunjukkannya dengan terang-terangan dengan alasan profesionalisme. Cek tanda berikut.

Baca Selengkapnya

4 Program Kesehatan yang Bisa Dorong Produktivitas Karyawan

26 hari lalu

4 Program Kesehatan yang Bisa Dorong Produktivitas Karyawan

Produktivitas karyawan yang tinggi harus dibarengi dengan perhatian dan dukungan yang memadai dari perusahaan. Apa saja benefit yang bisa ditawarkan?

Baca Selengkapnya

7 Hal yang Tak Boleh Dilakukan Karyawan Baru pada Minggu Pertama

27 hari lalu

7 Hal yang Tak Boleh Dilakukan Karyawan Baru pada Minggu Pertama

Meski sudah lolos wawancara kerja dan tercatat sebagai karyawan baru, evaluasi pada Anda tak lantas berakhir. Berikut hal yang tak boleh dilakukan.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

29 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya

Cara Menghitung THR Karyawan PKWTT dan PKWT 2024

38 hari lalu

Cara Menghitung THR Karyawan PKWTT dan PKWT 2024

Begini cara menghitung tunjangan hari raya (THR) untuk karyawan PKWTT dan PKWT.

Baca Selengkapnya