TEMPO.CO,Jakarta – Banyak yang tidak yakin saat membaca judul artikel satu ini. Sebab, kentang yang notabene mengandung karbohidrat tinggi terdengar tidak serasi dengan kata diet. Tentu bukan Anda saja yang merasa kaget saat membaca artikel mengenai kentang yang diasosiasikan dengan diet.
Kentang yang dimaksudkan untuk diet di sini tentu bukan kentang goreng, apalagi keripik kentang. Mengkonsumsi makanan yang digoreng sudah jelas membuat berat badan Anda bertambah dan mengganggu kesehatan, meskipun yang digoreng merupakan makanan yang kaya akan serat seperti sayuran.
Kentang diketahui sebagai salah satu jenis sayur yang mengandung senyawa potasium tinggi serta vitamin C. Keduanya memiliki kemampuan untuk meningkatkan metabolisme di dalam tubuh sehingga membakar sel lemak lebih cepat. Sangat cocok untuk program diet.
Berbicara mengenai kentang yang menjadi alternatif untuk diet dan menurunkan berat badan, Anda tentu harus cermat dalam mengolahnya agar lebih bermanfaat. Mengolah kentang sebagai menu diet harian atau menu untuk menurunkan berat badan ternyata tidak sulit.
Yang harus Anda siapkan hanya beberapa buah kentang yang sudah direbus terlebih dulu hingga lunak. Lalu campurkan yoghurt tanpa rasa sebanyak satu botol berukuran sedang dan satu sendok teh garam.
Menu kentang dan yogurt tersebut dapat Anda konsumsi di pagi hari saat sarapan dan malam hari selama dua bulan berturut-turut. Jangan lupa disertai dengan olahraga teratur, setidaknya 45 menit sehari, plus tentu saja konsumsi makanan rendah lemak saat makan siang.
Protein dan kalsium di dalam satu botol yoghurt berukuran sedang dapat meningkatkan massa otot sekaligus membakar lemak dalam tubuh, terutama perut. Kentang dan yoghurt sama-sama rendah kalori. Karena itu, mengkonsumsi keduanya secara rutin tidak akan meningkatkan berat badan, tapi justru akan menurunkan berat badan secara signifikan jika diimbangi dengan olahraga teratur. Kali ini diet Anda sangat mungkin berhasil.
Diet golongan darah O D'Adamo fokus pada daging organik tanpa lemak, buah-buahan, dan sayuran, serta menghindari produk susu, gandum, alkohol, dan kafein.
