Menjajal Teknik Tato Hand Poking di Bali Tattoo Expo 2017

Reporter

Jumat, 12 Mei 2017 15:18 WIB

Renanthera Roselina pencinta tato (kiri) dan Viona Mallory (kanan seniman tato) saat acara Bali Tattoo Expo 2017, diBali Creative Industry Center, Denpasar, 12 Mei 2017. TEMPO/BRAM SETIAWAN

TEMPO.CO, Denpasar - Renanthera Roselina tampak tenang menikmati seni rajah tubuh di tangan kiri dekat bahunya. Motif Mandala menjadi pilihannya untuk koleksi tato yang ke-9 di tubuhnya. Namun berbeda dari tato lain di tubuhnya, kali ini Renanthera memilih poke tattoo.

"Penasaran pengen coba, kan lagi tren, teknik tapping, poking, dan tebori," katanya di acara Bali Tattoo Expo di Gedung Bali Creative Industry Center, Denpasar, Jumat, 12 Mei 2017.

Teknik hand poking adalah proses pembuatan tato dengan cara menusuk-nusuk kulit menggunakan jarum. Semua itu dilakukan secara manual, tanpa bantuan mesin sama sekali, termasuk membuat garis sketsa.

Renanthera sengaja memilih motif Mandala dengan teknik hand poking karena tertarik dengan makna yang terkandung dari simbol tersebut. "Filosofi khas Nusantara," ujarnya.

Menurut dia, teknik hand poking tidak terlalu sakit seperti menggunakan mesin tato. "Ya, tapi lebih lama," tuturnya.

Tato itu selesai dalam waktu kisaran 5 jam dikerjakan oleh Viona Mallory. Perempuan berusia 27 tahun dari studio Altar Tattoo Bali yang berlokasi di Kerobokan itu sudah setahun melakoni kancah tato menggunakan teknik hand poking.

"Pernah mencoba pakai mesin tapi kurang puas," kata Viona.

Selain tato, Viona memiliki pekerjaan lain, yakni menjahit. Ketertarikan dia terhadap tato dimulai pada 2014. "Tahun itu saya pertama kali punya tato," tuturnya. Dari hobi menggambar ia pun mulai menjajal seni rajah tubuh. Ia biasa menggunakan 3 jarum untuk pembuatan tato teknik hand poking, yaitu jenis 3rl, 5rl, 7f. Viona mematok harga poke tattoo, Rp. 1,5 juta per-jam.

"Kerumitan tidak berpengaruh dengan harga," ujarnya.

Pada 2017 adalah kali pertama, Viona mengikuti acara Bali Tattoo Expo. "Saya ingin promosi dari acara ini," ucap perempuan berambut gimbal itu.

Bali Tattoo Expo 2017 adalah kali kedua sejak diadakan pertama kali pada tahun lalu. Penyelenggara acara Bagus Ferry mengatakan para seniman tato di Bali Tattoo Expo tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya.

"Secara skill menengah ke atas, jadi secara teknis tahun ini kualitas karya lebih bagus. Peserta tahun sebelumnya, sekarang juga semakin bagus," katanya.

Ia menjelaskan pada tahun ini juga hadir seniman tato dari California, Filipina, Malaysia, Denmark, Rusia, dan Australia. Seniman tato Indonesia yang berasal dari luar Bali, yaitu berasal dari Bandung, Jakarta, dan Yogyakarta.

Berbeda dari tahun sebelumnya, pada tahun ini, Bali Tattoo Expo bertajuk "Biggest Tattoo Event in Bali". Pada 2016, Bali Tattoo Expo diadakan tanpa tema tertentu. "Tahun lalu belum percaya diri, aku masih meraba-raba untuk selanjutnya. Kali ini tiga hari penyelenggaraan sudah paling lama, dari tahun lalu, dua hari," tuturnya.

Bali Tatoo Expo berlangsung pada 12-14 Mei 2017. Acara ini menghadirkan 88 booth yang terdiri atas stan tato studio dan non tato. "Ya rata-rata 90 persen booth tattoo," ujarnya.

BRAM SETIAWAN

Berita terkait

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

5 hari lalu

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

5 Rekomendasi Tempat Sewa Kebaya di Jakarta yang Bagus

5 hari lalu

5 Rekomendasi Tempat Sewa Kebaya di Jakarta yang Bagus

Untuk acara pernikahan atau wisuda, Anda dapat menyewa kebaya agar lebih hemat. Berikut ini rekomendasi tempat sewa kebaya di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

9 hari lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

12 hari lalu

Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

Dalam beberapa kasus ingin tampil menarik dengan pakaian tertentu tapi justru berdampak pada kesehatan. Berikut penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Tampil Kasual dengan Baju Flanel

18 hari lalu

Tampil Kasual dengan Baju Flanel

Baju flanel dapat dibeli baik di toko fisik ataupun toko online seperti Shopee

Baca Selengkapnya

Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

26 hari lalu

Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

Gaya Boho Chic pada dasarnya adalah gaya santai yang menggabungkan unsur-unsur hippie, nomaden, dan vintage. Begini lebih jelasnya.

Baca Selengkapnya

Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

31 hari lalu

Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

Koleksi Victoria Beckham dan Mango yang terbaru dari rangkaian kolaborasi para penggemar street fashion

Baca Selengkapnya

Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

35 hari lalu

Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

Peci yang identik dengan busana lebaran telah dikenal masyarakat sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

47 hari lalu

Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

Komunitas Indonesia Fashion Chamber (IFC) Yogyakarta meyakini, besarnya pasar wisatawan di Yogyakarta menjadi anugerah tersendiri untuk terus menghidupkan ekonomi kreatif di Kota Gudeg.

Baca Selengkapnya

Tiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana

4 Maret 2024

Tiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana

Didiet Maulana, Direktur Kreatif Ikat Indonesia memberikan tips padupadankan gaya berpakaian ala jurnalis.

Baca Selengkapnya